Waspada Penyakit Leptospirosis di Musim Hujan
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Selasa, 07 Maret 2023
0 dilihat
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan masyarakat untuk waspada penyakit Leptospirosis terutama saat musim penghujan. Foto: Ist.
" Leptospirosis bisa ditemukan setiap waktu, tapi kemungkinannya meningkat saat musim penghujan "
SURABAYA, TELISIK.ID - Masyarakat diingatkan untuk mewaspadai penyakit Leptospirosis, terutama saat musim penghujan saat ini. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Timur, kasus Leptospirosis pada tahun 2022 sejumlah 606 kasus, sedangkan sampai dengan 5 Maret 2023 jumlahnya sudah 249 kasus.
"Kita harus waspada, jangan sampai kita abai atas problem kesehatan ini. Leptospirosis bisa ditemukan setiap waktu, tapi kemungkinannya meningkat saat musim penghujan,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Selasa (7/3/2023).
Ketum Muslimat NU ini mengatakan, penyakit ini bisa menyebar melalui urine dari hewan yang terinfeksi bakteri tersebut dan mengontaminasi lingkungan terutama di lingkungan yang terdapat genangan air dan kontak dengan kulit yang luka/mukosa. Hewan yang terinfeksi bakteri ini tidak mati, namun pada manusia bisa menyebabkan kematian.
"Penyakit ini bisa juga menyebar melalui air atau tanah yang sudah terkontaminasi urine hewan terinfeksi. Diketahui, hewan pembawa bakteri leptospira antara lain tikus, sapi, babi, dan lain sebagainya, tetapi tikus merupakan penyebab utamanya," tuturnya.
Baca Juga: Awas, 7 Penyakit Ini Mengintai saat Musim Hujan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur Dr. Erwin Astha Triyono mengatakan, pihaknya telah menyiapkan ketersediaan RDT leptospirosis di masing-masing kabupaten/kota untuk mempermudah diagnosis serta mensosialisasikan tatalaksana pengobatan leptospirosis.
Dia mengatakan, kejadian leptospirosis tidak hanya berkaitan dengan banjir saja, namun juga terkait dengan air yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospira, seperti tikus, sapi, babi yang ada di sekitar lingkungan manusia.
Baca Juga: 8 Tips Jaga Kesehatan saat Musim Hujan
Tak hanya itu, penularan leptospirosis bisa terjadi melalui kontak erat dengan binatang ternak yang terinfeksi dan terjadi pada pekerjaan yang berpotensi kontak dengan sumber infeksi.
Diketahui, dari total 249 kasus yang terjadi di Jawa Timur, terbanyak terjadi di Kabupaten Pacitan dengan jumlah 204 kasus dengan kematian 6 orang. Selanjutnya Kabupaten Probolinggo sejumlah 3 kasus dengan jumlah kematian 2 orang, Kabupaten Gresik sejumlah 3 kasus, Kabupaten Lumajang sejumlah 8 kasus, Kota Probolinggo sejumlah 5 kasus dengan jumlah kematian 1 orang, Kabupaten Sampang sejumlah 22 kasus dan Kabupaten Tulungagung sejumlah 4 kasus. (B)
Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS