200 Sekolah Mulai PTM, Wali Kota Kunjungi SMPN 9 Kendari

Sumarlin, telisik indonesia
Senin, 06 September 2021
0 dilihat
200 Sekolah Mulai PTM, Wali Kota Kunjungi SMPN 9 Kendari
Hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Wali Kota Kendari memantau proses belajar mengajar tatap muka di SMPN 9 Kendari. Foto: Sumarlin/Telisik

" Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengaku senang akhirnya proses belajar mengajar secara tatap muka bisa dilakukan para siswa dan guru di sekolah, setelah sekira hampir dua tahun belajar secara daring (online) "

KENDARI, TELISIK.ID - Hari Senin (6/9/2021) menjadi hari pertama proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang berlangsung di Kota Kendari, setelah mendapatkan rekomendasi dari Wali Kota Kendari.

Sekira 200 sekolah TK, SD dan SMP melakukan PTM hari ini dengan berbagai sistem yang dibuat masing-masing sekolah berdasarkan kondisi sekolah, seperti jumlah siswa dan letak sekolah.

Memantau hari pertama PTM, Wali Kota Kendari bersama Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari melakukan kunjungan di SMPN 9 Kendari. Dalam kunjungannya di beberapa kelas, wali kota melakukan dialog dengan guru dan beberapa siswa tentang kondisi mereka setelah belajar daring dan saat ini belajar tatap muka.

Selanjutnya Wali Kota Kendari melakukan dialog dengan sekira 200 kepala sekolah secara daring di aula SMPN 9 Kendari.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengaku senang akhirnya proses belajar mengajar secara tatap muka bisa dilakukan para siswa dan guru di sekolah, setelah sekira hampir dua tahun belajar secara daring (online).

Menurut wali kota, Pemerintah Kota Kendari melalui Dikmudora memberikan kewenangan penuh pada masing-masing sekolah untuk mengatur proses belajar mengajar di sekolah mereka, sebab setiap sekolah punya karakter sendiri.

"Masing-masing sekolah kita berikan ruang untuk merumuskan, mensimulasi pola-pola belajar tatap muka, ada yang pilih genap ganjil, tiga hari daring tiga hari tatap muka, ini semua ruang-ruang yang kita berikan," katanya.

Namun lanjut pasangan Siska Karina Imran ini, semua kebijakan yang diambil berdasarkan hasil rembuk yang melibatkan stakeholder di sekolah diantaranya, orang tua siswa atau bahkan pengurus OSIS mewakili siswa.

Menurut Wali Kota, PTM ini merupakan upaya pemerintah untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi pandemi yang terjadi saat ini, meskipun masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya.

 

Untuk itu, Pemerintah Kota Kendari akan terus memantau pelaksanaan PTM dan akan melakukan evaluasi untuk memperbaiki jika terjadi kekeliruan agar bisa memperkecil kemungkinan terjadi penularan.

"Seluruh variabel akan kita evaluasi baik dari aspek pelaksanaan protokol Covidnya, maupun juga target-target kurikulum anak-anak kita karena sudah tiga semester mereka belajar daring," tambahnya.

Dia meminta kekompakan semua pihak dalam mendukung upaya yang dilakukan Pemerintah kota Kendari dalam menangani dan menghadapi pandemi COVID-19.

Sementara Kadis Dikmudora Kota Kendari Makmur mengatakan, meskipun proses belajar mengajar tatap muka sudah dimulai, namun masih ada sejumlah sekolah yang masih melakukan pembelajaran daring. Ini dilakukan karena sejumlah kendala di antara kekurangan ruang kelas belajar sebab sedang direhabilitasi.

Meskipun PTM telah berjalan, namun Dikmudora masih akan terus melakukan evaluasi terhadap kebijakan sekolah dalam menyelenggarakan PTM terbatas.

"Akan kita lakukan pembenahan, jika misalnya ada yang kurang kita tambah, kita jika akan melihat kreatifitas kepala sekolah dalam mengatur skenario pembelajaran di sekolah masing-masing," ungkap Makmur.

Baca Juga: Ekspos Tiga Tahun Pimpin Sultra, Ali Mazi Tegaskan Visi Garbarata

Baca Juga: Berakhir Hari Ini, Bagaimana Nasib PPKM di Kendari?

Sedangkan Kepala SMPN 9 Kendari Milwan mengatakan, pada hari pertama PTM sebanyak 300 siswa kelas VII yang hadir.

Di sekolah Milwan menerapkan proses belajar mengajar tatap muka selama dua hari penuh untuk setiap tingkatan.

"Senin-Selasa kelas VII, Rabu-Kamis kelas VII dan Jumat-Sabtu kelas IX," katanya.

Sistem ini dipilih karena jumlah siswa dalam kategori sekolah besar dan di sekitar sekolah terdapat TK dan SD.

Tentang jumlah siswanya yang divaksin, saat ini sekira 70 persen siswa telah melakukan vaksin. Dia meminta dukungan orang tua agar anaknya yang belum divaksin bisa segera melakukan vaksin. (A)

Reporter: Sumarlin

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga