Warga di Kawasan Desa Wisata Tangkeno Kekurangan Air Bersih
Hir Abrianto, telisik indonesia
Rabu, 17 November 2021
0 dilihat
Kawasan Wisata Negeri di Awan, Desa Tangkeno. Foto: Ist.
" Air bersih sebagai kebutuhan pokok, masih menjadi impian masyarakat Desa Tangkeno "
BOMBANA, TELISIK.ID - Air bersih sebagai kebutuhan pokok, masih menjadi impian masyarakat Desa Tangkeno.
Meski Desa Tangkeno telah dijadikan kawasan wisata oleh Pemerintah Kabupaten Bombana, namun hingga Festival Budaya dan Wisata kesembilan dilaksanakan pada tahun 2021, persoalan air bersih masih menjadi masalah.
Hal ini diungkapkan oleh Abdul Majid Ege, Kepala Desa Tangkeno kepada Telisik.id saat ditemui di kediamannya beberapa waktu lalu.
Kata Abdul Majid, selama ini masyarakat bertahan hidup dengan pasokan air dari mata air-mata air yang ditemukan warga tidak jauh dari kawasan pemukiman.
"Mata air dengan debit air seadanya dibuatkan penampungan kecil melalui program Pamsinmas dan dialirkan dengan menggunakan selang dan pipa ukuran kecil ke rumah-rumah warga," ucap Abdul Majid.
Kata Majid, pihaknya telah memberikan masukan kepada Dinas PUPR Kabupaten Bombana tentang peluang sumber air bersih dari Sungai Lakambula.
Baca Juga: Jaksa Bakal Evaluasi 8 Persen Dana Desa di Muna Jika Vaksinasi Tidak Capai Target
"Tangkeno adalah tempat yang sering didatangi banyak tamu, jadi air harus selalu ada. Sementara stok air sering komea (Bahasa Kabaena yang bermakna kering atau surut). Olehnya itu kami berikan ide kepada PUPR bagaimana kalau sumber airnya diambil dari Sungai Lakambula yang hanya berjarak 7-8 kilometer," tuturnya.
Hal yang sama juga dikeluhkan Safwan salah satu warga Desa Tangkeno. Kata Safwan, mestinya infastruktur seperti ketersediaan air bersih ini menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Bombana karena diketahui, Desa Tangkeno adalah destinasi wisata yang setiap tahunnya digelar kegiatan festival yang mendatangkan tamu dari luar Kabaena.
Baca Juga: Rawan PMI Bawa Varian Baru COVID-19 Saat Nataru, Jatim Pelototi Jalur Pintu Masuk
"Kami sering kedatangan tamu ketika ada festival yang digelar oleh pemerintah kabupaten. Selalu keluhan adalah air baik untuk mandi, minum, maupun untuk cuci tangan atau wudhu. Kawasan ini sudah ditetapkan sebagai kawasan wisata, jadi kebutuhan air dan infrastruktur lainnya harus juga diperhatikan," ucap Safwan.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Bombana, Ishak saat ditemui di ruang kerjanya mengungkapkan bahwa kondisi geografis Desa Tangkeno menjadi kendala ketersediaan air bersih.
"Desa Tangkeno ini letak geografisnya adalah tempat pemukiman warga yang posisinya paling tinggi. Dulu pernah ada program yang turun di sana tapi mesin tidak mampu menyedot naik air. Tapi nanti kami akan lakukan survei di titik yang selama ini digunakan warga, kita akan cek apakah bisa menjaga stok air 4 liter per detik," pungkasnya. (A)
Reporter: Hir Abrianto
Editor: Haerani Hambali