5 Perbedaan Batuk TBC dan Biasa
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Selasa, 13 September 2022
0 dilihat
Batuk bisa saja menyerang siapa saja. Hal ini tindakan refleks yang dilakukan untuk membersihkan tenggorokan dari lendir atau iritasi akibat benda asing. Foto: Repro Unsplash
" Membedakan gejala batuk TBC dan batuk biasa penting agar gangguan ini cepat teratasi dan Anda terhindar dari risiko komplikasi serius "
KENDARI, TELISIK.ID - Batuk menjadi salah satu kondisi yang sering dialami seseorang, baik dialami orang dewasa maupun anak-anak.
Pada umumnya, dikutip halodoc.com, batuk merupakan tindakan refleks yang dilakukan untuk membersihkan tenggorokan dari lendir atau iritasi akibat benda asing, seperti debu hingga infeksi bakteri dan virus.
Namun, beberapa kondisi kesehatan juga bisa menyebabkan seseorang lebih sering untuk batuk. Sebagian besar gejala akan hilang atau setidaknya membaik secara signifikan dalam waktu dua minggu.
Hampir semua penyakit yang menyerang saluran pernapasan, termasuk tuberkulosis (TBC), dapat menyebabkan batuk terus-menerus.
Membedakan gejala batuk TBC dan batuk biasa penting agar gangguan ini cepat teratasi dan Anda terhindar dari risiko komplikasi serius.
Melansir hellosehat.com yang merangkum dari berbagai sumber, berikut perbedaan batuk TBC dan batuk biasa:
1. Penyebab batuk
Perbedaan batuk TBC dan batuk biasa dapat diketahui dari penyebabnya. Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri penyebab TBC yang mudah menyebar di udara.
Bakteri ini dikeluarkan oleh pengidap TBC dalam bentuk droplet (percikan liur) saat batuk atau bersin. Nah, penularan tuberkulosis terjadi saat orang lain menghirup udara yang terkontaminasi ini.
Sementara itu, batuk biasa disebabkan oleh kondisi yang berbeda, baik yang bersifat akut (muncul tiba-tiba) ataupun kronis (berlangsung bulanan atau tahunan).
Baca Juga: Awas, 5 Dampak Buruk Saat Kebanyakan Tidur
Penyebab akut bisa berupa alergi atau iritasi karena polusi dan asap rokok, sedangkan penyebab kronis dapat berbentuk asma, penyakit asam lambung (GERD) dan lain-lain.
2. Lama dan ciri batuk
Ciri batuk TBC dan batuk biasa juga bisa dilihat dari kapan penderita berhenti batuk. Umumnya, batuk biasa bisa sembuh sendiri atau setelah Anda minum obat pereda batuk.
Sementara itu, batuk TBC merupakan batuk yang bisa berlangsung selama dua minggu atau lebih menurut buku Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis dari Kemenkes RI.
Infeksi tuberkulosis bisa menyebabkan produksi lendir berlebih. Kondisi ini memicu batuk berdahak, dengan warna dahak hijau hingga kekuningan akibat bercampur bakteri.
Pada kondisi yang lebih parah, pengidap TBC juga bisa mengalami batuk berdahak bercampur darah akibat luka yang timbul pada bagian dalam paru-paru.
3. Gejala lain yang muncul
Gejala penyakit TBC tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi. Selain batuk berdahak, TB paru juga bisa menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.
Infeksi bakteri tuberkulosis juga bisa memicu munculnya gejala lain, seperti demam, menggigil, berkeringat di malam hari, kelemahan, penurunan berat badan, dan penurunan nafsu makan.
Batuk biasa juga bisa disertai gejala lain, tergantung dari penyebabnya. Sebagai contoh, batuk akibat GERD bisa disertai sensasi panas pada dada (heartburn) dan sakit tenggorokan.
4. Tahapan kemunculan batuk
Batuk biasa umumnya terjadi secara tiba-tiba, lalu sembuh dalam beberapa hari. Namun, batuk TBC akan terjadi secara bertahap hingga gejalanya cukup parah.
Baca Juga: Suka Makanan Berminyak? Ini 10 Dampak Buruk Jika Keseringan
Dikutip dari American Lung Association, butuh paparan yang lama hingga Anda terinfeksi TBC. Pada tahap infeksi primer, bakteri yang terhirup akan mencapai paru-paru dan mulai memperbanyak diri.
Setelahnya, sistem imun akan menahan perkembangan bakteri sehingga tidak memicu infeksi. Kondisi ini tidak memicu gejala dan disebut tahap infeksi laten atau TB laten.
Namun, bakteri ini bisa aktif lagi dan memicu infeksi paru-paru bila sistem imun lemah. Pada tahap infeksi aktif, pengidap TBC baru menunjukkan gejala batuk.
5. Pengaruh terhadap bagian tubuh lain
Infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Kondisi ini disebut sebagai TB ekstra paru.
Organ yang dapat terdampak infeksi tuberkulosis yakni kelenjar getah bening (limfa), selaput otak, sendi, tulang, usus, ginjal, kulit, dan bahkan alat kelamin.
Gejala dari penyakit bervariasi, tergantung dari organ tubuh yang terdampak. Akan tetapi, TB ekstra paru secara umum ditandai dengan penurunan fungsi tubuh secara bertahap. (C)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Kardin