931 CJH Sulawesi Tenggara Dilepas, Jemaah Termuda 19 Tahun

Aris Mantobua, telisik indonesia
Senin, 20 Juni 2022
0 dilihat
931 CJH Sulawesi Tenggara Dilepas, Jemaah Termuda 19 Tahun
Sebanyak 931 Calon Jamaah Haji (CJH) resmi resmi dilepas pemerintah provinsi, Senin (20/6/2022). CJH akan diberangkatkan pada 23-24 Juni 2022. Foto: Aris Mantobua/Telisik

" Sebanyak 931 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Sulawesi Tenggara secara resmi dilepas "

KENDARI, TELISIK.ID - Sebanyak 931 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Sulawesi Tenggara secara resmi dilepas, Senin (20/6/2022). Mereka akan diberangkatkan, 23-24 Juni mendatang pada kloter 6, 7 dan kloter 8.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulawesi Tenggara, Zainal Mustamin mengatakan CJH dan petugas haji dari 17 kabupaten kota untuk musim haji 1443 hijriah berjumlah 927 orang.

Pada kloter 6, berjumlah 389 jemaah dan 4 petugas haji. Kloter 7 berjumlah 389 jemaah dan 4 petugas. Sementara kloter 4, berjumlah 144 jemaah dan 1 petugas haji.

"Jamaah haji tertua itu umurnya 65 tahun tepat tanggal 30 Juni 2022 mendatang, sedangkan yang termuda umurnya 19 tahun asal Kota Kendari," katanya.

Zainal menuturkan, CJH Sulawesi Tenggara terdiri 6 titik pemberangkatan yakni, Bandara Haluoleo, meliputi jamaah Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Konawe Kepulauan, Konawe Utara, Konawe Selatan, Bombana, Buton Utara dan Kolaka Timur.

Bandara Sugimanuru akan memberangkatkan jamaah asal Kabupaten Muna dan Muna Barat. Bandara Betoambari memberangkatkan jamaah asal Kota Baubau, Kabupaten Buton dan Buton Tengah.

Bandara Sangia Nibandera memberangkatkan jamaah Kabupaten Kolaka. Bandara Matahora meliputi jemaah Kabupaten Wakatobi dan Pelabuhan Feri Siwa memberangkatkan jemaah asal Kabupaten Kolaka Utara.

Baca Juga: Indikasi Penyakit Mulut dan Kuku di Sulawesi Tenggara Masih Nihil

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi mengatakan menunaikan ibadah haji merupakan dambaan bagi setiap umat islam, mengingat ibadah tersebut adalah bagian dari Arkanul Islam bagi mereka yang mampu. Baik mampu secara ekonomi, mampu secara fisik dan mampu secara ilmu.

"Mampu secara fisik sangat diperlukan, karena ibadah haji membutuhkan biaya yang tidak sedikit, baik dari transportasi, akomodasi, administrasi dan lain-lain. Selain itu mampu secara fisik juga merupakan bagian yang utama, karena ibadah haji membutuhkan kesehatan jasmani dan rohani," kata Ali Mazi.

Demikian halnya dengan kemampuan pengetahuan, wawasan, dan manasik haji. Di mana, ini untuk kesempurnaan penunaian ibadah haji sesuai tuntutan, demi meraih haji yang mabrur.  

Baca Juga: Resmi Dilantik, Ini Lima Anggota Baru Komisi Informasi Sulawesi Tenggara

"Untuk para calon jamaah haji saya berpesan agar memperbaiki nawaitunya, jaga kesehatan, jaga nama baik daerah dan bangsa Indonesia dan perbanyak berdoa. Untuk para petugas memberi pelayanan semaksimal mungkin," Pesannya.

Salah seorang jamaah asal Kota Kendari, Untung Suharto Mandala mengatakan menjadi salah satu jamaah haji untuk tahun ini merupakan suatu anugrah dan keberkahan yang berlimpah. Sempat berlinang air matanya karena terharu bisa berangkat haji tahun ini.

"Tentu saya sangat bersyukur bisa berangkat tahun ini ke tanah suci. Semoga dalam keberangkatan dan kepulangan nanti tidak ada kendala yang begitu berarti," harapnya. (A)

Penulis: Aris Mantobua

Editor: Musdar

Baca Juga