Amalan yang Sangat Dianjurkan di Bulan Muharam
Haerani Hambali, telisik indonesia
Sabtu, 30 Juli 2022
0 dilihat
Disunahkan berpuasa di hari kesembilan dan kesepuluh Muharam atau puasa Tasua'a dan puasa Asyura. Foto: Repro portalsulut.com
" Sebagai bulan permulaan, kita dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan yang positif, agar kebiasaan baik itu bisa berkelanjutan di bulan-bulan berikutnya "
KENDARI, TELISIK.ID - Bulan Muharam merupakan bulan pertama dalam sistem kalender Qamariyah (kalender Islam), sehingga 1 Muharram merupakan awal tahun baru Hijriah.
Bulan Muharram adalah bulan yang mulia. Bulan ini dinamakan Allah dengan “Syahrullah“, yaitu bulan Allah. Muharam merupakan satu dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, yaitu Muharam, Zulkaidah, Zulhijjah, dan Rajab.
Sebagai bulan permulaan, kita dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan yang positif. Maksudnya adalah agar kebiasaan baik itu bisa berkelanjutan di bulan-bulan berikutnya.
Abu Utsman an-Nahdi rahimahullah mengatakan:
“Adalah para salaf mengagungkan tiga waktu dari sepuluh hari yang utama: Sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan sepuluh hari pertama bulan Muharam”. (Lathoiful Ma’arif).
Melansir Republika.co.id, salah satu amalan sunah yang dianjurkan pada bulan ini yakni berpuasa. Inilah ibadah khusus yang ada dalilnya secara khusus. Adapun riwayat-riwayat lain yang menyebutkan ritual-ritual khusus selain puasa, maka tidak ada yang shahih.
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
“Di hari Asyuro (10 Muharam) tidak ada amalan yang disyariatkan khusus kecuali puasa. Adapun riwayat yang menyebutkan tentang keutamaan bercelak, menyemir, mandi, salat khusus, membahagiakan keluarga, maka hadis-hadisnya palsu dan didustakan kepada Nabi menurut ulama ahli hadis, sekalipun tersebar di kalangan manusia.” (Ar Raddu ‘Ala Asy Syadzili).
Baca Juga: Peristiwa-Peristiwa Bersejarah dalam Islam Saat Bulan Muharram
Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda:
Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharam. (HR Muslim).
Melansir Orami.co.id, hadis di atas secara jelas menyatakan bahwa kita disunahkan berpuasa di bulan Muharam, terutama pada hari kesepuluh Muharam yang disebut dengan puasa Asyura.
Begitu juga hari kesembilan yang disebut puasa Tasu’a. Bahkan Imam Syafii menyatakan dalam kitab Al-Umm bahwa disunahkan puasa dalam tiga hari sekaligus, yaitu pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharam.
Baca Juga: Tahun Baru Hijriah, Momen Berharga dan Bersejarah Bagi Umat Islam
Akan tetapi perlu diingat, tidak boleh berpuasa pada seluruh hari bulan Muharam, karena Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali pada Ramadan (HR. Bukhari dan Muslim).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
“Ini adalah puasa yang paling afdhol bagi orang yang hanya berpuasa pada bulan ini saja, sedangkan bagi yang terbiasa berpuasa terus pada bulan lainnya yang afdhal adalah puasa Dawud”. (C)
Penulis: Haerani Hambali