Anak Nelayan Ini Tarung di Pilkada Buton Selatan untuk jadi Solusi Keluhan Masyarakat
Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Kamis, 16 Mei 2024
0 dilihat
Hardodi, anak nelayan bakal calon Bupati Buton Selatan 2024-2029. Foto: Instagram @Hardodi
" Nyatakan siap seratus persen maju pada petarungan Pilkada Buton Selatan 2024, Hardodi berharap hadir sebagai solusi atas segala macam keluhan masyarakat "
BUTON SELATAN, TELISIK.ID – Nyatakan siap seratus persen maju pada petarungan Pilkada Buton Selatan 2024, Hardodi berharap hadir sebagai solusi atas segala macam keluhan masyarakat.
Lahir dari seorang ibu petani dan ayah nelayan, menjadikan dirinya sudah biasa bergelut dengan penderitaan sehingga membuat sosok Hardodi mengetahui persis yang menjadi keinginan masyarakat awam terutama nelayan dan petani. Oleh sebab itu, ia mengaku siap membawa perubahan untuk meningkatkan taraf dan kesenjangan yang ada di Buton Selatan.
Hardodi saat ini sudah sangat matang dan siap seratus persen untuk maju pada kontestasi pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Untuk itu, ia mengatakan, semua hal yang diperlukan tentunya telah dipersiapkan termasuk apa yang menjadi visi misinya. Namun kata dia, yang menjadi poinnya adalah yang baik akan dilanjutkan, sedangkan yang belum baik akan dibenahi.
Terkait membawa perubahan untuk wajah baru Buton Selatan, ia memastikan pembangunan infrastruktur dasar menjadi sangat penting untuk menunjang pendapatan daerah serta meningkatkan sumber daya manusia di bidang pendidikan serta inovasi-inovasi dan sumber daya alam yamg meliputi sektor perikanan, kepariwisataan, dan pertanian agar dapat menunjang pendapatan masyarakat Buton Selatan.
Hardodi juga menaruh perhatian pada dua sektor yang dewasa ini disebut-sebut sebagai sumber daya yang paling potensial di wilayah Buton Selatan. Menurutnya, saat ini sektor perikanan belum terlalu signifikan disentuh oleh pemerintah daerah baik oleh era sebelumnya maupun era saat ini.
Baca Juga: Ali Mazi Pecat Rajiun Tumada, Sitya Giona Nur Alam hingga Ilmiati Daud dari Pengurus NasDem
Yang menjadi fokusnya adalah bagaiamana meningkatkan pendapatan daerah melalui peningkatan atau melalui pemenuhan kebutuhan sektor perikanan. Misalnya, pelatihan penangkapan hasil laut yang moderen, menyediakan alat penangkapan ikan, menyiapkan hasil tangkapan ikan, baik untuk dijual maupun untuk diproduksi.
Lalu pada sektor kepariwisataan, kata dia, di Buton Selatan para kepala desa cukup inovatif sudah menunjukan wisata-wisata yang telah dikelola dengan baik. Namun informasi ia yang peroleh saat berdiskusi secara langsung dengan para kepala desa, ternyata lokasi pariwisata di Buton Selatan tidak ditopang atau tidak diubah oleh pemerintah daerah hingga pada akhirnya semua digenjot melalui anggaran desa.
Padahal kata dia, pemerintah daerah seharusnya tidak boleh terputus komunikasinya dengan pemerintah desa karena kehadiran anggaran desa tidak serta merta melepaskan peran pemerintah untuk memenuhi kebutuhan desa.
Sehingga ke depan pihaknya berupaya agar lebih maksimal lagi dengan apa yang dilakukan oleh para kepala desa guna meningkatkan pariwisata yang mana tentu harus didukung oleh pemerintah daerah.
Menurutnya Buton Selatan saat ini memiliki banyak lokasi yang dapat dijadikan sebagai tempat wisata. Hardodi menyatakan pemerintah daerah, pemerintah kecamatan maupun desa harus duduk bersama-sama memilkirkan apa yang harus dilakukan sehingga ke depan bisa meningkatkan pendapatan daerah khususnya dalam sektor perikanan, pertanian dan kepariwisataan.
Kata dia, masyarakat tidak bisa terlalu berharap pada sektor perikanan, pertanian dan kepariwisata harus dipikirkan oleh pemerintah. Namun harus mengundang para investor.
Lebih lanjut ia menjelaskan, investor akan masuk di Buton Selatan ketika fasilitas infrastruktur mendasar seperti jalanan, listrik, kebutuhan air dan lain sebagainya sudah terpenuhi sehingga sektor perikanan, pertanian dan pariwisata akan maju sehingga pemerintah daerah perlu memastikan semua infrastruktur dasar sudah tersedia.
Sebagai individu yang juga bergelut dalam industri membuat Hardodi paham betul atas regulasi di tiga sektor tersebut. Hardodi menyebutkan, sebelum terjun ke ranah politik, sebelumnya ia juga sibuk di bidang bisnis. Hal tersebut ia buktikan dengan pengurus PT. Figur Food Beragam adalah perusahaan miliknya yang bergerak di bidang perikanan, pertanian, dan pembangunan wisata.
Kepiawaiannya pada tiga sektor tersebut tidak diragukan lagi. Pasalnya, ia mengaku bahwa destinasi wisata Goa Lakasa dan Cafe Lakasa dikelola oleh pihaknya.
Tidak hanya pada sektor kepariwisataan, namun pihaknya juga mengelola pabrik yang bergerak di bidang pakan ternak yang berbahan baku jagung dan tulang ikan. Namun rata-rata penyuplainya masih berasal dari luar daerah Buton Selatan. Hardodi sangat menyayangkan pasalnya para petani dan nelayan masih belum bisa bersaing seperti daerah lain.
Hal itu yang menurut Hardodi akan menjadi salah satu PR untuk dituntaskan apabila terpilih dan diamanat menjadi pemimpin Buton Selatan yakni meningkatkan kualitas pertanian dan perikanan.
Kata dia, selama ini pemerintah masih kurang konsisten, hanya mengarahkan masyarakat di sektor pertanian, namun di satu sisi tidak menyiapkan siapa yang akan membeli hasil pertanian tersebut. Oleh karena itu pihaknya sudah memikirkan itu jauh sebelum akhirnya memutuskan masuk di politik kontestasi pemilihan kepala daerah.
Kendati demikian, Hardodi mengungkapkan, ini adalah pertama kalinya dirinya menjadi kandidat pada pemilihan kepala daerah (pilkada). Berbicara sepak terjangnya di dunia politik, ia awali dengan menjadi salah satu bagian yang bergerak di balik layar untuk memenangkan para kandidat yang berpartisipasi pada kontestasi politik tahun 2019.
Kemudian setelah itu ia fokus pada bidang profesi lawyer. Setelah dirasa matang di bidang lawyer, Hardodi mulai menjajali bidang bisnis sebab kliennya banyak yang berlatar belakang pengusaha sehingga mendorong dirinya untuk ikut terjun ke dunia bisnis selain sebagai seorang praktisi hukum.
Perihal perolehan dukungan untuk maju tarung pada Pilkada 2024, ia mengaku tentu ada yang mendungkung karena ia memutuskan untuk masuk ke dalam dunia politik tidak terjadi begitu saja. Tetapi sudah direncakan dari beberapa tahun yang lalu. Hanya saja kata dia, komunikasi persiapan itu tidak dimunculkan di publik/khalayak ramai. Dia bergerak secara diam-diam dan senyap, tapi bisa memastikan akan menang.
“Kalau diberi peluang oleh partai politik, insyaAllah kita akan tampil sebagai pemenang,” pungkasnya.
Baca Juga: Relawan TPS Lukman Abunawas Gelar Baksos dan Pelayanan Kesehatan Gratis
Hardodi membeberkan alasan memilih sologan politiknya dengan “HARDODI Hadir Untuk Rakyat” sebagai jargonnya. Pertama, ia memotret bahwa ada kesalahpahaman dari pemerintah daerah sebelumnya seolah-seolah tercipta jarak antara pemerintah dengan masyarakat, padahal kedaulatan tertinggi dari suatu negara atau daerah ada di tangan rakyat.
Menurutnya, selama ini pemerintahan yang ada di Buton Selatan jauh meninggalkan jarak dengan masyarakat. Faktanya beberapa kepala daerah masuk ke dalam masalah hukum. Mengapa demikian? Sebab terjadi nepotisme di Buton Selatan. Padahal sumber daya manusia di
Buton Selatan paling banyak yang berlatar belakang pendidikan doktor, magister dan masih banyak lagi individu yang mempunyai pengalaman yang seharusnya mereka semua yang diambil dan dilibatkan, namun selama ini belum pernah dilibatkan. Sehingga apabila terpilih nanti pihaknya memastikan seluruh sumber daya manusia yang memiliki kompoten, akan dilibatkan.
“Tidak peduli anaknya pejabat kalau dia tidak kompoten kita tidak akan libatkan,” imbuhnya.
Kedua, Hadir dari anak daerah yang berasal dari keluarga yang bukan berlatar belakang pegawai namun seorang anak nelayan dan petani, sehingga sejak kecil ia sudah bergelut dengan penderitaan sehingga ia mengetahui betul apa yang menjadi keinginan masyarakat awam dan para nelayan serta petani. (C)
Penulis: Ali Iskandar Majid
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS