TNPB-OPM Tuding Egianus Kogoya Terima Suap Pembebasan Philip Mehrtens

Ahmad Jaelani

Reporter

Selasa, 01 Oktober 2024  /  12:52 am

Pembebasan Philip Mehrtens, pilot Susi Air masih menjadi polemik. Foto: Repro Tempo

NDUGA, TELISIK.ID - Egianus Kogoya, yang dikenal sebagai Panglima TPNPB-OPM dari Komando Daerah Pertahanan III Ndugama - Derakma, dituduh oleh juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, telah menerima suap terkait pembebasan Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air.

Tuduhan ini muncul setelah Egianus membebaskan Philip pada September 2024, setelah hampir dua puluh bulan disandera.

Sebby menyatakan bahwa pembebasan tersebut bukan atas dasar kemanusiaan, melainkan karena ada kesepakatan politik yang melibatkan mantan Penjabat (Pj) Bupati Nduga, Edison Gwijangge.

Dalam keterangan yang disampaikan melalui voice note WhatsApp, Sebby menegaskan bahwa Egianus telah menerima uang suap sebagai imbalan atas pembebasan Philip.

Menurut Sebby, ada kesepakatan politik antara Egianus dan Edison, di mana mantan Pj Bupati Nduga tersebut memainkan peran penting dalam pembebasan pilot.

“Mereka terima uang suap, bukan atas dasar kemanusiaan,” kata Sebby, seperti dikutip dari Tempo, Senin (30/9/2024).

Baca Juga: Jadwal KM Sabuk Nusantara 44 Periode Oktober 2024

Ia juga menyebut bahwa video yang memperlihatkan pembebasan Philip bukanlah bukti kuat untuk membantah tuduhan suap tersebut.

Sebby juga memberikan bukti berupa screenshot percakapan di WhatsApp antara dirinya dan Egianus, di mana Egianus meminta nomor rekening Sebby untuk mengirimkan uang.

Selain itu, Sebby mengklaim bahwa Edison Gwijangge terlibat dalam pembebasan Philip, dan ada hubungan antara Egianus dan Edison yang berhubungan dengan kepentingan politik.

Sebelumnya, dalam sebuah video berdurasi 5 menit 18 detik, Egianus menyatakan bahwa pembebasan Philip dilakukan atas dasar kemanusiaan.

Pernyataan Egianus ini dipublikasikan dalam berita Tempo pada 24 September 2024, dengan judul "Egianus Kogoya Bantah Tudingan Terima Uang dalam Pembebasan Pilot Susi Air".

Namun, Sebby menolak klaim ini dan mengatakan bahwa video tersebut tidak bisa dijadikan dasar untuk menolak tuduhan suap.

Egianus Kogoya, dalam percakapan WhatsApp yang diklaim oleh Sebby, mengatakan bahwa dirinya telah menyerahkan pilot kepada pihak fasilitator pada 3 Agustus 2024. Ia juga meminta nomor rekening Sebby untuk mengirimkan uang sebagai bagian dari kesepakatan politik tersebut.

Percakapan tersebut dianggap Sebby sebagai bukti kuat bahwa pembebasan Philip bukanlah murni atas dasar kemanusiaan, melainkan karena ada imbalan finansial.

Sebby juga mengirimkan sebuah video berdurasi 4 menit 52 detik yang memperlihatkan hubungan antara Egianus dan Edison. Dalam video tersebut, Egianus mengakui bahwa Edison memiliki peran dalam menjamin keamanan masyarakat saat Philip disembunyikan.

Namun, Egianus menolak permintaan Edison untuk mendukung partainya dalam Pilkada Ndugama 2024.

Menurut Sebby, hubungan antara Egianus dan Edison telah berlangsung lama, dengan Edison memberikan bantuan berupa bahan makanan kepada Egianus selama masa penyanderaan Philip.

Sebby menuduh Egianus menerima bantuan ini tanpa mempertanyakan sumbernya, yang menurut Sebby berasal dari TNI-Polri.

Sebby menegaskan bahwa hukum TPNPB-OPM melarang menerima bantuan dari pihak luar, terutama dari TNI-Polri, karena hal ini dianggap sebagai pelanggaran serius yang dapat menyebabkan kematian dalam perang.

Baca Juga: 25 Calon Anggota DPRD Baubau Dilantik Selasa, Pendamping Dibatasi 10 Orang

Tudingan Sebby terhadap Egianus ini juga didasari oleh keyakinannya bahwa TPNPB-OPM tidak memiliki hubungan dengan politik Indonesia. Menurut Sebby, TPNPB-OPM berjuang untuk kemerdekaan Papua, dan tidak seharusnya terlibat dalam urusan politik lokal seperti pilkada.

Sebby juga menekankan bahwa Egianus telah mengkhianati komitmen untuk menyerahkan pilot kepada fasilitator internasional.

Di sisi lain, Kepala Operasional Satuan Tugas Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhan, membantah tuduhan bahwa ada kepentingan politik dalam pembebasan Philip.

Faizal mengatakan bahwa tuduhan suap dan keterlibatan Edison Gwijangge dalam pembebasan Philip tidak didukung oleh bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

Philip Mark Mehrtens, yang merupakan pilot asal Selandia Baru, telah disandera oleh TPNPB-OPM sejak 7 Februari 2023, setelah mendaratkan pesawat Susi Air di lapangan terbang Paro, Nduga.

Selama penyanderaan, TPNPB-OPM berupaya menukar pembebasan Philip dengan pengakuan kemerdekaan Papua dari pemerintah Indonesia dan Selandia Baru. Namun, setelah hampir dua puluh bulan disandera, Philip akhirnya dibebaskan dan dipulangkan ke keluarganya pada 21 September 2024. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS