Dua Tahun Terbengkalai, SMKN 4 Kendari Harap Bantuan Dikbud Renovasi Ruang Praktikum Kriya Kayu

Muhammad Ilwanto

Reporter

Rabu, 13 Juli 2022  /  9:34 pm

Kondisi ruang praktikum jurusan kriya kayu SMKN 4 Kendari yang belum direnovasi pasca kebakaran dan sekarang hanya menggunakan ruangan alakadarnya. Foto: Muhammad Ilwanto/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Sudah dua tahun, semenjak ruang praktikum jurusan kriya kayu SMKN 4 Kendari terbakar, ruangan yang menjadi tempat belajar dan menimbah ilmu bagi para siswa-siswi, tak kunjung ada perbaikan.

Sejak 2020, Sekolah kejuruan tersebut telah mengusulkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara, namun sampai detik ini, pihak dinas sama sekali belum memberikan bantuan.

Kepala SMKN 4 Kendari, Herman mengatakan semenjak dua tahun lalu, sekolah terus mengajukan proposal untuk perbaikan ruang praktek, hanya saja pihak dinas selalu berjanji akan segera memberikan bantuan.

"Kita sudah berapa kali mengusul di pihak dinas melalui dana bantuan DAK fisik, hanya selalu saja SMKN 4 Kendari, tidak pernah termaksud sebagai penerima. Dan untuk sekarang, kita hanya menggunakan tempat seadanya, untuk para siswa-siswi melakukan praktek," ungkapnya Rabu (13/7/2022).

Untuk sekarang, peralatan praktek yang digunakan hanya seadanya, sesuai dengan kebutuhan. Karena jika mau membeli, seperti peralatan sebelumnya, anggaran sekolah tidak akan mampu.

Baca Juga: Aturan Baru Naik Pesawat, Penumpang Wajib Booster

"Kalau kerugian sebelumnya secara keseluruhan itu bisa ditaksir Rp 1,4 miliar, di mana peralatan praktek yang membuat mahal. Karena yang lalu, itu alat praktek yang digunakan merupakan peralatan modern yang belum pernah digunakan di sekolah lain, bahkan ada peralatan yang berasal dari Jerman dan untuk sekarang kita hanya menggunakan peralatan seadanya, sesuai dengan kebutuhan saja," jelasnya.

Bahkan untuk pengadaan peralatan dan ruang praktek, selain menggunakan dana BOS itu juga dibantu oleh dana dari para orang tua siswa dan alumni, untuk pengadaan peralatan dan ruang praktek.

Ia berharap, Dikbud Sulawesi Tenggara bisa memberikan bantuan, setidaknya pengadaan ruangan. Karena tempat yang gunakan sekarang itu hanya menggunakan seng saja.

"Kita berharap sih ada bantuan dari Dikbud, karena kasihan para siswa-siswi selama ini mereka praktek selalu mengeluh kepanasan akibat tempat yang tidak layak. Dan tentu besar harapan kami, ini bisa menjadi perhatian lebih, agar bisa dilakukan pembenahan," katanya.

Sementara itu, Ketua Jurusan Kriya kayu, Mursalin mengatakan, bahwa untuk peralatan praktek sekarang masih menggunakan yang standar saja. Artinya SMKN 4 tidak terlalu tertinggal dari sekolah lain.

Baca Juga: Operasional RS Jantung Telan Dana Fantastis, Saatnya Perusahaan Tambang di Sulawesi Tenggara Berkontribusi

"Yah alakadarnya saja yang kita gunakan, karena kondisi dan keadaan yang sekarang. Kita tidak bisa paksakan untuk mengadakan peralatan yang bagus. Setidaknya, para siswa-siswi bisa belajar dan memahami seluruh konsep, itu sudah lebih dari cukup," bebernya.

Salah satu siswa kelas IX jurusan Kriya Kayu SMKN 4 Kendari, Daslin mengaku untuk sekarang, proses belajar mengajar berjalan dengan lancar, meskipun peralatan praktek yang digunakan itu masih kurang.

"Pasti kita harapkan peralatan yang kita gunakan itu bisa lengkap. Supaya kami bisa memahami seluruh konsep dan ilmu. Karena itu sangat penting, terlebih dalam dunia kerja nanti, kita harus bisa memahami dan menggunakan seluruh peralatan yang harus digunakan dalam membuta sebutan karya," ujarnya. (A)

Penulis: Muhammad Ilwanto

Editor: Musdar