Kasek di Konawe Diduga Lakukan Praktik LGBT, Siswa dan Guru Desak Dikbud Bertindak

Pangga Rahmad

Reporter

Senin, 10 Oktober 2022  /  6:15 pm

Para guru dan siswa di Kabupaten Konawe, mendesak Dikbud Sulawesi Tenggara bertindak terkait dugaan praktik LGBT yang dilakukan Kepala SMAN 1 Wawotobi. Foto: Pangga Rahmad/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Puluhan massa yang terdiri dari guru, tata usaha (TU), siswa dan alumni SMAN 1 Wawotobi, Kabupaten Konawe, mendatangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara terkait dugaan praktik LGBT (Lesbi, Gay, Biseksual, Transgender) yang dilakukan Kepala SMAN 1 Wawotobi.

Kedatangan mereka yang masih menggunakan seragam sekolah segera membentangkan sejumlah spanduk yang bertuliskan, "SAVE GENERATION FROM LGBT."

Pasalnya, Kasek SMAN 1 Konawe, Sahrun Hi Noor seringkali mengirim pesan via WhatsApp kepada beberapa siswa meminta untuk dipijat.

Baca Juga: Purnama Kapat, Umat Hindu Kolaka Timur Gelar Piodalan

MA (17), salah satu siswa menerangkan, ia pernah hampir menjadi korban dari praktik LGBT tersebut.

"Kejadiannya itu waktu malam, 8 Agustus 2022 jam 11 malam. Saya dipanggil sama Pak KS (Kepala Sekolah), katanya mau dipijit, tapi pas saya datang, saya langsung ditarik, dia (kepala sekolah) sudah telanjang bulat," kisah MA sambil memegangi spanduk bertuliskan, #TOLAKLGBT SELAMATKAN GENERASI.

Wakasek SMAN 1 Wawotobi, Ramadhan menerangkan, apa yang dilakukan Sahrun Hi Noor sudah mencoreng institusi pendidikan.

"Kami bersama dewan guru, siswa serta tata usaha datang menghadap kepala dinas (Dikbud Sulawesi Tenggara) agar segera mengganti Sahrun Hi Noor sebagai kepala sekolah," kata Ramadhan penuh semangat.

Baca Juga: Buruh Demo, Sebut Undang-Undang Cipta Kerja Merugikan

Ramadhan juga menegaskan, sikap mereka murni demi masa depan pendidikan di Indonesia, secara khusus di Kabupaten Konawe.

Sementara itu, alumni SMAN 1 Wawotobi, Muharam menegaskan, tindakan yang dilakukan Sahrun Hi Noor, patut untuk ditindak tegas.

"Kami berharap agar pihak terkait segera mengganti Kasek SMA Negeri 1 Wawotobi, dan jika memungkinkan kami akan proses hukum," beber Muharam. (A)

Penulis: Pangga Rahmad

Editor: Kardin