3 Tahap Mengajari Anak Berpuasa Sejak Dini
Reporter
Rabu, 14 April 2021 / 9:33 am
KENDARI, TELISIK.ID – Bulan Ramadan menjadi bulan istimewa bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Umat muslim menjalankan ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh.
Secara syariat, anak yang belum akil baligh belum diwajibkan untuk ikut berpuasa.
Bagi muslim yang sudah dewasa, berpuasa bukan suatu hal yang sulit dilakukan. Namun bagi anak-anak, menahan lapar dari pagi hingga adzan maghrib berkumandang menjadi sebuah kesulitan tersendiri.
Hal tersebut sangat wajar terjadi pada anak-anak yang memang belum terbiasa berpuasa. Karenanya, menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orang tua untuk mengajarkan anak agar terbiasa berpuasa.
Bagi para orang tua yang masih bingung, bisa melakukan berbagai upaya untuk mengajari anak berpuasa. Dilansir dari kumparan.com, mungkin tiga cara ini bisa menjadi referensi untuk mengajarkan anaknya berpuasa sejak dini. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini:
1. Memperkenalkan Anak dengan Suasana Ramadan
Ramadan merupakan bulan dimana seluruh umat Muslim diwajibkan menunaikan ibadah puasa sebulan penuh. Momen ini menjadi langkah awal yang tepat untuk mengajarkan anak berpuasa.
Baca juga: Awas, Hacker Bisa Blokir Akun WhatsApp Hanya dengan Nomor Telepon
Mengutip buku Sukses Melatih Anak Berpuasa oleh Ummu Qhania (2007: 26), cara ini bisa dilakukan saat anak menginjak usia 3 tahun. Pada usia ini, anak memang belum mengerti arti puasa sehingga orang tua dapat menyampaikannya dengan cara mengenalkan suasananya terlebih dahulu seperti sahur, salat tarawih, dan berbuka puasa.
Nantinya, sesuai dengan tahapan perkembangannya, anak usia balita baru bisa menerima hal-hal yang dirasakannya secara nyata, dalam hal ini yang berkaitan dengan berpuasa. Perlu dicatat, jangan memaksakan anak untuk bangun saat sahur. Biarkanlah itu berjalan secara alami.
2. Menjadi Contoh Bagi Anak
Perilaku anak adalah cerminan dari perilaku orang tuanya. Anak biasanya akan mengikuti apa yang dilakukan orang tuanya. Karenanya, hal ini bisa dimanfaatkan sebagai salah satu cara mengajarkan anak berpuasa sejak dini.
Jika orang tuanya tidak berpuasa, tidak ada motivasi bagi anak untuk berpuasa. Sebaliknya, apabila orang tua berpuasa, anak menjadi terdorong dan bersemangat untuk melakukan hal yang sama.
Di sini orang tua juga dapat memberi pemahaman kepada anak soal apa itu puasa, mengapa harus berpuasa, bagaimana cara melakukannya, apa pahala yang akan didapat, dan sebagainya. Alhasil, anak pun menjadi mengerti kewajiban berpuasa.
Perilaku anak adalah cerminan dari perilaku orang tuanya. Anak biasanya akan mengikuti apa yang dilakukan orang tuanya. Karenanya, hal ini bisa dimanfaatkan sebagai salah satu cara mengajarkan anak berpuasa sejak dini.
Jika orang tuanya tidak berpuasa, tidak ada motivasi bagi anak untuk berpuasa. Sebaliknya, apabila orang tua berpuasa, anak menjadi terdorong dan bersemangat untuk melakukan hal yang sama.
Di sini orang tua juga dapat memberi pemahaman kepada anak soal apa itu puasa, mengapa harus berpuasa, bagaimana cara melakukannya, apa pahala yang akan didapat, dan sebagainya. Alhasil, anak pun menjadi mengerti kewajiban berpuasa.
3. Melatih Anak Berpuasa
Setelah anak diperkenalkan dan diberi pemahaman mengenai puasa, cara selanjutnya yang bisa dilakukan orang tua adalah melatih anak berpuasa. Latihan puasa ini dapat dilakukan saat anak sudah bisa bersosialisasi dan bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak.
Tak perlu sehari penuh, latihan puasa ini sebaiknya dilakukan dengan batasan waktu tertentu, sekitar 3-4 jam saja. Lalu, bila anak sudah mulai terbiasa tingkatkan durasinya, 5-6 jam, 7-8 jam, dan seterusnya sampai anak bisa berpuasa sehari penuh, sesuai dengan ajaran agama Islam.
Pada dasarnya, 3 cara di atas merupakan cara untuk mengoptimalkan daya ingat anak yang masih kuat semasa kecil. Semakin dini anak diperkenalkan dan dilatih untuk berpuasa, otaknya akan merekam kebiasaan berpuasa tersebut.
Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa inti dari mengajarkan dan melatih anak berpuasa adalah agar anak mengenal serta memahami seluk-beluk puasa. Diharapkan sang buah hati menjadi senang berpuasa dan ingin melakukannya dengan kemauannya sendiri, bukan dengan paksaan. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali