Ternyata Ini Alasan Ilmuwan Hidupkan Virus Berusia Puluhan Ribu Tahun
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Kamis, 01 Desember 2022
0 dilihat
Menurut laporan, para peneliti ternyata secara tidak sengaja menghidupkan kembali beberapa 'virus zombie' saat menyelidiki mikroba lain dari permafrost, Siberia. Foto: Repro Cnnindonesia.com
" Beberapa waktu lalu, ilmuwan telah menghidupkan virus yang berusia puluhan ribu tahun yang terkubur di bawah danau "
NEW YORK, TELISIK.ID - Beberapa waktu lalu, ilmuwan telah menghidupkan virus yang berusia puluhan ribu tahun yang terkubur di bawah danau. Banyak yang bertanya, mengapa ilmuwan menghidupkan virus tersebut dan apa saja manfaatnya di masa depan?
Menurut laporan New York Post dikutip dari Sindonews.com, menghidupkan kembali virus kuno yang berasal dari puluhan ribu tahun lalu dan tidak memiliki penawar, sangat berbahaya. Sebab, bukan tidak mungkin memicu pandemi lain.
Permafrost adalah tanah beku permanen yang akan tetap beku selama ribuan tahun, dan mencakup hampir 25 persen dari seluruh belahan bumi utara. Masalahnya, pemanasan global dapat mencairkan bongkahan besar permafrost yang pada akhirnya menyebabkan pelepasan bahan organik termasuk kuman mematikan berusia puluhan ribu tahun, bahkan jutaan tahun lalu.
Mengutip Detikhealth.com, Profesor Jean-Michel Claverie dari Universitas Aix-Marseille, mengeluarkan peringatan kepada otoritas medis tentang kurangnya pembaruan signifikan pada virus 'hidup' di lapisan es sejak studi asli pada tahun 2014 dan 2015.
"Bahwa kejadian seperti itu jarang terjadi dan bahwa 'virus zombie' bukanlah ancaman kesehatan masyarakat," tulis tim peneliti dalam temuannya.
Baca Juga: 5 Fakta Kematian Bos Kripto Tinggalkan Harta Segudang
Menurut laporan itu, para peneliti ternyata secara tidak sengaja menghidupkan kembali beberapa 'virus zombie' saat menyelidiki mikroba lain dari permafrost, Siberia. Di antara semua mikroba yang ditemukan dalam penelitian tersebut.
Pandoravirus yedoma berusia 48.500 merupakan virus beku tertua yang pernah ada. Pandoravirus ditemukan di bawah dasar danau di Yukechi Alas di Yakutia, Rusia.
Baca Juga: NASA Bangun Konstruksi di Bulan dengan Biaya USD 57 Juta
Ahli Virus Universitas California, Eric Delwart mengatakan, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan tingkat infeksi virus yang tidak diketahui ini ketika terkena cahaya, panas, oksigen, dan faktor lingkungan luar ruangan lainnya.
"Jika penulis memang mengisolasi virus hidup dari lapisan es kuno, kemungkinan virus mamalia yang lebih kecil dan lebih sederhana juga akan bertahan beku selama ribuan tahun," katanya.
Ini bukan penemuan organisme long-dormant pertama yang terbangun dari tidur esnya. Sebelumnya, ilmuwan Rusia membangkitkan cacing "zombie" yang telah dibekukan selama 24.000 tahun di Arktik pada Juni tahun lalu. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS