13 Lokasi Salat Idul Adha 9 Juli di Kota Kendari

Muhammad Ilwanto, telisik indonesia

Kamis, 07 Juli 2022

0 dilihat

13 Lokasi Salat Idul Adha 9 Juli di Kota Kendari

Masjid Nurul Jannah di Kelurahan Lahundape yang bakal melaksanakan salat Idul Adha pada Sabtu 9 Juli 2022. Foto: Muhammad Ilwanto/Telisik

" Pemerintah Indonesia telah menetapkan Idul Adha tahun 2022 jatuh pada Minggu 10 Juli. Meskipun begitu, ada sebagai masyarakat khususnya di Kota Kendari yang bakal melaksanakan sholat Idul Adha pada Sabtu 9 Juli "

KENDARI, TELISIK.ID - Pemerintah Indonesia telah menetapkan Idul Adha tahun 2022 jatuh pada Minggu 10 Juli. Meskipun begitu, ada sebagai masyarakat khususnya di Kota Kendari yang bakal melaksanakan sholat Idul Adha pada Sabtu 9 Juli.

Setidaknya sudah ada 13 titik yang bakal dijadikan tempat pelaksanaan salat Idul Adha, salah satunya di halaman kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari.

Hal tersebut dibenarkan oleh pihak UM Kendari, melalui humas yaitu Nur Djafar. Kata dia, sesuai arahan dan kebijakan pimpinan Muhammadiyah, maka salat Idul Adha akan dilaksanakan Sabtu 9 Juli, mendatang.

"Yah betul kita akan lakukan salat Idul Adha dua hari ke depan, dan itu sudah menjadi kesepakatan bersama dari pihak Muhammadiyah seluruh Indonesia. Dan Insyaallah segenap UM Kendari akan melaksanakan salat Idul Adha di tanggal 9 nanti," ungkapnya Kamis (7/7/2022).

Sementara itu, salah satu pengurus masjid Nurul Jannah yang berada di Kelurahan Lahundape Kecamatan Kendari Barat, H. Amir Tonge mengatakan, sesuai dengan perhitungan secara hisab, pelaksanaan Idul Adha akan dilakukan di tanggal 9 Juli.

"Dari tanggal satu lalu, kita sudah melihat bulan sudah tinggi. Dan sesuai dengan kesepakatan bersama seluruh pengurus dan para jamaah, kita sepakat bakal melaksanakan Idul Adha di hari Sabtu bersamaan dengan Arab Saudi," katanya.

Baca Juga: Akhir Juli, 261 Sekolah di Sulawesi Tenggara Bakal Akreditasi Tahap Kedua

Di sisi lain salah satu masyarakat yang mengikuti ketetapan pemerintah, Sugriyono mengatakan bahwa perbedaan seperti ini, sudah menjadi hal yang biasa terjadi dan wajar saja, selama itu tidak menimbulkan kegaduhan dan pertengkaran.

"Semuanyakan berhak mengikuti siapa saja yang menurutnya benar. Hanya kita sebagai masyarakat, tinggal menilai dan memilih mana yang harus kita ikuti, sesuai dengan keinginan dan kepercayaan yang kita yakini," ujarnya.