Bagaimana Hukum Vaksin Saat Puasa?

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Senin, 27 Maret 2023
0 dilihat
Bagaimana Hukum Vaksin Saat Puasa?
Suasana vaksinasi masyarakat Kota Kendari saat berpuasa di bulan ramadan. Foto: Adinda Septia Putri/Telisik

" Ibadah puasa artinya menahan diri dari lapar dan haus, hal ini juga berarti kita dilarang memasukkan makanan atau minuman apapun ke dalam tubuh selama berpuasa "

KENDARI, TELISIK.ID - Ibadah puasa artinya menahan diri dari lapar dan haus, hal ini juga berarti kita dilarang memasukkan makanan atau minuman apapun ke dalam tubuh selama berpuasa.

Sementara saat ini program vaksinasi untuk memberantas pandemi COVID-19 masih terus berjalan, lalu bagaimana hukumnya bila seseorang melakukan vaksin saat berpuasa?

Dilansir dari Indonesiabaik.id, menurut Fatwa MUI Nomor 13 Tahun 2021 tentang Hukum Vaksinasi COVID-19 pada saat puasa, mengatakan vaksinasi COVID-19 yang dilakukan dengan injeksi intramuskular (suntik) tidak membatalkan puasa. Hukumnya boleh, sepanjang tidak menyebabkan bahaya (dharar).

Baca Juga: Menelan Ludah Saat Puasa, Batal atau Tidak?

Hal senada juga ditegaskan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin terkait vaksinasi saat berpuasa. Hal yang membatalkan (puasa) itu kalau (metode vaksinasi) masuk lewat hidung, mulut, atau dari telinga, atau dari lubang yang lain. Tapi karena vaksin (COVID-19) itu disuntik, bukan dari lubang, itu tidak membatalkan puasa.

Senada, menurut salah seorang tenaga kesehatan yang menjadi petugas vaksinasi di Dinas Kesehatan Kota Kendari, dr Polaro mengatakan secara medis, vaksinasi boleh dilakukan kepada tubuh yang sedang berpuasa.

Ia menambahkan, vaksin untuk menangkal COVID-19 punya efek samping menyerap cairan tubuh pada orang yang disuntikkan. Namun, efek tersebut menurutnya baru akan dirasakan sekitar enam jam pasca vaksinasi, artinya menuju waktu berbuka.

Artinya, kita akan merasa dehidraai namun tidak dalam waktu yang lama, sehingga masih aman. Ia menyarankan masyarakat yang habis divaksin untuk berbuka dengan minuman berelektrolit tinggi seperti air kelapa, untuk memenuhi kekurangan cairan yang diserap vaksin.

Baca Juga: 5 Hal Bisa Merusak Pahala Puasa

Minuman berelektrolit tinggi sebaiknya terus diminum hingga berbuka di hari berikutnya, karena efek samping yang masih berlangsung.

Salah seorang warga di Kota Kendari, Yana mengatakan dirinya baru sempat menjalani vaksin di bulan ramadan ini karena kesibukan aktivitas yang dijalani.

Selain itu, ia juga sengaja vaksin sebagai persiapan rencana mudik lebaran ke kampung halamannya yang mengharuskan persyaratan vaksin untuk naik pesawat. (A)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga