40 persen Wilayah di Mubar Tak Tersentuh Jaringan Internet
Laode Pialo, telisik indonesia
Sabtu, 12 Juni 2021
0 dilihat
Tower BTS di Desa Barangka, Kecamatan Barangka, Kabupaten Muna Barat. Foto: Laode Pialo/Telisik
" Sejumlah wilayah di Kabupaten Muna Barat (Mubar) masih kesulitan sinyal. Tercatat sekitar 40 persen wilayahnya tidak tersentuh jaringan, baik internet maupun jaringan telepon (blank spot). "
MUNA BARAT, TELISIK.ID - Sejumlah wilayah di Kabupaten Muna Barat (Mubar) masih kesulitan sinyal. Tercatat sekitar 40 persen wilayahnya tidak tersentuh jaringan, baik internet maupun jaringan telepon (blank spot).
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Mubar, Muh. Naazirun, Sabtu (12/6/2021).
Kata dia, persentase kekuatan penyebaran jaringan di Mubar terbagi tiga yakni 20 persen wilayah Mubar mendapat jaringan 4G, 40 persen mendapat jaringan 3G dan Blank Spot 40 persen.
"Yang bagus jaringan di Mubar hanya di Kecamatan Lawa dan Kecamatan Tiworo. Sementara titik blank spot ini tersebar di beberapa wilayah, ada di Kecamatan Sawerigadi, sebagian wilayah Kecamatan Kusambi Raya, sebagian wilayah Kecamatan Lawa, kemudian Kecamatan Barangka serta beberapa wilayah di Tiworo Raya," terang Naziirun.
Hal ini terjadi karena beberapa faktor, di antaranya adalah Mubar kekurangan tower Base Transceiver Station (BTS), pengguna jaringan internet yang semakin banyak serta kondisi geografis wilayah Mubar yang cekungan sehingga penyebaran jaringan tidak merata.
Baca juga: Pemkab Muna Siapkan Rp 1 Miliar Benahi Gedung Pasar Laino
Baca juga: Habiskan Anggaran Rp 400 Juta, Stadion Mini Desa Robek di Manggarai Jorok Tak Terawat
"Salah satu contoh, ada BTS di Desa Wuna tapi tidak bisa menjangkau kantor bupati, sementara jarak antara kantor bupati dengan Desa Wuna sekitar empat kilometer. Jadi kondisi geografis juga menentukan," terangnya.
Saat ini, masyarakat Mubar hanya memanfaatkan 17 tower BTS yang disediakan oleh pihak Telkom. Sementara untuk memenuhi kebutuhan di Pemda Mubar menggunakan Wi-Fi dari palapa ring dengan kuota 100 Mbps. 100 Mbps tersebut dibagi dengan 29 OPD dan 11 kecamatan.
"100 Mbps itu tidak mampu melayani seluruh kebutuhan OPD. Idealnya hitungan saya, Pemda Mubar butuh 300 Mbps, sehingga bisa kita bagi setiap OPD 10 Mbps, kecamatan 5 MBPS. Jika ini terjadi pasti kita tidak kesulitan dengan masalah jaringan," tuturnya.
Untuk memenuhi kebutuhan jaringan tersebut, Naazirun mengaku telah mengajukan permintaan pembangunan tower BTS di Kementerian Kominfo dan saat ini pihaknya tinggal menunggu jawaban.
"Kita telah mendapatkan 15 titik tanah hibah untuk pendirian BTS dan untuk memenuhi kebutuhan jaringan, kita butuh sembilan tower BTS baru untuk menyuplai jaringan di blank spot," ujarnya. (B)
Reporter: Laode Pialo
Editor: Haerani Hambali