Kadis Perhubungan Sulawesi Tenggara Beberkan 5 Potret Masalah Transportasi

Erni Yanti, telisik indonesia
Senin, 11 Desember 2023
0 dilihat
Kadis Perhubungan Sulawesi Tenggara Beberkan 5 Potret Masalah Transportasi
Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara, Muhamad Rajulan, menyampaikan 5 masalah transportasi di Sulawesi Tenggara. Foto: Facebook Muhamad Rajulan

" Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara, Muhamad Rajulan, memaparkan 5 potret permasalahan perhubungan di Sulawesi Tenggara pada 2023 "

KENDARI, TELISIK.ID - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Tenggara, Muhamad Rajulan, memaparkan 5 potret permasalahan perhubungan di Sulawesi Tenggara pada 2023.

Rajulan menyampaikan bahwa dirinya menginginkan agar stakeholder perhubungan dapat menyamakan persepsi dengan mitra untuk mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang terpadu dan berkelanjutan.

Rajulan juga menjelaskan gambaran 5 potret permasalahan bidang perhubungan pada 2023.

"Pertama, Dishub sebagai salah satu tulang punggung dalam mendukung pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, belum optimal dalam penciptaan transportasi yang aman, nyaman, efisien dan efektif," kata Rajulan yang ditemui beberapa waktu lalu.

Selain itu, ungkapnya, koordinasi dan sinkronisasi antar sektor perhubungan di wilayah Sulawesi Tenggara belum berjalan maksimal. Sehingga secara keseluruhan penyelenggaraan transportasi yang aman, nyaman, efisien, efektif dan handal belum terealisasi.

Baca Juga: Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara Beberkan Fakta AKDP Belum Miliki Izin

"Pada sektor ini pula, dibutuhkan SDM Perhubungan yang handal dalam pelaksanaan penyelenggaraan transportasi di Sulawesi Tenggara," ungkap Rajulan.

Dijelaskannya lagi, peran yang dilaksanakan oleh Dishub dalam hal ini Bidang Angkutan Jalan, belum maksimal terkait keselamatan, kenyamanan dan ketertiban transportasi darat saling terintegrasi dengan moda lainnya.

Muhamad Rajulan saat menyampaikan masalah yang perku diperhatikan di lingkup Dinas Perhubungan. Foto: Ist.

 

Permasalahan terakhir yakni transportasi darat merupakan salah satu moda transportasi yang membutuhkan banyak perhatian serius dengan kompleksitas masalah.

"Tentu ini ditinjau dari bervariasinya jenis angkutan darat serta regulasi terkait perhubungan darat membutuhkan kecepatan meng-update dan mengimplementasi secara nyata di lapangan," jelasnya.

Dilansir dari dephub.go.id, berbagai kota di belahan dunia telah lama berkembang pemikiran terpenuhinya kebutuhan transportasi perkotaan yang ramah dan nyaman. Ramah dan nyaman bagi pengguna juga ramah bagi lingkungan. Kini kebutuhan transportasi tidak sebatas ramah dan nyaman saja, tetapi juga harus berkelanjutan.

Menurut Richarson, dalam compact cities in developing countries, mendefinisikan transportasi berkelanjutan sebagai suatu sistem transportasi yang penggunaan bahan bakar, emisi kendaraan, tingkat keamanan, kemacetan, serta akses sosial dan ekonominya tidak menimbulkan dampak negatif bagi generasi yang akan datang.

Penyediaan sarana transportasi umum merupakan sebuah solusi. Namun, tidak banyak kota-kota besar di dunia bahkan di Indonesia memiliki anggaran yang cukup dan memadai untuk menyediakan sarana transportasi yang terintegrasi, aman, dan nyaman.

Baca Juga: Kadishub Sulawesi Tenggara Ingatkan Netralitas ASN di Pemilu 2024

Selain itu, transportasi perkotaan masih belum terintegrasi dengan seluruh moda yang ada, sehingga menyebabkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum masih kecil.

Paradigma masyarakat terhadap penggunaan transportasi umum juga belum berubah, yaitu masih banyak masyarakat yang memilih menggunakan kendaraan pribadi jika dibandingkan dengan menggunakan kendaraan umum. Yang terjadi kemudian adalah kemacetan dimana-mana.

Kementerian Perhubungan sebagai salah satu pengemban amanah penyediaan layanan transportasi yang aman dan nyaman terus berupaya memberikan layanan transportasi yang memadai dan menyesuaikan dengan kebutuhan transportasi yang diperlukan masyarakat. (B-Adv)

 

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga