5 Alasan Mengapa Harus Selalu Bersyukur dan Bahaya Kufur Nikmat
Haerani Hambali, telisik indonesia
Sabtu, 15 Januari 2022
0 dilihat
Bersyukur tak cukup hanya dengan ucapan Alhamdulillah. Foto: Repro okezone.com
" Allah saja Maha Pembalas Kebaikan hamba-Nya, tentu lebih layak lagi seorang hamba bersyukur atas begitu banyak nikmat yang diterimanya "
KENDARI, TELISIK.ID - Bersyukur tidak cukup hanya dengan mengucapkan alhamdulillah semata, namun juga harus dibuktikan dengan senantiasa mencintai Allah, melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Melansir muslim.or.id, menurut Ibnul Qayyim, syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah” (Madarijus Salikin, 2/244).
Syukur merupakan salah satu sifat Allah yang husna. Maknanya, Allah pasti akan membalas setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh hamba-Nya.
“Sesungguhnya Allah itu Ghafur dan Syakur” (QS. Asy-Syura: 23).
Allah saja Maha Pembalas Kebaikan hamba-Nya, tentu lebih layak lagi seorang hamba bersyukur kepada Rabb-Nya atas begitu banyak nikmat yang ia terima.
Nabi Muhammad Shallallahu ’alaihi Wasallam tidak luput dari syukur walaupun telah dijamin baginya surga. Diceritakan oleh Aisyah Radhiallahu ’anha,
“Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasallam biasanya jika beliau salat, beliau berdiri sangat lama hingga kakinya mengeras kulitnya. Aisyah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau sampai demikian? Bukankan dosa-dosamu telah diampuni, baik yang telah lalu maupun yang akan datang? Rasulullah besabda: ‘Wahai Aisyah, bukankah semestinya aku menjadi hamba yang bersyukur?’” (HR. Bukhari no. 1130, Muslim no. 2820).
5 alasan mengapa kita harus selalu bersyukur:
1. Syukur sifat orang beriman
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
“Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mukmin sejati. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya” (HR. Muslim no.7692).
2. Sebab datangnya ridha Allah
Allah Ta’ala berfirman,
“Jika kalian ingkar, sesungguhnya Allah Maha Kaya atas kalian. Dan Allah tidak ridha kepada hamba-Nya yang ingkar dan jika kalian bersyukur Allah ridha kepada kalian” (QS. Az-Zumar: 7).
3. Sebab selamat dari azab Allah
Allah Ta’ala berfirman,
“Tidaklah Allah akan mengazab kalian jika kalian bersyukur dan beriman. Dan sungguh Allah itu Syakir lagi Alim” (QS. An-Nisa: 147).
4. Sebab ditambahnya nikmat
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’” (QS. Ibrahim: 7).
5. Ganjaran di dunia dan akhirat
Bersyukur bukan hanya sekedar pujian dan berterima kasih kepada Allah. Bersyukur itupun menuai pahala, bahkan membuka pintu rezeki. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan sungguh orang-orang yang bersyukur akan kami beri ganjaran” (QS. Al Imran: 145).
Baca Juga: Ini Fakta Jembatan Shiratal Mustaqim dalam Al-Quran dan Hadis
Imam Ath Thabari menafsirkan ayat ini dengan membawakan riwayat dari Ibnu Ishaq, “Maksudnya adalah, karena bersyukur, Allah memberikan kebaikan yang Allah janjikan di akhirat dan Allah juga melimpahkan rezeki baginya di dunia” (Tafsir Ath Thabari, 7/263).
Dilansir dari kumparan.com, sebaliknya, ada beberapa bahaya bila kufur atas nikmat Allah:
Hati menjadi mati
Kufur nikmat dapat membuat hati manusia mati dan akan sering merasa kurang dalam dirinya, sehingga lupa mensyukuri apa yang sudah diberikan Allah.
Diberikan azab
Azab Allah akan menghampiri orang-orang yang kufur nikmat. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Ibrahim ayat 7 yang artinya:
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
Baca Juga: Baca Doa Ini Bila Anak Sakit, Seperti Dicontohkan Rasulullah SAW
Mendapat ganjaran neraka
Allah berfirman:
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Wahai Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku akan beri kesenangan sementara, tetapi kemudian Aku seret ia secara paksa untuk menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali." (C)
Reporter: Haerani Hambali