33 Pasien COVID-19 Jalani Perawatan di Pusat Isoman Sultra
Apriliana Suriyanti, telisik indonesia
Senin, 14 Februari 2022
0 dilihat
Tampak depan eks SMA Angkasa yang dialihfungsikan sebagai Pusat Isolasi Mandiri Provinsi Sulawesi Tenggara. Foto: Apriliana Suriyanti/Telisik
" Pasien COVID-19 maupun yang terindikasi Omicron dengan gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah "
KENDARI, TELISIK.ID - Sebanyak 33 pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 jalani perawatan di Pusat Isolasi Mandiri (Isoman) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), berlokasi di Jalan Bandara Haluoleo, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sultra, Putu Agustin mengatakan, pasien COVID-19 maupun yang terindikasi Omicron dengan gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Dengan catatan, di rumah memiliki fasilitas yang memenuhi syarat, tapi sejauh ini hampir 80 persen semuanya isolasi mandiri," ucap Agustin.
Putu Agustin juga mengatakan, jumlah kasus positif COVID-19 di Sultra mencapai lebih dari 500 orang sejak minggu ke-3 Januari hingga per 14 Februari 2021.
"Kasus tersebut hampir di seluruh kabupaten/kota ada, jumlah tertinggi di Kota Kendari," tuturnya.
Baca Juga: Pegawai Terpapar COVID-19, Kanwil KemenkumHam Sultra Dikarantina
Sementara itu, menurut Kadinkes Kota Kendari, Rahminingrum mengucapkan, seluruh rumah sakit telah diimbau untuk waspada dini.
"Jika nantinya ada lonjakan, tempat tidur yang dipakai untuk pasien lain bisa dikonversi menjadi tempat tidur COVID-19," jelas Rahminingrum.
"Kemudian yang disarankan masuk ke rumah sakit adalah pasien yang betul-betul bergejala sedang dan berat," tambahnya.
Baca Juga: Hadapi Gelombang Ketiga COVID-19, Pemkot Kendari Belum Laksanakan PPKM
Selanjutnya, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir saat ditemui di Dinkes Kendari mengatakan, sepanjang dua tahun terakhir Kota Kendari dapat melewati dinamika kasus COVID-19 dengan baik.
"Saya berharap agar seluruh pengalaman baik itu bisa kita pertahankan dan tingkatan, terkhusus mengenai protokol kesehatan dan vaksinasi," katanya.
Meski dalam beberapa kasus masih terjadi penularan pada seseorang dengan riwayat vaksinasi lengkap, namun menurut Sulkarnain potensi terpapar pada orang tersebut relatif lebih ringan. (A)
Reporter: Apriliana Suriyanti
Editor: Kardin