5 Fakta Kematian Bos Kripto Tinggalkan Harta Segudang

Nur Khumairah Sholeha Hasan

reporter

Kamis, 01 Desember 2022  /  9:21 am

Salah satu pendiri perusahaan kripto yang berasal dari Amber Group, Tiantian Kullander, meninggal dunia di usia yang masih terbilang muda yaitu 30 tahun. Foto: Repro Viva.co.id

HONGKONG, TELISIK.ID - Salah satu pendiri perusahaan kripto yang berasal dari Amber Group, Tiantian Kullander, meninggal dunia di usia yang masih terbilang muda yaitu 30 tahun.

Co-founder asal Hongkong ini meninggal pada 23 November lalu. Amber Group adalah penyedia layanan keuangan kripto satu atap yang menyediakan layanan penyediaan likuiditas, perdagangan, dan manajemen aset 24/7.

Mengutip Kompas.com, Amber Group menuliskan dalam sebuah pernyataan yang berbunyi:

"Dengan kesedihan terdalam dan berat hati, kami menginformasikan meninggalnya teman dan salah satu pendiri kami, Tiantian Kullander. Ia meninggal secara mendadak dalam tidurnya pada 23 November 2022,” dikutip dari Kompas.com.

Terdapat beberapa fakta mengenai kematian bos kripto tersebut yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Tinggalkan harta segudang

Dikutip dari Cnnindonesia.com, kekayaan bersih Kullander diperkirakan mencapai US$3 miliar atau setara Rp 47,20 triliun (asumsi kurs Rp15.733 per dolar AS). Sepak terjangnya di dunia kripto turut mengantarkan Kullander sebagai 'Raja Kripto' atau orang yang dihormati dan dikagumi.

Baca Juga: NASA Bangun Konstruksi di Bulan dengan Biaya USD 57 Juta

2. Memimpin di banyak tempat

Mengutip Viva.co.id, selain Amber Group, ia diketahui juga menjadi salah satu dewan di Fnatic – organisasi e-sport ternama. Ia juga mendirikan KeeperDAO yang merupakan penjamin rantai likuiditas. 

3. Meninggal saat puncak investasi perusahaan

SCMP melaporkan Kullander meninggal ketika Amber Group berada di titik puncak untuk mendapatkan investasi besar dan dilaporkan sedang dalam proses pengumpulan dana sekitar US$100 juta.

4. Masuk dalam Forbes 30 Under 30 Asia

Dilansir dari Kompas. com, ia pernah masuk dalam jajaran Forbes 30 Under 30 Asia - Finance & Venture Capital tahun 2019 pada 2019 – ditujukan untuk orang yang meraih kesuksesan di bawah 30 tahun. 

5. Kematiannya selang beberapa minggu dari jutawan cryptocurrency muda lainnya

Baca Juga: 3 Fakta Gurun Atacama Jadi Tempat Sampah dari Seluruh Dunia

Dilansir dari Cnbcindonesia.com, kematian Kullander terjadi hanya beberapa minggu setelah jutawan cryptocurrency muda lainnya ditemukan tewas di pantai Puerto Rico yaitu Nikolai Mushegian (29) diduga tenggelam dalam arus pasang surut setelah men-tweet bahwa dia takut CIA dan Mossad akan membunuhnya.

Pria berusia 29 tahun itu meninggalkan rumah pantainya yang bernilai US$6 juta di kawasan mewah Condado di San Juan, Puerto Rico, untuk berjalan-jalan.

Beberapa saat setelah jam 9 pagi, seorang peselancar dari Pantai Ashford, tempat yang dianggap penuh dengan arus pasang surut sehingga hotel-hotel lokal memperingatkan agar tidak berenang di laut, menemukan tubuh Mushegian di ombak. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS