NASA Bangun Konstruksi di Bulan dengan Biaya USD 57 Juta

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Kamis, 01 Desember 2022
0 dilihat
NASA Bangun Konstruksi di Bulan dengan Biaya USD 57 Juta
NASA bangun pos di bulan dan mars yang akan dikerjakan oleh perusahaan asal Texas, yaitu ICON dengan menggunakan sistem konstruksi off-Earth. Foto: Repro Mediautama.co

" NASA bangun pos di bulan dan mars dengan mengucurkan dana USD 57 juta atau Rp 896,2 miliar "

FLORIDA, TELISIK.ID - NASA bangun pos di bulan dan mars dengan mengucurkan dana USD 57 juta atau Rp 896,2 miliar. Proyek Olympus akan dikerjakan oleh perusahaan asal Texas, yaitu ICON dengan menggunakan sistem konstruksi off-Earth.

Mengutip Mediautama.co, ICON meluncurkan Proyek Olympus pada 2020, dengan alasan bahwa teknologinya dapat membantu membangun infrastruktur penting seperti landasan pendaratan, jalan, dan habitat di bulan dan mars. ICON telah menghasilkan semacam prototipe, habitat Planet Merah yang dicetak 3D yang disebut Mars Dune Alpha, untuk melatih astronot NASA dalam misi jangka panjang.

Melansir Wikipedia.com, Ionospheric Connection Explorer (ICON) adalah satelit yang dirancang untuk menyelidiki perubahan ionosfer bumi, wilayah dinamis tinggi di atmosfer kita tempat cuaca terestrial dari bawah bertemu dengan cuaca luar angkasa dari atas.

Kontrak NASA diberikan melalui program Riset Inovasi Bisnis Kecil agensi, akan membantu perusahaan mengembangkan teknologi dan prosedurnya. ICON juga akan menguji perangkat keras dan lunaknya pada misi luar angkasa yang mensimulasikan gravitasi bulan dan akan ada uji coba yang lebih ambisius, jika semuanya berjalan sesuai rencana.

Baca Juga: 3 Fakta Gurun Atacama Jadi Tempat Sampah dari Seluruh Dunia

Baca Juga: 3 Fakta KTT Global di Panama Putuskan 54 Spesies Hiu Dilindungi

Melalui program Artemis, NASA berusaha mengirim manusia ke bulan dan tinggal untuk jangka panjang. Misi Artemis pertama, Artemis 1, diluncurkan pada 16 November, mengirimkan kapsul Orion tak berawak ke orbit bulan. Kapsul Orion akan kembali ke bumi pada 11 Desember dan mendarat di Samudera Pasifik.

Niki Werkheiser, direktur pematangan teknologi di Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa NASA mengatakan, NASA sedang berusaha menjelajahi dunia lain.

"Untuk menjelajahi dunia lain, kita membutuhkan teknologi baru yang inovatif yang disesuaikan dengan lingkungan tersebut dan kebutuhan eksplorasi kita,” katanya dikutip dari Mediautama.co. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga