Unik, Desa di Negara Ini Gunakan Siulan Sebagai Bahasa Sehari-hari

Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Minggu, 29 Mei 2022
0 dilihat
Unik, Desa di Negara Ini Gunakan Siulan Sebagai Bahasa Sehari-hari
Kus dili adalah bahasa burung yang digunakan dengan cara bersiul oleh penduduk Desa Kuskoy. Foto: Repro Tempo.co

" Di Desa Kuskoy, ada cara unik untuk berkomunikasi. Mereka tidak menggunakan kata-kata, melainkan menggunakan siulan saat berkomunikasi "

KUSKOY, TELISIK.ID - Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Ada berbagai macam bahasa yang digunakan di setiap negara, dari yang kalimatnya mudah hingga yang sulit diucapkan.

Namun, di daerah Turki Utara ini tepatnya di Desa Kuskoy, memiliki cara unik untuk berkomunikasi. Mereka tidak menggunakan kata-kata, melainkan menggunakan siulan saat berkomunikasi.

Mengutip indozone.id, bahasa ini disebut sebagai kus dili atau dikenal sebagai bahasa burung, karena mirip siulan burung. Dengan bahasa ini, warga di Desa Kuskoy bisa saling berkomunikasi dari jarak jauh, tanpa menggunakan kata-kata atau bahkan gadget canggih.

Seorang wanita di desa tersebut, Muazzez Kocek mengatakan bahwa dia bisa menggunakan berbagai variasi siulan tinggi rendah untuk menghasilkan berbagai kalimat.

Muazzez sudah menggunakan kus dili sejak dia masih kecil, sehingga begitu fasih. Ia juga adalah tukang siul yang paling jago di desanya.

Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Swiss Tempat Hilang Anak Ridwan Kamil, Nomor 1 Bikin Melongo

Mulanya, warga mengembangkan bahasa siulan ini agar lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain di tempat yang jauh, misalnya di bukit lain. Suatu nada memiliki makna tertentu sehingga warga lain langsung memahami maknanya.

Muazzez menjelaskan bahwa kus dili menghasilkan suara berbeda tergantung jari yang digunakan. Jika menggunakan jempol akan menghasilkan nada rendah, dan kelingking menghasilkan nada tinggi. Nada lebih tinggi bisa dihasilkan dari menggunakan lidah.

Baca Juga: 5 Fakta Sungai Aare Swiss, Hilangnya Anak Ridwan Kamil Bukan Fenomena Baru

Jika kamu ingin berkomunikasi dengan orang yang jaraknya jauh, maka gunakanlah jari yang lebih besar karena bisa menjalar lebih jauh.

Sayangnya, bahasa kus dili ini terancam punah. Di desa Kuskoy, hanya 50 dari 100 orang yang bisa menggunakan bahasa ini.

Melansir dari wikipedia.org, Kuskoy dalam bahasa inggris berarti “Desa Burung” yang berada di sebuah desa di distrik anakc? Provinsi Giresun di wilayah Laut Hitam Turki dan yang memiliki usia sekitar 400 tahun. (C)

Penulis: Nurdian Pratiwi

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga