Antisipasi PMK, Dinas Peternakan Konawe Selatan Bentuk Tim Pengawas Pemotongan Hewan Kurban
Ashar Hamka, telisik indonesia
Jumat, 08 Juli 2022
0 dilihat
Perayaan Idul Adha tahun ini masyarakat dibayangi dengan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak. Foto: Ist.
" Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Konawe Selatan, melakukan berbagai upaya untuk mencegah masuknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupatan Konawe Selatan "
KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Konawe Selatan, tak ingin kecolongan. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah masuknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Kabupatan Konawe Selatan.
Terlebih menjelang pelaksanaan Idul Adha 1443 Hijriah. Instansi pimpinan Plt Kepala Dinas Peternakan Suwardi ini telah membentuk Tim Pengawasan Pemotongan Hewan Kurban.
Suwardi menjelaskan, pembentukan tim itu dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan menular strategis (PHMS) yang bersifat zoonosis kepada manusia.
“Ini juga sesuai edaran Menteri Pertanian RI, tentang pelaksanaan kurban dan pemotongan hewan dalam situasi wabah penyakit mulut dan kuku," ujarnya.
Ia memaparkan, untuk menyediakan kebutuhan pangan asal hewani yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH), diperlukan Petugas Pengawas Pemotongan Hewan Kurban pada tiap kecamatan di wilayah kabupaten.
Nantinya, petugas pengawasan daging kurban kecamatan melaksanakan tugas di antaranya, menyusun rencana kerja dan membuat laporan mengenai kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan, baik sebelum maupun setelah disembelih.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Dinas Peternakan Konawe Pantau Kesehatan Hewan Kurban
Selain itu, mensosialisasikan Surat Edaran Menteri Pertanian Nomor 03/SE/PK.300/M/05/2022 Tentang Pelaksanaan Kurban dan Pemotongan Hewan dalam Situasi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease).
Juga melaksanakan pemeriksaan kelengkapan dokumen kesehatan Hewan (SKKH), melaksanakan sosialisasi tentang tata cara penyembelihan sesuai dengan syariat Islam.
Melaksanakan antemorthem dan postmorthen terutama sampel setelah penyembelihan pada organ dalam bagian hati, melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit hewan menular yang bersifat zoonosis kepada manusia.
Dan tugas terakhir, melaporkan hasil pengawasan dan jumlah ternak kurban di wilayah Konawe Selatan, mulai tanggal 6 sampai dengan 11 Juli 2022.
Baca Juga: Kominfo Buton Tengah Maksimalkan Publikasi Pengembangan UMKM GO Online
“Selama 3 hari ini kita bersama-sama dokter hewan, penyuluh peternakan yang didampingi petugas dari Polres Konsel dan Polres Kota Kendari melakukan pemeriksaan sapi kurban di lapangan maupun pemeriksaan lalu lintas ternak, dan belum ada ditemukan penyakit mulut dan kuku," ungkap Suwardi.
Langkah dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Konawe Selatan ini, tentu saja mendapat apresiasi dari sejumlah masyarakat, utamanya bagi pembeli sapi hewan kurban.
“Penyakit mulut dan kuku ini tentu saja mengkhawatirkan bagi kami. Mengingat untuk kurban, dibagikan pada masyarakat sekeliling masjid kami. Tapi dengan intensitas petugas terjun ke lapangan memantau kesehatan hewan, sedikit banyak kita sudah yakin aman, dan halal," ujar Rustam, warga Kota Kendari yang kerap membeli hewan kurban di Konawe Selatan. (B)
Penulis: Ashar Hamka
Editor: Haerani Hambali