5 Kota Paling Berdosa di Dunia, Warganya Gila Seks, Judi dan Narkoba

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Kamis, 26 Mei 2022
0 dilihat
5 Kota Paling Berdosa di Dunia, Warganya Gila Seks, Judi dan Narkoba
Kehidupan malam di Pattaya, Thailand yang terkenal dengan Kota Paling Berdosa di Dunia. Foto: shankaronline

" Kebanyak negara memiliki hukum yang ketat terhadap perilaku yang menyangkut kemaksiatan "

KENDARI, TELISIK.ID - Kebanyak negara memiliki hukum yang ketat terhadap perilaku yang menyangkut kemaksiatan.

Misalnya seperti, judi, ganja, obat-obatan terlarang, dan prostitusi, karena dianggap dapat membahayakan keselamatan warganya. Tapi tidak bagi 5 kota ini, mendapat julukan Sin City atau kota paling berdosa di dunia.

Kecendrungan warganya gila melakukan hal-hal maksiat, dan seperti mendukung perilaku penduduknya, tidak ada hukum yang akan menjerat siapapun pelaku tindakan maksiat.

Meski konotasinya negatif, rupanya menurut para wisatawan kota-kota ini bagaikan surga dunia untuk mereka yang gemar mencari kesenangan duniawi.

Itulah sebabnya kota paling berdosa ini laris manis dijadikan destinasi wisata dunia.

1. Las Vegas, Nevada

Melansir Sonora.id, Las Vegas dikenal sebagai kota yang dibangun di atas dosa manusia. Kota ini dikenal sebagai pusat judi dunia.

Bagaimana tidak, praktik perjudian beroperasi 24 penuh di seluruh pusat kota ini. Bahkan, banyak jasa yang terang-terangan menawarkan berjudi, panti pijat, klub malam, hingga prostitusi.

Baca Juga: Satu-satunya di Dunia, Inilah Negara Tanpa Nyamuk

Las Vegas menganggap judi dan seks sebagai industri dan sumber pendapatan mereka. Tak heran, Las Vegas disebut sebagai salah satu kota penuh dosa.

Jika dibandingkan dengan Macau, Las Vegas seakan jauh lebih 'mengerikan' soal judinya. Puluhan atau ratusan juta dolar AS berputar tiap detiknya di meja judi Las Vegas. Mereka bisa mendadak kaya dengan judi, atau sebaliknya menjadi jatuh miskin.

2. Rio de Janeiro, Brazil

Rio de Janeiro, salah satu kota besar di negara asalnya pemain sepak bola terkenal dunia Neymar ini, memang sudah terkenal dengan pantainya yang luas membentang.

Tidak heran, jika di pantai Rio de Janeiro para kaum Adam seakan menemukan surga, karena banyak sekali wanita cantik lalu-lalang nyaris tanpa busana.

Suasana bisa akan lebih gila selepas matahari terbenam, hal itu karena akan terdapat banyak sekali kegiatan layak sensor alias seks bebas yang terjadi di sini.

3. Macau, China

Sebagaimana Hongkong, Macau juga merupakan wilayah khusus Republik Rakyat Tiongkok yang diizinkan menjalankan roda pemerintahan sendiri.

Lokasi kota Macau berada di sebelah barat daya Hongkong dan provinsi Guangzhou, sejak abad ke-16 kota Macau dijajah oleh bangsa Portugis.

Dan sejak saat itu pula kota tersebut menjadi kawasan khusus hiburan dan pesta pora.

Macau dikenal dengan julukan kota judi atau Las Vegas-nya Asia. Pusat kasino di dunia ini menjadikan Macau sebagai destinasi wisata yang banyak diburu oleh wisatawan seluruh dunia.

4. Pattaya, Thailand

Melansir Sindonews.com, Pattaya juga dikenal juga menjadi salah satu surga seks ternyaman di dunia. Hal ini sangat wajar karena pertunjukkan seks dan kabaret transeksual adalah pemancing turis yang legal di kota yang berada di pesisir Teluk Thailand sebelah tenggara Bangkok tersebut.

Baca Juga: Stinney Orang Termuda di Dunia yang Dieksekusi Mati, Kisahnya Bikin Sedih

Bila ingin menikmati wanita pekerja seks komersial tidak harus menunggu malam, karena mereka sudah siap selama 24 jam.

5. Berlin, Jerman

Kota paling berdosa berikutnya adalah Berlin, Jerman karena sudah melegalkan prostitusi secara terang-terangan.

Pemerintah pun sudah bersikap terbuka dengan adanya seks bebas, pertunjukan kabaret, atau striptease. Bahkan, untuk mendukung praktik ini, tahun 1900-an berdiri salah satu institut pertama di dunia yang khusus untuk mempelajari bidang seksual.

Bila salah seorang yang boros atau tidak bisa menjaga uang, maka dipastikan uang tersebut akan habis di klub-klub malam yang terdapat di Berlin. Kota ini pada akhirnya dijuluki sebagai kota paling bebas fetish di dunia. (C)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga