Bikin Amerika Ketar-ketir, DeepSeek AI Diklaim Ancam Keamanan Nasional Ketimbang ChatGPT
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 30 Januari 2025
0 dilihat
DeepSeek AI asal China mengungguli ChatGPT dan mengkhawatirkan Amerika. Foto: Repro BBC
" Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki keamanan aplikasi AI DeepSeek. Kecerdasan buatan asal China ini diklaim lebih unggul dari ChatGPT "
NEW YORK, TELISIK.ID - Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki keamanan aplikasi AI DeepSeek. Kecerdasan buatan asal China ini diklaim lebih unggul dari ChatGPT.
Popularitas DeepSeek yang semakin meningkat memicu kekhawatiran di AS. Bahkan, Gedung Putih mempertimbangkan AI ini sebagai ancaman nasional.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengonfirmasi bahwa pemerintah AS menyelidiki DeepSeek.
"Saya berbicara dengan [Dewan Keamanan Nasional] pagi ini, mereka sedang menyelidiki apa saja [implikasi keamanan nasional] yang mungkin terjadi," kata Karoline, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (30/1/2025).
DeepSeek menjadi aplikasi AI yang paling banyak diunduh di AS. Aplikasi ini bahkan merajai App Store di Inggris dan China. DeepSeek mencuri perhatian karena kemampuannya berinteraksi lebih baik dari ChatGPT.
Baca Juga: DeepSeek AI Buatan China Bikin Panik ChatGPT dan Gemini, Diklaim Lebih Murah Open Source Efisien
Beberapa ahli memuji performanya, termasuk investor Marc Andreessen. Ia menyebut DeepSeek sebagai terobosan paling menakjubkan yang pernah dilihatnya.
Keunggulan DeepSeek membuat pemerintah AS berusaha menjegal pengembangannya. Salah satu alasannya adalah kekhawatiran terhadap keamanan data.
Pakar keamanan menilai DeepSeek telah mengumpulkan banyak data pengguna. Data tersebut disimpan di server yang berada di China.
Sebelum dinyatakan sebagai ancaman nasional, militer AS telah melarang penggunaannya. Angkatan Laut AS mengeluarkan larangan bagi prajuritnya untuk menggunakan DeepSeek. Larangan ini disampaikan melalui email resmi kepada seluruh personel militer.
David Sacks, pejabat Gedung Putih yang mengurus kebijakan AI dan kripto, juga memberikan peringatan. Ia menuduh DeepSeek menggunakan teknologi OpenAI melalui knowledge distillation.
"Ada bukti kuat bahwa apa yang DeepSeek lakukan di sini adalah mereka menyaring pengetahuan dari model-model OpenAI," ujarnya.
Sacks menambahkan bahwa perusahaan AI di AS akan mengambil langkah pencegahan. "Saya pikir salah satu hal yang akan Anda lihat selama beberapa bulan ke depan adalah perusahaan-perusahaan AI terkemuka kami (di AS) mengambil langkah-langkah untuk mencoba dan mencegah distilasi. Itu pasti akan memperlambat beberapa model peniru ini," katanya.
Baca Juga: Trump Tutup Semua Bantuan Luar Negeri Amerika, Kecuali Mesir dan Israel
DeepSeek merupakan chatbot AI asal China yang bersaing dengan ChatGPT dan Meta AI. Berkantor pusat di Hangzhou, DeepSeek telah dikembangkan sejak 2023. Perusahaan ini menarik perhatian investor Barat setelah meluncurkan DeepSeek R1.
DeepSeek R1 adalah chatbot gratis yang mendukung aplikasi seluler. Situs resmi DeepSeek mulai rilis pada Januari 2025. Platform ini disebut sebagai alternatif OpenAI yang jauh lebih murah. Keunggulan ini membuat aplikasi DeepSeek merajai unduhan Apple Store.
DeepSeek hanya menghabiskan biaya 5,6 juta dolar AS untuk pengembangannya. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan biaya pengembangan AI di Silicon Valley. Meski murah, DeepSeek mampu mengungguli pesaingnya seperti ChatGPT dan Claude. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS