Putuskan Mualaf Setelah Sempat Benci Islam dan Jebak Muslim dengan Makanan Haram

Wa Ode Sunaimi Rahman

Reporter

Selasa, 22 November 2022  /  12:23 pm

Son Ju Young mualaf asal Korea Selatan. Awalnya dia adalah pembenci Islam, kini menjadi seorang pendakwah. Foto: Repro YouTube MZ Story.

SEOUL, TELISIK.ID – Son Ju Yeong merupakan seorang mualaf asal Korea Selatan, ia memutuskan masuk Islam pada 30 Juni 2018. Sejak Son masuk Islam, ia memutuskan untuk berganti nama menjadi Muhammad Son.

Son pun resmi memeluk Islam dengan bersyahadat setelah merasa mendapatkan hidayah dan mengenal agama Islam.

Diketahui, sebelum mualaf, Son merupakan seorang pembenci Islam. Ia menganggap bahwa Islam merupakan agama yang paling berlebihan, seperti harus salat, harus berwudhu sebelum salat, menutup aurat, hingga makan harus dengan tangan kanan.

Dikutip dari Democrazy.id, karena kebenciannya yang begitu besar terhadap Islam, Son bahkan pernah menjebak 80 pekerja muslim asal Indonesia dengan memasukkan minuman mengandung soju dan makanan mengandung babi.

Dari kejadian ini banyak orang Islam yang  menolak serta melawannya dengan dakwah. Ia pun makin penasaran dengan Islam sehingga ia mulai melakukan pencarian.

Baca Juga: Kisah Mualaf Inggris Sempat Jadi Pembenci Islam Kini Bersyahadat

Di sisi lain, Son sadar jika muslim itu adalah teroris dan agama yang  keras, maka dia sudah dari dulu mati di tangan orang-orang muslim. Saat itu, ia berada di tengah-tengah tengah muslim (Indonesia).

Hatinya mulai terketuk, ia mulai mencari tahu dan mempelajari Islam. Semakin mendalaminya, ia semakin takut dan sadar dengan perbuatann-perbuatan yang pernah dilakukan sebelumnya. Inilah awal baginya untuk mulai hal baru, berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

"Karena Allah senantiasa bersama kita, melihat kita, tahu gerak-gerik kita. Di situlah saya semakin mantap menjadi muslim," ucapnya.

Dari muslim.okezone.com, pada 30 Juni 2018, Son resmi memeluk Islam dengan bersyahadat di Masjid Ansan, Korea Selatan.

Baca Juga: Kisah Pramugari Putuskan Mualaf Usai Antar Jemaah Umrah ke Jeddah

Setelah menjadi mualaf, ia pun taat menjalani berbagai ibadah dan mengikuti ajaran Islam. Sayang, perusahaan di Korea Selatan sering kali tidak memberikan keleluasaan pegawainya untuk beribadah. Bahkan, Son sampai dipecat dari kantornya karena sering meminta izin untuk salat.

Namun, Son tetap yakin rencana Allah Subhanahu wa ta'ala pasti lebih indah. Kini dia justru menjadi pengurus masjid dan kerap berdakwah di mana-mana. Bahkan, keluarganya juga ikut menjadi mualaf.

Ia begitu merasakan tentramnya Islam, menyadari bahwa apapun perbuatan yang dilakukan manusia selama hidup Allah pasti mengetahui, dan kelak semua perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. (C)

Penulis: Wa Ode Sunaimi Rahman

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS