Wajib Diketahui, Ini Adab Membaca Al-Qur'an

Haerani Hambali, telisik indonesia
Sabtu, 17 September 2022
0 dilihat
Wajib Diketahui, Ini Adab Membaca Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah firman Allah SWT yang tidak ada tandingannya, diturunkan kepada Rasulullah SAW melalui perantara malaikat Jibril. Karena itu, ada adab tertentu ketika membacanya. Foto: Repro Google.com

" Sebagai kalam Allah SWT, ada adab yang harus diperhatikan saat membaca Al-Qur'an "

KENDARI, TELISIK.ID - Al-Qur'an adalah kitab yang berisi kalam Allah SWT, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Kitab suci utama dalam agama Islam ini adalah pedoman dalam kehidupan di dunia dan di akhirat

Mengutip Mui.or.id, guru besar ilmu tafsir Universitas Umm Al-Qura Arab Saudi, Prof Muhammad Ali ash-Shabuni, mendefinisika Al-Qur'an sebagai firman dari Allah SWT yang tidak ada tandingannya, diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang merupakan penutup para nabi dan rasul melalui perantara malaikat Jibril.

Al-Qur'an ditulis pada mushaf-mushaf dan lalu disampaikan kepada kita penerus umat secara mutawatir. Sementara itu, membaca, dan memahami Al-Qur'an bernilai ibadah.

Al-Qur'an memiliki kebenaran yang mutlak, kebenarannya tidak perlu diragukan lagi oleh orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir. Kitab Al-Qur'an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Oleh karena itu, ilmu dalam mempelajari Al-Qur'an adalah sebaik-baik ilmu dan lebih diutamakan dibanding ilmu yang lain.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: “Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari).

Adapun adab dalan membaca Al-Qur'an, sebagaimana dikutip Republika.co.id dari Mushaf Tajwid Terlengkap dan Hafalan terbitan Darus Sunnah adalah sebagai berikut:

1. Mengikhlaskan niat hanya karena Allah SWT. Membersihkan diri dari keinginan hawa nafsu dan motivasi duniawi 

Baca Juga: 8 Pintu Rezeki yang Disebutkan dalam Al-Qur'an

2. Menutup aurat dan berpenampilan baik

3. Menghadap kiblat. Yakni menghadapkan wajah dan tubuh ke arah kiblat sebagai bentuk penghormatan 

4. Tidak menyentuh mushaf Al-Qur'an kecuali dalam keadaan suci. Baik suci dari hadas besar maupun hadas kecil 

5. Dalam keadaan bersih dan suci dari najis. Baik itu badan, pakaian, maupun tempat membaca Al-Qur'an harus terbebas dari najis 

6. Membersihkan mulut dengan menggosok gigi atau bersiwak  

7. Duduk. Bila membaca Al-Qur'an dengan berdiri atau berbaring tetap mendapatkan pahala, namun hanya yang lebih utama adalah dengan duduk 

8. Mengawali membaca dengan taawudz 

9.  Membaca basmalah pada awal setiap surat kecuali Surat At Taubah 

10.  Tenang, tumaninah dan khusyuk 

11.  Menghayati dan merenungi makna Al-Qur'an (larangan, perintah, ibrah, janji, ancaman, dan lain-lain) 

12. Merasakan diri seolah menghadap kepada Allah SWT

13. Menghadirkan dalam hati akan keagungan dan kemuliaan Al-Qur'an

14. Menghindari tertawa. Menghindari gaduh, berbicara, makan, mengunyah permen, dan sebagainya di sela-sela tilawah 

15. Tidak menoleh ke kanan ke kiri atau melihat sesuatu yang bisa memalingkan hati dari mentadaburi kandungan Al-Qur'an  

16.  Tidak bermain-main dengan tangan, menggoyang kepala atau berdendang saat tilawah  

17. Berusaha membaca dengan suara yang baik sesuai dengan kemampuan 

18. Memperhatikan tajwid dan makharijul huruf (tempat keluarnya huruf) 

Baca Juga: Dahsyatnya Keutamaan Sedekah

19. Memperhatikan waqf (tanda berhenti), washal (tanda sambung), dan ibtida (permulaaan) 

20. Melakukan sujud tilawah bila melewati ayat sajdah. Baik ketika di dalam salat maupun di luar salat. Kecuali seorang makmum maka ia wajib mengikuti imamnya, karena itu, dia tidak boleh melakukan sujud tilawah sendiri sekiranya imam tidak melakukannya 

21. Menahan bacaan (atau jangan sambil membaca) ketika keluar angin, menguap, bersin, batuk, berdehem, sendawa, dan sebagainya 

22. Ketika melewati ayat rahmat, berhenti sejenak dan berdoa memohon kepada Allah dan ketika melewati ayat azab maka berhenti sejenak dan berlindung kepada Allah SWT 

23. Berhenti membaca ayat pada tempatnya guna menjawab salam, menjawab adzan, menjawab orang yang bertanya, mendoakan orang yang bersin, dan sebagainya. (C)

Penulis: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga