Angka Prevalensi Stunting Kabupaten Konawe Turun 27 Persen
Sigit Purnomo, telisik indonesia
Kamis, 05 September 2024
0 dilihat
Pj Bupati Konawe, Stanley bersama OPD terkait hadiri rapat koordinasi nasional percepatan penurunan stunting 2024. Foto: Ist
" Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe mengungkapkan bahwa angka prevalensi stunting di daerah ini turun dari 28 persen menjadi 27 persen dalam periode 2024 "
KONAWE, TELISIK.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe mengungkapkan bahwa angka prevalensi stunting di daerah ini turun dari 28 persen menjadi 27 persen dalam periode 2024.
Penurunan angka prevalensi stunting ini dinilai sebagai keberhasilan dalam upaya mendukung program pemerintah Indonesia untuk menurunkan stunting secara nasional.
Sementara itu, data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) menunjukkan capaian sebesar 4,27 persen hingga Juli 2024, yang sudah melampaui target 4 persen di tahun 2024.
“E-PPGBM merupakan sistem elektronik yang digunakan untuk mencatat dan melaporkan data gizi masyarakat secara berkala, yang diinput oleh pengelola gizi di tiap Puskesmas setiap bulan,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe, drg. Mawar Taligana, Kamis (5/9/2024).
Mawar mengingatkan masyarakat untuk memahami perbedaan antara data survei dan data E-PPGBM. Secara nasional, angka stunting berdasarkan data E-PPGBM adalah 18 persen.
Baca Juga: Meneteskan Air Mata di Depan Paus Fransiskus, Anna Nurawalia Mengaku Muslim Sejati
Mawar menekankan pentingnya intervensi gizi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif, yang memerlukan kerjasama lintas program dan lintas sektor.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah penerbitan Surat Keputusan (SK) Bupati tentang penetapan Desa/Kelurahan Prioritas Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Konawe untuk tahun 2025.
“Dengan langkah-langkah ini, kami berharap angka stunting di Kabupaten Konawe bisa turun di bawah 9 persen pada tahun 2025, atau bahkan lebih baik lagi,” harapnya.
Sebelumnya Penjabat (Pj) Bupati Konawe, Stanley, bersama sejumlah pejabat daerah mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Stunting yang juga dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma’ruf Amin, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Rakornas Stunting merupakan forum tahunan yang bertujuan membahas percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.
Pertemuan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, mitra pembangunan, dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, serta perguruan tinggi.
Salah satu fokus utama Rakornas kali ini adalah evaluasi program-program yang sudah dilaksanakan dan langkah-langkah strategis ke depan.
Ma’ruf Amin menyampaikan pencapaian penting dalam lima tahun terakhir terkait penurunan angka stunting di Indonesia. Dia menyebut prevalensi stunting turun dari 30,8 persen pada tahun 2018 menjadi 21,5 persen pada tahun 2023.
“Ini adalah penurunan yang signifikan, sebesar 9,3 persen dalam lima tahun, atau rata-rata 1,85 persen per tahun. Penurunan ini juga lebih cepat jika dibandingkan dengan periode tahun 2013-2018,” ujar Ma’ruf Amin.
Baca Juga: Guru ASN Tersangka Pelecehan 24 Siswi SD di Buton Tengah Terancam 15 Tahun Penjara
Ma’ruf Amin juga menekankan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras, kerja cerdas, dan kolaborasi antara berbagai pihak. Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan besar masih menanti, yaitu membebaskan generasi Indonesia dari stunting.
“Keberlanjutan program percepatan penurunan stunting sangat penting, sehingga target besar ini bisa tercapai,” tambahnya.
Pada Rakornas kali ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah Indonesia juga memberikan penghargaan berupa Dana Insentif Fiskal Tahun Berjalan 2024 kepada 130 pemerintah daerah yang terdiri dari 9 provinsi, 99 kabupaten, dan 22 kota.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas capaian pemerintah daerah dalam percepatan penurunan stunting. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada 15 desa yang dinilai berkinerja baik dalam upaya penanggulangan stunting.
“Semoga program percepatan penurunan stunting dapat terus dilanjutkan dan disempurnakan di masa mendatang, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045,” harap Ma’ruf Amin. (Adv/B)
Penulis: Sigit Purnomo
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS