Peneliti UHO Temukan Formulasi Paving Block Ramah Lingkungan, Lebih Kuat dan Tahan Lama
Reporter
Kamis, 08 Februari 2024 / 8:51 am
KENDARI, TELISIK.ID - Kabar gembira bagi pengusaha paving block dan masyarakat, tim peneliti yang tergabung dalam Tim Dosen Pengabdian Kepada Masyarakat Internasional (PKMI) Magister Manajemen Rekayasa, Pasca Sarjana Universitas Halu Oleo (UHO), berhasil menemukan formulasi paving block yang diklaim lebih kuat, lentur, dan tahan lama dibanding dengan paving block pada umumnya.
Penemuan ini berdasar atas keluhan pengusaha percetakan paving block dan masyarakat pengguna, bahwa paving block yang dihasilkan itu gampang hancur dan mudah retak jika terkena beban kejut. Atas dasar itu, tim peneliti melakukan re-formulasi untuk mengatasi permasalahan itu.
Dr. Nurjannah Ahmad selaku ketua tim dosen PKMI Manajemen Rekayasa UHO mengatakan, formulasi baru ini bisa menahan retakan akibat tekanan beban secara tiba-tiba maupun hancur akibat cuaca ekstrem.
“Tim kami berkeinginan menerapkan inovasi teknologi dalam formulasi paving block yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan terhadap tekanan, beban, atau bahkan cuaca ekstrem," ujarnya, Rabu (7/2/2024).
Ia menambahkan, formulasi baru ini bisa menggunakan bahan serat yang lebih ramah lingkungan dan bahan yang lebih mudah didapatkan, yang mana salah satu opsinya adalah menggunakan bahan tambahan berupa serat atau kawat jala yang dapat menahan retak tarik atau retak lentur akibat beban tekan atau beban kejut.
Dengan adanya reformulasi ini, dapat berdampak baik terhadap masyarakat dan juga meningkatkan kualitas pengusaha paving block agar memberikan nilai tambah dibanding kompetitor.
Baca Juga: Dinkes Kendari Bakal Gandeng Peneliti Nyamuk Cegah DBD
Hasil uji performa paving block meliputi kuat tekan, kuat lentur dan kuat kejut menunjukkan peningkatan performa dari hasil uji menunjukkan bahwa serat seng, asoka, dan aluminium, berpeluang dan berpotensi untuk dimanfaatkan dalam meningkatkan performa paving block. Tentu ini dapat memberikan nilai tambah bagi para pengusaha paving block, membedakan produk mereka dari pesaing, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Salah satu anggota tim PKMI Magister Manajemen Rekayasa, Pasca Sarjana UHO, Dr. Abdul Kadir menyampaikan, dengan adanya formulasi ini, pengusaha bisa memanfaatkan barang sisa bangunan sehingga bisa lebih ramah lingkungan.
“Terutama pengusaha paving block dapat memanfaatkan kembali lembaran seng, asoka dan aluminium bekas atau hasil buangan dan meningkatkan performa kuat tekan, kuat lentur dan kuat kejut serta menghasilkan paving block yang lebih ramah lingkungan,” ungkapnya.
Ahmad Ahril (34), mitra PKMI sekaligus pengusaha percetakan paving block dan batako Bulukumba Jaya, Kelurahan Kesilampe, Kecamatan Kendari, mengungkapkan bahwa kualitas memang selalu menjadi soal saat akan memenuhi kebutuhan paving block suatu proyek.
“Karena kualitas paving block itu harus diperhatikan. Soalnya di setiap proyek yang kita tangani, pihak proyek akan selalu menanyakan kualitas atau uji lab setiap produksi paving block kami, dan memang ada standar kualitas yang diberikan setiap proyek,” tandasnya, Rabu (7/2/2024).
Ahmad mengaku bersyukur dengan adanya penemuan tim peneliti UHO yang bisa meningkatkan kualitas paving block, yang bisa membuat usahanya lebih berkembang ke depannya.
Baca Juga: Peneliti Temukan Bahan Pengganti Semen di Masa Depan, Lebih Kuat dan Murah
“Kami sebagai pengusaha paving blok sangat senang dan bersyukur, jadi dengan adanya formula yang membuat kualitas paving lebih kuat dan tahan, mungkin ini akan menjadi salah satu acuan kami dalam memproduksi paving block dan semoga dengan itu bisa menjadi salah satu sebab perkembangan usaha kami,” ungkapnya.
Salah seorang pekerja di salah satu rumah produksi paving block yang berada di Kelurahan Labibia, Kecamatan Mandonga, Asmar (30), sangat antusias dengan penemuan itu. Ia berharap pemerintah mendukung sosialisasi formulasi ini agar bisa diketahui pengusaha-pengusaha yang lain.
“Kalau seperti itu kabar gembira bagi kami, karena para akademisi menerapkan teknologi di usaha konvensional seperti ini. Mestinya pemerintah membantu mensosialisasikan formulasi dari guru-guru kita, supaya bisa segera diketahui masyarakat dan pengusaha yang lain,” harapnya.
Sampai saat ini pihak Tim PKMI Magister Manajemen Rekayasa, Pasca Sarjana UHO, membuka kesempatan bagi pengusaha dan masyarakat yang ingin datang dan melihat contoh serat tambahan yang digunakan, sekaligus cara pembuatan bahan paving block tersebut. (A)
Penulis: Riksan Jaya
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS