Upaya Cegah Stunting, BKKBN Sulawesi Tenggara Sarankan Konsumsi Sayur Kelor sebagai Sumber Gizi

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Sabtu, 23 Desember 2023
0 dilihat
Upaya Cegah Stunting, BKKBN Sulawesi Tenggara Sarankan Konsumsi Sayur Kelor sebagai Sumber Gizi
Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar, saat memberikan arahan kepada masyarakat dalam mencegah terjadinya stunting. Foto: Ist.

" Dalam upaya memitigasi risiko stunting, Asmar menekankan peran penting pola makan yang seimbang dan kaya nutrisi, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak "

KENDARI, TELISIK.ID - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara, Asmar, memberikan saran dalam upaya pencegahan stunting dengan memperhatikan asupan gizi, salah satunya melalui konsumsi sayur kelor.

Asmar menyoroti pentingnya mengonsumsi sayur yang memiliki kandungan gizi tinggi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Dalam hal ini, sayur kelor menjadi pilihan yang terjangkau dan mudah didapatkan di pasar atau sekitar rumah.

"Selalu mengonsumsi sayur dengan gizi tinggi, seperti sayur kelor. Apalagi kelor ini cukup mudah kita dapatkan dan harganya juga sangat terjangkau," ujar Asmar kepada Telisik.id, Rabu (20/12/2023).

Dalam upaya memitigasi risiko stunting, Asmar menekankan peran penting pola makan yang seimbang dan kaya nutrisi, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak.

Sarannya ini merupakan bagian dari upaya BKKBN Sulawesi Tenggara untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat sebagai langkah konkret dalam mencegah stunting.

Baca Juga: Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara Hadirkan Solusi Efektif Atasi Anemia demi Pencegahan Stunting

Sebelumnya, dosen Ahli Gizi Kesehatan Masyarakat di UHO, Ruwiah mengungkapkan, kontribusi terhadap pola pangan memiliki dampak signifikan terkait dengan kebutuhan buah dan sayuran yang perlu dioptimalisasi di lingkungan keluarga dan rumah tangga.

"Kita tidak pernah memanfaatkan buah dan sayur ini untuk kebutuhan kita sehari-hari padahal buah dan sayuran harus dikonsumsi beberapa kali dalam sehari. Namun daya terima anak-anak terhadap buah dan sayur itu masih perlu kita tingkatkan," ucap Ruwiah saat menjadi pemateri pada seminar pemberdayaan kelompok masyarakat di kampung keluarga berkualitas dalam rangka mempercepat penurunan stunting di tingkat provinsi, belum lama ini.

Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar saat memberikan arahan kepada masyarakat dalam mencegah terjadinya stunting. Foto: Ist.

 

Sebagai tambahan, dikutip dari bkkbn.go.id, manfaat daun kelor untuk kesehatan memang dipengaruhi oleh nutrisi yang terkandung di dalamnya. Selain antioksidan, daun kelor juga mengandung vitamin dan mineral, antara lain Vitamin B6, Vitamin B2, Vitamin C, Vitamin A, zat besi, dan Magnesium.

Baca Juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Dorong Peran Keluarga Cegah Stunting

Tidak hanya itu, satu mangkuk daun kelor (sekitar 21 gram) mengandung protein nabati, sebanyak dua (2) gram.

Pencegahan stunting melalui pemanfaatan fungsi kandungan daun kelor merupakan bentuk aksi intervensi sensitif dari sektor hulu. Yang dapat disampaikan kepada keluarga yang berpotensi berisiko stunting. Yakni keluarga dengan kelompok remaja, ibu hamil dan ibu pasca melahirkan dan anak bayi di bawah dua tahun (baduta).

Yang tidak kalah penting, upaya pencegahan stunting dimulai dengan merubah perilaku keluarga untuk hidup sehat dengan memenuhi kebutuhan gizi dan memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal. (A-Adv)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga