Wanita Ini Nikahi 5 Pria Bersaudara, Bingung Siapa Ayah Anaknya
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Sabtu, 18 Desember 2021
0 dilihat
Rajo Verma nikahi 5 pria bersaudara. Foto: Repro Tribunbatam
" Poliandri jadi tradisi di wilayah ini. Ketika hamil, jadi bingung siapa bapaknya "
KENDARI, TELISIK.ID - Poliandri jadi tradisi di wilayah ini, ketika hamil jadi bingung siapa bapaknya.
Poliandri merupakan seorang wanita yang memiliki lebih dari satu suami. Poliandri sangat lah jarang terjadi di dunia ini.
Sebab, jika seorang wanita melakukan poliandri, salah satu akibatnya yaitu tidak bisa menentukan siapa ayah dari anak yang lahir.
Tentu biasanya seorang wanita memiliki sifat lebih setia, dan biasanya wanita yang dipoligami oleh pria.
Ternyata di dunia ini ada wanita yang berpoliandri, bahkan di suatu daerah poliandri merupakan tradisi.
Uniknya seorang pria yang biasanya haus akan wanita, tapi pria di daerah tersebut malah rela berbagi istri.
Berikut 4 wanita yang melakukan poliandri hingga bingung menentukan ayah dari anak yang lahir. Dikutip dari kanal YouTube Bedanggakk dan Pikiranrakyat.com
Baca Juga: Mengenal Kota Sex di China, Wanita Jadi Selingkuhan yang Penting Senang
1. Komang Ayu Puspayeni
Di Indonesia, seorang wanita asal Bali bernama Komang Ayu Puspayeni telah melakukan poliandri. Namun berbeda dengan poliandri pada umumnya. Poliandrinya justru berakhir di penjara.
Komang Ayu Puspayeni sebenarnya sudah memiliki suami yang sah di Ngawi, Jawa Timur dan memiliki tiga orang anak.
Namun rupanya Komang Ayu Puspayeni jatuh cinta pada pria asal Bali. Kemudian Komang Ayu Puspayeni memutuskan untuk menikah secara adat di Bali pada tahun 2016.
Praktik poliandri yang dilakukan Komang Ayu Puspayeni tidak diketahui oleh kedua suaminya tersebut.
Komang Ayu Puspayeni juga memanfaatkan harta kekayaan suami keduanya dengan berbagai alasan.
Komang Ayu Puspayeni menipu suaminya hingga mencapai Rp 1,4 miliar, sebuah nilai yang fantastis.
Namun kebohongan Komang Ayu Puspayeni terbongkar. Pada akhirnya dilaporkan ke polisi dan divonis tiga tahun penjara oleh pengadilan.
2. Tashi Sangmo
Di wilayah Dolpa, Himalaya praktik poliandri lazim terjadi. Seperti yang dilakukan Tashi Sangmo, ia melakukan poliandri dengan menikahi dua orang pria dan pria tersebut merupakan kakak beradik.
Tashi Sangmo awalnya menikahi kakaknya. Namun akibat tradisi di daerahnya, Tashi Sangmo akhirnya setuju untuk menikahi adik dari suaminya.
Dari pernikahan tersebut ia telah melahirkan tiga anak laki-laki.
Praktik berbagi istri atau poliandri, sudah lazim terjadi di daerah Himalaya dan merupakan tradisi turun temurun.
Hal tersebut dilakukan dengan alasan agar harta dan tanah wilayahnya tidak terpecah ke beberapa keluarga.
3. Kundol
Masih dari pegunungan Himalaya, seorang wanita yang bernama Kundol menikahi dua orang pria dan pria tersebut merupakan adik kakak.
Kini ia telah memiliki dua orang anak dan ia tidak tahu ayah dari anak-anaknya tersebut.
Tapi hal tersebut tidak berarti bagi mereka dan mereka tetap tinggal satu rumah bersama dengan damai.
4. Rajo Verma
Rajo Verma merupakan wanita asal India yang menikah sejak umur 21 tahun.
Mengejutkannya, Rajo Verma melakukan poliandri dengan menikahi lima orang pria sekaligus.
Paling mencengangkannya lagi yaitu kelima pria yang dinikahi Rajo Verma merupakan saudar kandung.
Rajo Verma tinggal dalam satu rumah yang sama dengan kelima suaminya tersebut, bahkan ia tidur berbarengan dengan kelima suaminya sekaligus.
Baca Juga: Ketiduran di Ruang Kargo, Pemuat Bagasi Bandara Malah Terbawa Terbang hingga Abu Dhabi
Saat melahirkan anak pertama, Rajo Verma bingung dan tidak tahu siapa ayah dari anaknya.
Sebab, setiap hari ia berhubungan badan dengan suami yang berbeda.
Kabarnya di desa tempat tinggal Rajo Verma, seorang wanita menikah dengan banyak pria bukanlah hal yang aneh.
Sebab, poliandri sudah menjadi tradisi dan seturut dengan tradisi suku di daerah tersebut.
Rajo Verma mengaku dirinya sangat bahagia, sebab dirinya bisa mendapatkan kasih sayang lebih banyak dari lelaki dan jarang didapatkan wanita lain. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali