5 Perusahaan Bisa Rugi Besar Akibat Perang Rusia-Ukraina, dari Danone hingga Nestle
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Senin, 28 Februari 2022
0 dilihat
Ilustrasi perang. Foto: Repro Shutterstock
" Perusahaan internasional yang beroperasi di Rusia diprediksi akan menerima lebih banyak sanksi dari blok barat "
JAKARTA, TELISIK.ID – Dampak dari invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022), memberikan kerugian terhadap banyak pihak.
Perang ini membara setelah Presiden Vladimir Putin resmi mengumumkan operasi militer khusus di Donbas, wilayah di Ukraina yang dikuasai kelompok separatis pro-Moskow.
"Saya telah membuat keputusan untuk mengerahkan sebuah operasi militer (ke Ukraina timur)," kata Putin dalam pidato singkat yang dikutip AFP.
Salah satu dampak yang dialami dari invasi Rusia ke Ukraina adalah memberikan kerugian pada sejumlah perusahaan besar.
Di mana, perusahaan internasional yang beroperasi di Rusia diprediksi akan menerima lebih banyak sanksi dari blok barat.
Mengutip okezone com dari berbagai sumber Senin (28/2/2022), berikut perusahaan-perusahaan besar yang bakal rugi karena perang Rusia-Ukraina:
1. Danone
Danone sebagai pengendali merek susu Rusia Prostokvanhino.
Baca Juga: Rusia Makin Ganas, Hancurkan Pesawat Terbesar di Dunia dan Siagakan Senjata Nuklir Lenyapkan Ukraina
Di mana Rusia berkontribusi sebesar 6?ri total penjualan negara tersebut.
2. Renault
Perusahaan pembuat mobil asal Prancis ini memiliki 69% saham di Avtovaz yang merupakan perusahaan patungan Rusia.
3. BP
Perusahaan minyak asal Inggris ini merupakan investor asing terbesar di Rusia.
Baca Juga: Pertama Dalam Sejarah, Pasukan NRF NATO Siap Dikerahkan di Perang Rusia-Ukraina
Adapun BP memiliki 19,75% saham di Rosneft yang merupakan perusahaan minyak nasional Rusia.
4. PepsiCo
Penjualan dari Rusia dan Ukraina sebesar 4,4% pada perusahaan yang bergerak di bidang makanan ringan, makanan, dan minuman ini.
5. Nestle
Pada 2020, Nestle memiliki enam pabrik di Rusia.
Di mana, pada 2020 penjualan dari Rusia mencapai sekitar USD1,7 miliar. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Kardin