Keluarga Korban Anggota TNI yang Tewas Dibunuh Dapat Santunan
Reporter Buton Selatan
Minggu, 17 Mei 2020 / 10:25 pm
BAUBAU, TELISIK.ID - Kerukunan Keluarga Rumpun Makassar (KKRM) bersama Keluarga Kerukunan Sulawesi Selatan (KKSS) menyantuni keluarga anggota TNI yang gugur ditangan seorang pemuda inisial KM, sersan Baso Hadang, di rumah duka, lingkungan Wonco, Kelurahan Kampeanaho, Kecamatan Bungi, Kota Baubau.
Pertemuan yang dihadiri ketua KKRM, H. Basri Sewang dan ketua KKSS Kota Baubau, Hariono Hafied, juga bertepatan dengan kedatangan petuah adat rumpun Bali, Ngkari-ngkari, Kota Baubau. Terlihat pula Perwakilan Koramil kodim 1413 Buton dan Babinkamtibmas Polres Baubau.
Ketua KKRM Kota Baubau, H. Basri Sewang mengatakan, keluarga rumpun Makasar ini turut merasakan duka yang mendalam atas kepergian almarhum. Di mana almarhum dikenal sebagai putra terbaik dari Jeneponto. Sehingga apa yang dirasakan keluarga yang ditinggalkan kami juga ikut merasakannya.
Kemudian kami sangat mengapresiasi kinerja TNI Polri yang menjalankan amanah dari Kapolda, Danrem, Kapolres dan Dandim Buton yang dimana sebelum meninggalkan lokasi upacara pemakaman, para petinggi tersebut menyampaikan kepada semua pihak termasuk keluarga korban untuk menyerahkan dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak aparat termasuk upaya penangkapan terhadap pelaku.
"Termasuk menyampaikan kepada seluruh masyarakat Kota Baubau agar sekiranya ketika melihat pelaku tersebut segera melaporkan ke kantor polisi terdekat untuk menghindari adanya korban yang lain," imbaunya.
Hal itu dikatakan Sewang mengingat dalam pelariannya, pelaku dibekali senjata tajam yang digunakan menghabisi korban.
"Saya sudah koordinasi dengan semua pihak termasuk keluarga besar almarhum di Jeneponto untuk tetap menahan diri dan jangan mudah terpancing atau terprovokasi dengan informasi yang tidak jelas kebenarannya," mintanya.
"Harapan kami, muda-mudahan Allah SWT, dengan usaha keras TNI Polri, pelaku yang masih melarikan diri di dalam hutan segera ditemukan agar keluarga korban bisa tenang," harapnya.
Di tempat yang sama, Ketua KKSS yang juga Anggota DPRD Kota Baubau, Haryono Hafied, mengaku turut merasakan apa yang dirasa keluarga korban saat ini.
Iya juga yakin bahwa TNI Polri dapat menemukan pelaku penganiayaan tersebut. Ia juga meminta kepada pihak rumpun Bali, Ngkari-ngkari untuk memberikan informasi apabila melihat keberadaannya. Bila perlu ikut terlibat dalam melakukan pencarian bersama TNI Polri.
Baca juga: Diduga Dibunuh, Anggota TNI Ditemukan Tewas Bersimbah Darah
"Saya tidak ingin kasus ini berlarut-larut," ungkapnya.
Mendengar permintaan tersebut, Mangku, atau imam ibadah masyarakat Bali, Ngkari-ngkari, I Ketut Siwayasah, mengatakan sekaligus meminta kepada seluruh pihak untuk tidak menjustivikasi jika perbuatan yang dilakukan pelaku sama dengan perilaku masyarakat Bali Ngkari-ngkari sepenuhnya. Itu murni dilakukan oleh oknum.
Faktanya, hari ini, Minggu (17/05/2020), seluruh masyarakat Ngkari-ngkari baik pemuda maupun tetua sebanyak lebih 1000 orang masuk kedalam hutan dengan menggunakan ikat kepala kuning untuk mencari pelaku.
"Ini arahan sesepuh kami," ungkapnya.
Menurutnya, perbuatan pelaku membuat seluruh warga Bali Ngkari-ngkari resah. Bahkan untuk mendatangi keluarga korban sangat berat karena dihantui kecemasan. Namun ia menegaskan bahwa, kedatangan lembaga adat Bali ini merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap peristiwa ini.
Baca juga: Dewan Sorot Kinerja Pemda Busel Soal Bantuan COVID-19
"Kami sangat dibuat resah dengan perilaku oknum pelaku ini," imbuhnya.
Perwakilan keluarga korban, Tahir Sahinro Candara, mengaku kaget dan bersyukur dengan adanya pertemuan yang tidak direncanakan ini. Kemungkinan para keluarga besar Sulawesi Selatan ini baru mengetahui dengan adanya kejadian ini sehingga baru hari ini mereka menyempatkan datang di rumah duka.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh keluarga besar KKSS dan KKRM yang telah peduli dengan peristiwa ini sehingga meringankan beban keluarga.
"Saya berharap agar pelaku ini segera ditemukan agar pihak keluarga juga bisa tenang. Bila perlu pelaku menyerahkan diri agar tidak membuat beban kerja kepada aparat dan warga," harapnya.
Ada pun bantuan yang diberikan dalam bentuk uang tunai dan sembako.
Reporter: Deni Djohan
Editor: Sumarlin