Asal Julukan Timnas Indonesia dan Australia Socceroos, Begini Makna Garuda vs Kangguru
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 20 Maret 2025
0 dilihat
Timnas Indonesia akan menghadapi Australia dalam laga Grup C di Sydney. Foto: Repro Antara.
" Tim nasional sepak bola memiliki identitas yang melekat dalam bentuk julukan khas "

JAKARTA, TELISIK.ID - Tim nasional sepak bola memiliki identitas yang melekat dalam bentuk julukan khas. Julukan ini biasanya mencerminkan sejarah, budaya, atau simbol negara yang bersangkutan.
Timnas Indonesia dikenal dengan sebutan Garuda, sementara timnas Australia memiliki julukan Socceroos. Kedua nama ini memiliki makna dan sejarah yang unik.
Julukan Socceroos untuk timnas Australia mulai populer sejak 1972. Nama ini merupakan gabungan dari kata "soccer" yang berarti sepak bola dan "kangaroo" yang merupakan hewan khas Australia.
Sementara itu, timnas Indonesia menggunakan nama Garuda yang terinspirasi dari lambang negara Indonesia. Selain itu, timnas Indonesia U-16 memiliki julukan tambahan yaitu Garuda Asia.
Asal-usul Panggilan Socceroos pada Timnas Australia
Melansir Wikipedia, Kamis (20/3/2025), Timnas Australia pertama kali dibentuk pada tahun 1922. Sejak saat itu, tim ini berkembang dan mulai dikenal di kancah internasional.
Julukan Socceroos sendiri baru muncul pada tahun 1972, setelah seorang penulis olahraga bernama Tony Horstead memperkenalkan istilah ini.
Pada tahun 1967, Horstead menulis kolom sepak bola di Sydney Daily Mirror dengan nama samaran "Hotspur". Setelah timnas Australia bertanding di Vietnam, ia mengadakan sayembara untuk mencari nama julukan bagi tim nasional.
Baca Juga: Head to Head Australia Vs Indonesia, Skuad Garuda Baru Sekali Menang
Beberapa nama yang diusulkan termasuk Emu, Wattle, Jackaroos, Wombats, Bandicoots, Boomerangs, dan Walleroos. Namun, Socceroos belum termasuk dalam daftar.
Pada April 1970, timnas Australia kembali bertanding di Vietnam dan kemudian menjalani tur dunia dalam rangka persiapan menuju Piala Dunia 1974. Saat itu, kolom Hotspur masih menyebut timnas Australia tanpa menggunakan nama Socceroos atau Emu.
Dua tahun kemudian, pada 3 Mei 1972, Federasi Sepak Bola Australia (ASF) meluncurkan kampanye kualifikasi Piala Dunia dengan dukungan sponsor besar seperti Pepsi Cola, Travelodge Australia, Philips Industries, dan News Limited.
Dalam kampanye ini, mereka memperkenalkan logo timnas Australia yang menampilkan seekor kanguru mengenakan sepatu bola dengan tulisan "World Cup 1974 Socceroo".
Pada 29 September 1972, Horstead pertama kali menggunakan nama Socceroos dalam laporannya. Ia menulis bahwa timnas Australia, yang ia sebut sebagai "Socceroos", akan menjalani tur Asia. Setelah itu, istilah Socceroos mulai digunakan secara luas oleh media sepak bola Australia.
Ketika Federasi Sepak Bola Australia menggantikan Soccer Australia pada 2005, CEO John O'Neill memperkirakan bahwa nama Socceroos akan hilang seiring waktu. Namun, hingga saat ini, nama tersebut tetap bertahan dan menjadi identitas timnas Australia.
Sejarah dan Makna Julukan Garuda pada Timnas Indonesia
Timnas Indonesia memiliki sejarah panjang di dunia sepak bola. Sebelum kemerdekaan, tim Hindia Belanda telah bertanding di berbagai turnamen internasional. Pada Piala Dunia 1938, Hindia Belanda menjadi tim Asia pertama yang tampil di ajang tersebut.
Setelah Indonesia merdeka, federasi sepak bola nasional mulai mengembangkan tim nasional. Julukan Garuda digunakan untuk mencerminkan identitas nasional Indonesia.
Burung Garuda merupakan lambang negara yang melambangkan kekuatan dan kebanggaan. Yel-yel suporter seperti "Garuda di Dadaku" juga semakin memperkuat penggunaan nama Garuda sebagai identitas timnas Indonesia.
Selain timnas senior, timnas Indonesia U-16 memiliki julukan Garuda Asia. Nama ini menunjukkan semangat generasi muda yang ingin berprestasi di tingkat Asia.
Timnas Indonesia U-16 telah mencatat berbagai prestasi di turnamen tingkat Asia dan berusaha membawa nama Indonesia lebih jauh di kancah internasional.
Sejarah Pertandingan Timnas Indonesia di Kompetisi Internasional
Timnas Indonesia memiliki rekam jejak panjang di kompetisi internasional. Pada tahun 1956, tim ini tampil di Olimpiade untuk pertama kalinya setelah kemerdekaan. Sejak saat itu, Indonesia terus berpartisipasi dalam berbagai turnamen regional dan internasional.
Indonesia telah lima kali lolos ke putaran final Piala Asia AFC. Pada edisi 2023, Indonesia untuk pertama kalinya berhasil melaju ke babak gugur. Selain itu, Indonesia juga pernah meraih medali perunggu pada Asian Games 1958 di Tokyo.
Di tingkat Asia Tenggara, timnas Indonesia telah mencapai final Kejuaraan AFF sebanyak enam kali. Namun, hingga saat ini, Indonesia belum pernah memenangkan gelar juara dalam kompetisi tersebut.
Baca Juga: Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes Diminati 4 Klub Raksasa Serie A Italia
Sejarah Awal Sepak Bola di Hindia Belanda
Sebelum menjadi Indonesia, Hindia Belanda telah memiliki tim sepak bola yang cukup aktif. Pertandingan pertama yang tercatat dalam sejarah sepak bola Hindia Belanda terjadi pada 28 Maret 1921 melawan Singapura. Dalam pertandingan tersebut, Hindia Belanda menang dengan skor 1-0.
Pada tahun 1928, tim Hindia Belanda bertanding melawan Australia XI dan berhasil menang dengan skor 2-1. Kemudian pada tahun 1930, tim ini bertanding melawan tim Shanghai dan berakhir dengan hasil imbang 4-4.
Pada tahun 1934, tim dari Jawa mewakili Hindia Belanda dalam Kejuaraan Timur Jauh yang diadakan di Manila, Filipina. Dalam turnamen tersebut, mereka menang 7-1 atas Jepang, tetapi kalah dari Tiongkok dan Filipina.
Pada tahun 1938, Hindia Belanda lolos ke Piala Dunia FIFA setelah Jepang mengundurkan diri dari babak kualifikasi. Tim ini kalah 6-0 dari Hungaria pada pertandingan pertama, yang menjadi satu-satunya laga mereka di Piala Dunia.
Pertandingan Timnas Indonesia di Sydney
Sebagai informasi, timnas Indonesia akan bertanding dalam laga Grup C di Stadion Allianz, Sydney. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 20 Maret 2025, pukul 16.10 WIB. Laga ini akan disiarkan langsung oleh RCTI dan GT. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS