10 Kebiasaan Orang Indonesia Ini Ternyata Unik di Mata Asing
Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Senin, 24 Oktober 2022
0 dilihat
Indonesia juga dikenal dengan berbagai hal-hal unik yang kerap menjadi sorotan negara lain. Baik dari alamnya maupun hal-hal yang kerap dilakukan oleh warga Indonesia. Foto: Repro Grid.id
" Selain merupakan negara yang memiliki ribuan pulau dengan keragaman suku budaya, Indonesia juga dikenal dengan berbagai hal-hal unik yang kerap menjadi sorotan negara lain "
JAKARTA, TELISIK.ID - Selain merupakan negara yang memiliki ribuan pulau dengan keragaman suku budaya, Indonesia juga dikenal dengan berbagai hal-hal unik yang kerap menjadi sorotan negara lain.
Baik dari alamnya maupun hal-hal yang kerap dilakukan oleh warga Indonesia yang tak pernah orang dari negara lain lakukan sebelumnya.
Lantas, kebiasaan apa sajakah yang dianggap unik oleh orang asing dari Indonesia?
Merangkum dari berbagai sumber, berikut daftarnya:
1. Kerokan
Tak sedikit bule merasa aneh ketika melihat bekas kerokan yang berada pada kulit orang Indonesia. Sebagian besar orang Indonesia dipastikan pernah melakukan kerokan, bagaimana tidak, hal ini sudah dianggap sebagai budaya di Indonesia.
Biasanya kegiatan kerokan dilakukan menggunakan koin yang dilumuri minyak untuk mencegah seseorang terkena masuk angin dan pegal-pegal. Setelahnya akan muncul bekas merah di kulit.
Baca Juga: Unik, Profesor Ini Ciptakan Toilet Pengubah Tinja Menjadi Energi Listrik
2. Makan cabai mentah
Dalam urusan makan, para bule juga menyoroti kebiasaan orang Indonesia yang gemar makan cabai mentah, hai bagaimana kamu bisa beranggapan ini aneh?
Bagi kita orang Indonesia tak lengkap rasanya bila mau makan gorengan jika tidak dibarengi dengan cabai.
Memang kebanyakan bule tidak memiliki kemampuan untuk menahan rasa pedas, sehingga mereka menganggap hal ini aneh.
3. Mandi dua kali sehari
Banyak beberapa wilayah di Indonesia yang mengalami dua musim yang sangat ekstrem, yaitu kekeringan saat musim kemarau dan banjir di musim hujan.
Lantaran cuaca ini mayoritas orang Indonesia mandi dua kali dalam sehari, seperti pagi dan sore atau pagi dan malam hari. Hal ini tak pernah dilakukan oleh orang asing, mereka bahkan mandi dalam dua atau tiga kali sehari.
4. Nyeker
Di beberapa wilayah di luar ibu kota, banyak orang yang kemana-mana bertelanjang kaki atau "nyeker". Terlebih lagi bagi mereka yang tinggal di desa, bertelanjang kaki sambil menempuh jarak jauh merupakan hal biasa bagi mereka.
5. Dagang di Trotoar
Di negara-negara lain selain Indonesia, trotoar umumnya digunakan oleh para pedestrian berlalu lalang. Namun di Indonesia, sudah menjadi pemandangan yang biasa melihat trotoar digunakan oleh pedagang kaki lima berjualan atau menjadi tempat parkir tukang ojek.
6. Konsumsi Ceker Ayam
Ceker ayam menjadi makanan favorit bagi warga Indonesia, bahkan sekarang banyak diolah menjadi kuliner kekinian. Padahal di luar negeri, orang-orang membuat bagian ceker dan kulitnya.
Di negara Barat, hampir mustahil rasanya menemukan makanan yang menggunakan ceker atau kepala ayam.
7. Pakai jaket siang hari
Orang luar negeri khususnya yang berasal dari Eropa pasti bingung dengan kebiasaan orang Indonesia yang satu ini. Di saat cuaca panas, orang-orang justru memakai jaket untuk bepergian, namun orang Indonesia justru memakai jaket.
8. Tisu toilet sebagai Tisu Makan
Banyak warung makan di Indonesia yang meletakkan tisu gulung di atas meja makan. Hal ini tentu unik, karena mereka biasa menggunakannya untuk di toilet.
Baca Juga: Unik, Desa di Swiss Tawari Rp 1 M Bagi Siapa Saja yang Bersedia Jadi Penduduknya
9. Enggak Kenyang Kalau Belum Makan Nasi
Bule yang berkunjung ke Indonesia akan dibuat heran saat melihat setiap warung makan menjual nasi. Bahkan, ada warung yang menyediakan gratis tambah nasi sepuasnya.
Sedangkan di beberapa negara Eropa, nasi harganya cukup mahal dan porsinya harus ditimbang sebelum disajikan.
10. Cebok dengan Air
Hal paling asing bagi orang luar negeri, khususnya Eropa dan Amerika adalah toilet.
Ini karena kebanyakan toilet umum di Indonesia pasti menyediakan air, bukan tisu. (C)
Penulis: Nurdian Pratiwi
Editor: Kardin