8.130 Guru Disumpah PPG Prajabatan, Dekan FKIP UHO: Jadi Guru Bukan Soal Gelar, Tapi Soal Jiwa
Ana Pratiwi, telisik indonesia
Selasa, 04 Februari 2025
0 dilihat
Dekan FKIP Universitas Halu Oleo, Damhuri. Foto: Ist
" Di tengah sorotan terhadap kualitas pendidikan nasional, ribuan guru baru diingatkan, menjadi guru bukan sekadar gelar profesi. Tapi soal komitmen, dedikasi, dan ketulusan yang dibawa setiap hari ke dalam ruang kelas "

KENDARI, TELISIK.ID – Di tengah sorotan terhadap kualitas pendidikan nasional, ribuan guru baru diingatkan, menjadi guru bukan sekadar gelar profesi. Tapi soal komitmen, dedikasi, dan ketulusan yang dibawa setiap hari ke dalam ruang kelas.
Hal itu disampaikan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO), Dr. Damhuri, saat pengukuhan dan pengambilan sumpah profesi terhadap 8.130 guru dari angkatan piloting satu hingga tiga, termasuk 253 calon guru PPG Prajabatan.
“Profesi guru adalah pilihan mulia. Tapi di balik kemuliaannya, ada tanggung jawab besar yang tak bisa ditawar,” tegas Damhuri.
Baca Juga: Sidang Dugaan Korupsi Nahwa Umar, JPU Bakal Hadirkan Pemilik Toko yang Dipalsukan Kwitansinya
Menurut Damhuri, menjadi guru hari ini bukan hanya soal menyampaikan materi pelajaran. Lebih dari itu, guru adalah figur yang membentuk karakter dan masa depan anak-anak Indonesia.
“Guru itu bukan hanya pengajar. Dia pembimbing, inspirator, sekaligus panutan. Maka penting untuk menjaga integritas dan profesionalisme,” ujarnya.
Ia mengakui, dunia pendidikan saat ini penuh tantangan. Tapi ia yakin para alumni PPG telah dipersiapkan dengan cukup matang untuk menjawab tantangan itu, baik secara akademik maupun mentalitas.
Di hadapan ribuan guru yang disumpah, Damhuri tak ingin memberi harapan kosong. Ia justru mengingatkan soal kenyataan di lapangan: kelas-kelas yang penuh, murid dengan latar belakang beragam, tekanan administratif, dan keterbatasan fasilitas.
Baca Juga: 7,3 Juta Peserta BPJS Dinonaktifkan, Ini Penyebab dan Solusinya
“Tapi saya percaya, yang ada di sini bukan hanya ingin jadi guru karena pekerjaan, tapi karena panggilan. Jangan pernah lupakan alasan itu,” pesannya.
Ia juga mengimbau agar alumni tetap terlibat aktif dalam proses tracer study, sebuah upaya kampus untuk mengevaluasi dan memperbaiki mutu pendidikan melalui umpan balik alumni.
“Partisipasi dalam tracer study bukan cuma soal akreditasi kampus, tapi juga bagian dari tanggung jawab moral alumni untuk menjaga kualitas pendidikan berkelanjutan,” pungkasnya. (D-Adv)
Penulis: Ana Pratiwi
Editor: Ahmad Jaelani
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS