Warga Keluhkan Puskesmas Pembantu di Butur Tak Punya Tenaga Medis

Laode Yus Asman, telisik indonesia
Sabtu, 20 Februari 2021
0 dilihat
Warga Keluhkan Puskesmas Pembantu di Butur Tak Punya Tenaga Medis
Puskesmas Pembantu Desa Koepisino, Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Buton Utara. Insert PJ Kepala Desa Koepisino, La Ode Lukman. Foto: Ist.

" Jadi kalau ada laporan masyarakat atau dari pihak manapun yang menyatakan bahwa pelayanannya di puskesmas tidak bagus, itu salah. Bukan pelayanannya yang buruk, tetapi memang tidak ada tenaga medis. "

BUTON UTARA, TELISIK.ID - Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Koepisino, Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Buton Utara (Butur), dikeluhkan masyarakat.

Bukannya tanpa sebab, pasalnya tak ada satupun tenaga medis di Pustu tersebut.

Pj Kepala Desa Koepisino, La Ode Lukman  mengungkapkan, Pustu yang ada di desanya itu sejak tahun lalu untuk tenaga perawat memang sudah tidak ada.

Hanya bidan desa saja yang ada. Tetapi bidan desa tersebut sudah pindah di Puskesmas Kulisusu sejak dua puluh hari yang lalu keluar SK pemindahannya.

"Jadi kalau ada laporan masyarakat atau dari pihak manapun yang menyatakan bahwa pelayanannya di puskesmas tidak bagus, itu salah. Bukan pelayanannya yang buruk, tetapi memang tidak ada tenaga medis," ungkap La Ode Lukman dihubungi lewat telepon seluler, Jumat (19/2/2021).

Tidak adanya tenaga medis di Pustu Koesipino, tambah Lukman, masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah Buton Utara. Dan ini perlu diprioritaskan.

Baca juga: Umrah Gratis Menanti Jawara STQ Muna

La Ode Lukman mengaku sudah meminta kepada Kepala Puskesmas Kecamatan Bonegunu untuk secepatnya diadakan tenaga medis.

"Sambil saya menunggu jadwal musrembang Kecamatan Bonegunu tanggal 24 Februari, saya akan presur kembali kepada pihak yang berwenang dan berharap semoga Kepala Dinas Kesehatan bisa hadir di kegiatan musrembang tersebut," tambahnya.

Keluhan yang sama diungkapkan salah satu warga Desa Koepisino, Langgili. Menurutnya, sejak tahun lalu di Puskesmas Pembantu Desa Koepisino tak memiliki tenaga medis.

"Padahal seharusnya dalam satu Puskesmas Pembantu (Pustu) harus mempunyai tenaga medis minimal satu orang perawat dan satu bidan," ungkapnya.

Ia menambahkan, keluhan itu sudah disuarakan pada saat musrembang, tetapi hingga saat ini belum terealisasi.

"Minimnya tenaga medis masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah dan ini perlu diperhatikan," ujar Langgili sambil berharap kepemimpinan bupati terpilih Ridwan Zakariah-Ahali yang akan dilantik tanggal 26 Februari, akan meningkatkan pelayanan kesehatan hingga ke wilayah terpencil. (B)

Reporter: Laode Yus Asman

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga