Bagi-bagi Nasi Kotak hingga Menimbulkan Kerumunan, Netizen Minta Jokowi Senasib Habib Rizieq
Ahmad Sadar, telisik indonesia
Sabtu, 23 Januari 2021
0 dilihat
Jokowi bagi-bagikan nasi bungkus hingga timbulkan kerumunan massa. Foto: Repro akun Twitter @cybsquad_
" Pemimpin harus memberi contoh yang baik, tegakkan aturan prokes. Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. "
JAKARTA, TELISIK.ID - Netizen meminta Presiden Jokowi bisa senasib dengan Habib Rizieq Shihab yang dipenjara karena langgar protokol COVID-19.
Kejadian tersebut seperti yang diunggah oleh akun Twitter @cybsquad_ melalui videonya. Dalam video tersebut tampak orang nomor satu di Indonesia itu sedang membagi-bagikan nasi kotak di jalanan hingga menimbulkan kerumunan.
Netizen pun dalam komentarnya meradang membalas video yang diduga diambil saat Jokowi sedang meninjau lokasi banjir di Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu.
Mengutip Suara.com jaringan Telisik.id, melalui video yang diunggah oleh akun Twitter tersebut, Netizen pun berkomentar dengan menuntut polisi untuk adil mengusut pelanggaran protokol COVID-19 perihal yang dilakukan Presiden Jokowi yang tengah membagi-bagikan nasi kotak di jalan hingga menyebabkan kerumunan massa itu.
Kemudian, Netizen juga meminta Jokowi bisa senasib dengan Habib Rizieq Shihab yang dipenjara karena langgar protokol COVID-19.
Bahkan netizen menuding Jokowi tak kasih contoh yang baik ke rakyat Indonesia dan kecewa berat dengan aksi Presiden bagi-bagi nasi kotak hingga ciptakan kerumunan.
"Pemimpin harus memberi contoh yang baik, tegakkan aturan prokes. Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," tutur @arbmursyid.
Baca juga: Doni Monardo Terpapar COVID-19 Saat Makan Bersama
"Ini bukan kerumunan tapi orang-orang berkumpul dan berebut," ucap @bagindoy.
"Coba diusut ding Mabes Polri @DivHumas_Polri jangan HRS saja ditangkap, yang ini dong baru adil," kata @hayyun851.
Nasi kotak itu diambil Jokowi dari dalam mobil hitam. Mobil Jokowi sengaja berhenti hingga warga berusaha mendekat.
Momen Jokowi membagikan nasi kotak hingga menimbulkan kerumunan yang melanggar protokol kesehatan tersebut viral di media sosial.
Beragam komentar dari warganet pun langsung membanjiri kolom komentar akun tersebut. Banyak pihak menyayangkan kegiatan membagikan makanan kepada warga justru bisa berpotensi menjadi klaster penularan COVID-19.
"Dugaan pencitraan yang semu dan tidak produktif! Ada yang kebagian, ada yang gigit jari, melanggar prokes, gimana seorang presiden tidak memberi contoh yang baik?" kata @irsitepu.
"Duh padahal pemerintah yang minta tidak boleh ada kerumunan, tapi pemerintah juga yang melanggar," ungkap @julangt. (C)
Reporter: Ahmad Sadar
Editor: Fitrah Nugraha
.jpg)
