Angka Stunting di Kota Baubau Belum Capai Target Nasional

Elfinasari, telisik indonesia
Selasa, 23 Mei 2023
0 dilihat
Angka Stunting di Kota Baubau Belum Capai Target Nasional
Wali Kota Baubau, Ahmad Monianse saat bertatap muka dengan ratusan tim pendamping keluarga di Kantor DPPKB Kota Baubau. Foto: Elfinasari/Telisik

" Angka stunting di Kota Baubau belum mencapai target, sebab Pemerintah Pusat menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2023 "

BAUBAU, TELISIK.ID - Angka stunting di Kota Baubau belum mencapai target, sebab Pemerintah Pusat menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2023.

Stunting sudah menjadi isu nasional di Indonesia dan menjadi salah satu target yang harus dituntaskan. Hal itu sesuai yang dicanangkan Pemerintah Pusat, jika pada tahun 2024 angka stunting harus 14 persen.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Baubau masih berada di angka 26 persen atau hanya turun satu persen dari data tahun 2021 di angka 27 persen.

Baca Juga: Angka Konsumsi di Kota Baubau Meningkat, Pelaku Usaha Harus Terapkan Standar Kesehatan

“Jadi kami dari pemerintah daerah akan menggerakkan ASN yang 5.000 orang itu, agar memiliki konsep yang sama tentang bagaimana intervensi stunting yang benar,” tutur Wali Kota Baubau, Ahmad Monianse ketika membuka tatap muka dengan 300 kader tim pendamping keluarga di Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Baubau, Selasa (23/5/2023).

Untuk mencapai target nasional di tahun 2024, Pemkot Baubau harus mampu menurunkan angka stunting sebanyak 12 persen pada tahun ini, karena prevalensi stunting masih berada di angka 26 persen, sehingga keikutsertaan semua pegawai untuk memerangi stunting sangat dibutuhkan agar penurunan angka stunting bisa semakin cepat.

“Semua harus bergerak perangi stunting, siapapun dia, tidak harus kader, tetapi guru-guru dan pegawai harus menurunkan stunting. Pegawai Pemkot Baubau kurang lebih 5.000 orang dan kalau ini bergerak seperti gerakan para kader, saya percaya kita bisa melipat gandakan hasil,” ucapnya.

Ia juga menekankan, program organisasi perangkat daerah yang berkaitan dengan intervensi spesifik penurunan angka stunting harus jelas sasarannya. Di mana saat ini, fokus stunting di Baubau sebanyak 12 tempat.

Menurutnya bicara penanganan stunting maka harus bicara tentang keluarga karena akar dari stunting itu adalah pemahaman keluarga. Sehingga yang perlu diintervensi pertama adalah pemahaman keluarga utamanya peran remaja putri

“Jadi penanganan stunting itu bukan hanya pada bayi dan balita saja, tapi harus dimulai dari remaja,” tuturnya

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Baubau, Ali Arham mengatakan, untuk keluarga berisiko stunting di Kota Baubau sebanyak 5.490 orang.

Baca Juga: Seorang Suami di Kota Baubau Pergoki Istrinya Bersama Pria Lain di Rumah Sendiri, Malah Diledek

Sejauh ini, terdapat 300 orang pendamping keluarga yang tersebar di 43 kelurahan dalam wilayah Kota Baubau. Terdiri dari unsur kesehatan 100 orang, PKK 100 orang, dan kader KB 100 orang.

“Jadi mereka ini (pendamping keluarga) akan melakukan kunjungan keluarga (by name by address) untuk mengambil data, utamanya kepada calon pengantin, ibu hamil, pasca persalinan, dan yang punya balita/baduta. Mudah-mudahan tahun 2023 ini, angka 26 persen tadi bisa turun,” ucapnya

Menurut salah seorang bidan yang mengikuti kegiatan tatap muka bersama 300 kader pendamping tim keluarga, Dinah mengungkapkan, kegiatan tersebut sangat baik untuk melihat sudah sejauh mana upaya pemkot dan kolaborasi semua pihak untuk menurunkan angka stunting di Kota Baubau. (A)

Penulis: Elfinasari

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga