Wawonii, Jadi Sasaran Empuk Peredaran Narkoba
Muhammad Israjab, telisik indonesia
Senin, 18 November 2019
0 dilihat
Ketua Gerakan Anti Narkotika (Granat) Konawe Kepulauan, Muhajirin. SIP. Foto : Istimewa
" Ini merupakan catatan penting, sehingga perlu adanya penanganan serius dan tindakan secara terpadu baik dari pemerintah daerah, kepolisian, masyarakat maupun dari Granat itu sendiri. Apalagi ini sudah terjadi, sehingga ini menjadi ancaman yang sangat besar bagi generasi muda. "
KENDARI, TELISIK. ID – Pengungkapan kasus peredaran sabu di Konawe Kepulauan (Wawonii) menjadi sorotan Gerakan Anti Narkotika (Granat) Konawe Kepulauan. Ketua Granat Konawe Kepulauan (Konkep) Muhajirin. SIP, mengatakan, Konkep merupakan lahan baru bagi bandar-bandar besar narkotika untuk melebarkan jaringannya merusak generasi muda.
Muhajirin menganggap Wawonii merupakan wilayah kepulauan yang terbuka dan hanya bisa diakses melalui jalur laut. Jalur ini diindikasikan masih cukup lemah dalam pengawasan, masuknya barang-barang tertentu.
“ Ini merupakan catatan penting, sehingga perlu adanya penanganan serius dan tindakan secara terpadu baik dari pemerintah daerah, kepolisian, masyarakat maupun dari Granat itu sendiri. Apalagi ini sudah terjadi, sehingga ini menjadi ancaman yang sangat besar bagi generasi muda,” ucapnya, Senin (18/11/2019).
Jauh sebelum trungkapnya kasus ini, Granat sebagai lembaga dan juga kontrol sosial bagi masyarakat, sudah melakukan sosialisasi dan juga literalisasi terkait ancaman dan bahaya narkoba di Konawe Kepulauan. Dimana sasaranya adalah pelajar, karang taruna dan masyarakat. Muhajirin menganggap kegiatan ini sangat efektif dalam mencegah peredaran narkoba di kalangan generasi muda.
“ Bahwa kami berpandangan, Konawe Kepulauan ini sangat potensial untuk di masuki barang haram tersebut, yang mana wilayahnya itu sangat berpotensi menjadi lahan yang subur dalam peredaran narkotika. Kami meminta kepada pemerintah Konawe Kepulauan agar lebih peka terhadap pengawasan terkhusus melalui pengawasan transportasi laut, jika tidak ada perhatian yang lebih maka tidak mungkin hal serupa akan kembali terjadi,” ungkapnya.
Muhajirin berpandangan bahwa narkoba ini kemungkinan dipasok dari luar pulau Wawonii. Sehingga perlu ada pengawasan lebih proaktif dari pemda ataupun pihak pihak yang terkait dalam pengawasan barang tersebut di pelabuhan.
“ Pengawasannya itu mesti dari atas dulu, maksudnya dari atas itu bahwa akses yang masuk ke daerah tersebut seperti di pelabuhan mesti diperketat lagi, karena kami melihat masih ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh para oknum untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum. Seperti pengawasan penumpang di kapal ferry atau kapal kayu masih belum terawasi juga. Masih bisa mebihi kapasitas, apalagi dengan barang-barang seperti narkoba. Sehingga ini memudahkan orang-orang untuk memasukan narkoba tersebut di Wawonii,” tambahnya.
Reporter: Muhammad Israjab
Editor: Sumarlin