5 Fakta Unik Bunga Periwingkle: Antikanker tapi Beracun

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Minggu, 19 Maret 2023
0 dilihat
5 Fakta Unik Bunga Periwingkle: Antikanker tapi Beracun
Bunga periwingkle, juga sering disebut bunga tapak dara atau bunga tembaga punya karakteristik dan kandungan kimia yang unik di dalamnya. Foto: Repro Pixabay.com

" Bunga periwinkle selain indah juga menarik perhatian para medis tentang karakteristik, kandungan kimia, hingga maknanya untuk diulas "

KENDARI, TELISIK.ID – Bunga periwingkle, sering disebut juga bunga tapak dara atau bunga tembaga, tak jarang kita jumpai baik di kebun ataupun tumbuh di alam liar. Bunga ini sangat cocok dengan alam Indonesia yang punya iklim hangat.

Bunga dengan nama ilmiah Catharanthus roseus ini, selain indah juga menarik perhatian para medis tentang karakteristik, kandungan kimia, hingga maknanya untuk diulas.

Dikutip dari Idntimes.com dan Voi.id, berikut beberapa fakta unik seputar bunga periwingkle yang menarik untuk dipelajari.

1. Mengandung Senyawa Antikanker

Bunga periwinkle dipercaya mengandung beberapa senyawa yang berfungsi sebagai antikanker. Senyawa itu adalah vinblastin dan vinkristin. Dilansir laman Scripps Research, kedua senyawa tersebut termasuk ke dalam obat kemoterapi dalam pengobatan kanker.

Bukan hanya itu, kandungan alkaloidnya yang tinggi juga memegang potensi cukup luas dalam dunia medis. Banyak orang menggunakan daun serta bijinya untuk mengobati diabetes, menjaga aliran darah, serta menurunkan tekanan darah. Namun perlu diingat, bunga ini tidak dianjurkan jika tidak diolah dengan benar dan tanpa petunjuk ahli medis, ya.

2. Sangat Menyukai Sinar Matahari

Berasal dari daerah beriklim hangat, tidak heran bila tanaman satu ini sangat menyukai sinar matahari. Bunga periwinkle umumnya tumbuh di padang rumput, perbukitan, atau pesisir, dimana mereka bisa mendapatkan sinar matahari yang penuh.

Baca Juga: Deretan Hewan Ini Bisa Deteksi Gempa, Ada Hewan Rumahan

Tumbuhan evergreen ini cukup tangguh dan tidak membutuhkan perawatan yang banyak. Periwinkle dapat tetap berbunga meski tanahnya kering. Mereka juga tidak membutuhkan pemangkasan yang sering.

Bunga mereka akan jatuh dengan sendirinya setelah melewati masa mekar. Jika dirawat dengan baik, bunga ini dapat mekar sepanjang tahun, lho.

3. Sering Dijadikan Obat Tradisional

Selain sebagai antikanker, bunga periwinkle juga dikenal dengan khasiat yang dimilikinya sebagai obat tradisional. Tanaman ini dipercaya dapat mengatasi inflamasi, mengurangi bekas luka pada kulit, hingga mencerahkan kulit.

Saking populer, khasiatnya bahkan sudah dikenal sampai ke negara luar, lho. Ada yang memeras daunnya untuk mengatasi sengatan tawon, menaruhnya dalam teh untuk mengobati mata bengkak, bahkan ada yang mengolahnya ke dalam produk skincare. Namun, hal ini masih belum diakui aman karena kurangnya informasi yang memadai.

4. Beracun Jika Dikonsumsi Mentah

Lepas dari khasiat yang ditawarkannya, bunga periwinkle juga dapat jadi cukup beracun jika kurang berhati-hati. Periwinkle tergolong ke dalam Apocynaceae, famili tumbuhan berbunga yang memiliki lateks putih. Getahnya berpotensi menyebabkan iritasi kulit.

Baca Juga: Prediksi Kiamat, Ilmuwan Prediksi Umur Bumi Tak Lama Lagi

Lebih lanjut, periwinkle mengandung banyak senyawa kimia dan di antaranya sangatlah beracun. Tanaman ini cukup berbahaya bila dikonsumsi secara mentah, terutama dalam jumlah yang banyak. Bukan hanya manusia, bunga ini juga beracun bagi hewan peliharaan.

5. Memiliki Makna yang Positif

Dalam bahasa bunga, periwinkle menyimbolkan ketenangan, persahabatan, serta kasih yang abadi. Bunga ini mendapatkan sebutan 'tapak dara' karena tampak mereka yang polos. Terakhir, penyuka bunga periwinkle biasanya merupakan orang yang sederhana dan tenang.

Walaupun menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan, namun perlu diingat bahwa masih belum ada informasi yang cukup untuk mendukung penggunaannya, ya. Jika ingin dibudidayakan, bunga ini cocok untuk taman. Perawatannya yang mudah serta masa mekar yang lama siap buat halamanmu lebih cantik. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga