Purnama Kapat, Umat Hindu Kolaka Timur Gelar Piodalan

Sigit Purnomo, telisik indonesia
Senin, 10 Oktober 2022
0 dilihat
Purnama Kapat, Umat Hindu Kolaka Timur Gelar Piodalan
Pelaksanaan Persembahyangan Purnama Kapat di Pura Dwi Eka Dharma di Kelurahan Atula, Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka Timur, Senin (10/10/2022). Foto: Sigit Purnomo/Telisik

" Senin 20 Oktober 2022, bertepatan dengan Purnama Kapat (Kartika Masa) sering dianggap istimewa karena saat inilah para perambah keindahan mendapat inspirasi berkarya "

KOLAKA TIMUR, TELISIK.ID - Senin 20 Oktober 2022, bertepatan dengan Purnama Kapat (Kartika Masa) sering dianggap istimewa karena saat inilah para perambah keindahan mendapat inspirasi berkarya.

Berdasarkan pantauan Telisik.id, sejumlah pura yang ada di Daerah Kolaka Timur menggelar acara atau piodalan.

Jadi odalan atau piodalan sebuah pura atau merajan dapat diartikan sebagai hari lahir sebuah pura atau bangunan suci lainnya.

Tercatat di Kolaka Timur, pura yang melakukan odalan serentak pada Senin ini, Pura Tri Merta Bhuana dari Desa adat Asrama Sari Tirawuta, Pura Desa Lamuare, Pura Desa Putemata, Pura Desa Dwi Eka Dharma Kelurahan Atula, Serta Pura Desa Wia-Wia.

Baca Juga: Buruh Demo, Sebut Undang-Undang Cipta Kerja Merugikan

Salah satu Kelian adat di Pura Desa Dwi Eka Dharma Kelurahan Atula, Made Sukiarta menuturkan, kalau acara Purnama Kapat ini memang sudah turun-temurun dari dulu, bukan hanya di Kolaka Timur tetapi di Bali juga melakukan Piodalan ini.

"Iya, karena bulan purnama hari ini spesial, kalau dalam Hindu, hari ini bunga-bunga sedang bermekaran," terangnya dalam bahasa Bali yang sudah diartikan.

Seperti diketahui, sistem penanggalan kalender Bali ini merupakan salah satu produk peradaban yang eksistensinya tetap terjaga hingga kini. Selain memuat informasi terkait kalender masehi biasa, kalender Bali juga memuat sejumlah informasi tambahan yang tidak dijumpai pada kalender umumnya.

Kalender Bali memuat ala ayuning dewasa atau hari baik berdasarkan perhitungan khusus. Sebagian besar umat Hindu di Bali masih menjadikan ala ayuning dewasa sebagai pedoman kehidupan kesehariannya.

Perhitungan ala ayuning dewasa ini pun menjadi bagian penting dalam setiap kegiatan adat dan ritual di masyarakat.

Tempat sama, salah satu warga adat Dwi Eka Bhuana, Made Sulianto menuturkan, biasanya kegiatan piodalan di pura ini melakukan berbagai acara tarian-tarian khas Bali seperti Tarian Rejang Dewa, Tarian Nelayan serta Rejang Renteng.

"Iya, sebentar ada acara tarian sebelum persembahyangan dilakukan," ujarnya.

Baca Juga: Satpol PP Muna Ngamuk Gegara Data Tak Terinput, Ngaku Sudah Bayar Rp 150 Ribu

Pantauan Telisik.id, suasana piodalan di pura-pura yang ada di Kolaka Timur sangat ramai, hampir seluruh warga yang beragama Hindu berbondong-bondong untuk kepura melaksanakan persembahyangan bersama.

Selain itu kegiatan Piodalan ini juga membawa berkah tersendiri kepada penjual keliling misalnya salah satu penjual somay, Akbar, yang dijumpai di luar pura menuturkan, kalau dirinya sengaja datang ketika mendengar kalau ada acara di pura meskipun dirinya non Hindu.

"Iya mas, ini tadi pas dengar ada acara ya langsung datang, supaya tidak keliling lagi menjual somay," ujarnya. (A)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Kardin

Baca Juga