Wabah El Nino, Berdampak pada Harga Sembako di Kota Kendari

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Senin, 16 Oktober 2023
0 dilihat
Wabah El Nino, Berdampak pada Harga Sembako di Kota Kendari
Harga sayuran hijau di Pasar Ranomeeto seperti kangkung, kelor, sawi hijau, dan sebagainya berada di harga Rp 5 ribu per ikatnya, sedangkan harga cabai justru merangkak naik. Foto: Nur Khumairah/Telisik

" Wabah El Nino yang sedang terjadi Indonesia rupanya berdampak di Kota Kendari dan sekitarnya. Salah satunya pada harga sayur mayur "

KENDARI, TELISIK.ID - Wabah El Nino yang sedang terjadi Indonesia rupanya berdampak di Kota Kendari dan sekitarnya. Salah satunya pada harga sayur mayur.

Di Pasar Baruga, beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga seperti bawang dan sayur mayur. Harga cabai rawit yang biasanya Rp 25 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 25 ribu per setengah kilogram.

Cabai rawit yang telah dibuang tangkainya seharga Rp 35 ribu per setengah kilogram. Sedangkan bawang merah dan bawang putih mengalami penurunan dari harga sebelumnya Rp 28 ribu per kilogram untuk bawang merah kini menjadi Rp 25 ribu per kilogram, sedangkan bawang putih Rp 35 ribu per kilogramnya.

Pedagang bawang merah dan bawang putih, Mamang mengaku harga bawang justru menurun, bila dibandingkan dengan harga sebelumnya. Ia menyebut, yang naik justru harga cabai rawit.

Baca Juga: Akibat El Nino, Produksi dan Kualitas Padi Petani Konda Menurun

"Kalau bawang malah harganya turun tapi kalau lombok kecil, naik sekali," bebernya pada Telisik.id, Senin (16/10/2023).

Dari pantauan Telisik.id di dua pasar berbeda yaitu Pasar Ranomeeto dan Pasar Baruga harga sayur seperti wortel dan kentang berada di harga Rp 12 ribu per kilogram untuk wortel dan kentang sebesar Rp 20 ribu per kilogram.

Baca Juga: Panas Ekstrem, Tanaman Agrowisata California Konda Terancam

Sementara sayur-mayur jenis dedaunan hijau seperti kangkung, kelor, sawi hijau, dan sebagainya berada di harga Rp 5 ribu per ikatnya.

Sementara itu, pedagang lauk pauk, Afiqah Dwiyanti (34), mengurangi jumlah cabai yang sering dimasak untuk dijual. Ia mencari alternatif lain seperti mencampur dengan saus sambal yang dijual di supermarket. (B)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga