28 Dikonfirmasi Tewas Tragedi Black Hawk dan American Airlines, Trump Sibuk Cari Salah Pendahulu
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 31 Januari 2025
0 dilihat
Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menganggap insiden tabrakan pesawat American Airlines dan helikopter militer Black Hawk bisa dicegah. Foto: Repro Reuters
" Tragedi nahas setelah helikopter Black Hawk bertabrakan dengan pesawat American Airlines di udara. Kecelakaan yang terjadi di atas Sungai Potomac itu menyebabkan 28 korban tewas "
WHASINGTON DC, TELISIK.ID - Tragedi nahas setelah helikopter Black Hawk bertabrakan dengan pesawat American Airlines di udara. Kecelakaan yang terjadi di atas Sungai Potomac itu menyebabkan 28 korban tewas, Kamis (30/1/2025) malam, waktu setempat.
Presiden Donald Trump mengonfirmasi bahwa tidak ada yang selamat dalam insiden mengerikan tersebut.
Trump, dalam konferensi pers di Gedung Putih, menyatakan bahwa seluruh upaya penyelamatan telah beralih ke operasi pencarian.
"Ini adalah hari yang kelam bagi bangsa kita. Saya telah menerima laporan resmi bahwa tidak ada yang selamat dari tabrakan ini," kata Trum, seperti dikutip dari Tempo, Jumat (31/1/2025).
Kecelakaan terjadi pada Rabu 29 Januari malam waktu setempat saat pesawat American Airlines yang membawa 64 orang bersiap mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan.
Sementara itu, helikopter Black Hawk yang mengangkut tiga kru tengah menjalankan misi militer rutin di area yang sama.
Rekaman komunikasi lalu lintas udara menunjukkan bahwa pengendali telah memberikan instruksi agar helikopter terbang di belakang pesawat penumpang.
Namun, beberapa detik kemudian, pilot pesawat lain yang berada di sekitar melaporkan adanya ledakan di langit.
"Kami melihat kilatan cahaya di sisi berlawanan Potomac," ujar seorang pilot dalam rekaman tersebut, dilansir dari CNN Indonesia.
Baca Juga: Bikin Amerika Ketar-ketir, DeepSeek AI Diklaim Ancam Keamanan Nasional Ketimbang ChatGPT
Tim penyelamat segera dikerahkan ke lokasi kejadian. Kepala Pemadam Kebakaran dan EMS DC, John Donnelly, mengonfirmasi bahwa 27 jenazah ditemukan dari puing pesawat American Airlines. Sementara itu, satu jenazah ditemukan dari helikopter Black Hawk.
"Pesawat terbelah menjadi tiga bagian dan jatuh ke sungai," ujar Donnelly.
Mereka telah mengerahkan tim penyelam untuk mencari korban lain di sekitar lokasi jatuhnya pesawat.
Pihak American Airlines menyebut bahwa kondisi cuaca saat kejadian sangat baik. CEO American Airlines, Robert Isom, mengatakan bahwa pesawat sedang dalam pendekatan normal sebelum bertabrakan.
"Ini adalah tragedi besar bagi dunia penerbangan," katanya.
Sementara itu, militer AS juga menyatakan bahwa kru helikopter Black Hawk terdiri dari pilot berpengalaman. Kepala staf penerbangan Angkatan Darat, Jonathan Koziol, menegaskan bahwa kru sudah sering terbang di area Washington.
"Kedua pilot memiliki pengalaman luas dalam operasi di wilayah udara padat," katanya.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa helikopter mungkin telah memasuki jalur pesawat penumpang pada ketinggian yang tidak diizinkan.
Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengungkapkan bahwa ketinggian helikopter saat kecelakaan kemungkinan menjadi faktor utama tabrakan.
"Masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan," ujar Hegseth.
Mereka masih menunggu hasil analisis data penerbangan sebelum memberikan pernyataan resmi.
Di tengah duka mendalam, Trump menggunakan momen konferensi pers untuk menyalahkan berbagai pihak. Alih-alih berfokus pada penyelidikan, ia justru mengkritik kebijakan administrasi sebelumnya dan menyebut kecelakaan ini sebagai akibat dari penurunan standar penerbangan.
Baca Juga: Trump Tutup Semua Bantuan Luar Negeri Amerika, Kecuali Mesir dan Israel
Trump menuduh FAA (Federal Aviation Administration) merekrut pekerja dengan gangguan intelektual dan masalah kejiwaan.
"Mereka lebih peduli dengan keberagaman daripada keselamatan," kata Trump.
Pernyataan Trump langsung menuai kritik dari berbagai pihak. Beberapa pejabat senior FAA membantah tuduhan tersebut dan menyebut bahwa sistem penerbangan AS tetap beroperasi dengan standar tertinggi.
Sementara itu, Menteri Transportasi Sean Duffy menegaskan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan data untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
"Kami akan mengungkap fakta sebenarnya," katanya.
Bandara Nasional Ronald Reagan sempat menghentikan operasionalnya selama beberapa jam setelah kecelakaan. Namun, penerbangan kembali beroperasi pada Kamis siang waktu setempat. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS