Banjir Rendam Lima Kecamatan di Konawe Utara

Marwan Azis, telisik indonesia
Minggu, 12 Juli 2020
0 dilihat
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Konawe Utara
Banjir yang merendam sejumlah desa di Konawe Utara. Foto: Dok BNPB

" Di samping itu, mereka melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan penanganan banjir. "

KONAWE UTARA, TELISIK.ID -  Hujan dengan intensitas tinggi menjadi salah satu pemicu banjir yang merendam delapan desa di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara. Ketinggian muka air mencapai 70 hingga 80 Centimeter.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Pusdalops BNPB per Sabtu (11/7/2020), pukul 12.27 WITA, delapan desa di lima kecamatan di Konut terdampak banjir.

Wilayah desa terdampak yaitu Desa Labungga dan Laronangga di Kecamatan Andowia, Desa Puwanggudu dan Alawanggudu di kecamatan Asera, Desa Polora Indah di Kecamatan Langgikima, Desa Tambakua di Kecamatan Landawe, serta Desa Pondoa dan Padalere Utama di Kecamatan Wiwirano.

Selain merendam pemukiman di wilayah desa, banjir juga menyebabkan akses jalan antar desa putus.

Informasi tersebut diperoleh Telisik.id dari Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB, Raditya Jati. Diungkapkan, Tim Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut telah tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi serta kaji cepat.

"Di samping itu, mereka melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan penanganan banjir," kata Raditya Jati, Sabtu (11/7/2020).

Baca juga: Papa T Bob Meninggal Dunia, Sang Pencipta Lagu Anak Legendaris Akan Selalu Dikenang

Melihat analisis dari InaRISK, wilayah Konut memiliki potensi bahaya kategori sedang hingga tinggi untuk banjir.

Luas bahaya akibat banjir mencakup lebih dari 19 ribu hektar di 10 kecamatan. Sedangkan dari sisi resiko, sekitar 12.829 jiwa terpapar potensi banjir di 10 kecamatan tersebut.

Ditambahkan, melihat prakiraan hujan dasarian 11 Juli hingga 1 Agustus 2020, wilayah Konut masih berpotensi hujan tinggi.

Melihat prakiraan ini, masyarakat diimbau untuk terus waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi bencana Hidrometeorologi, seperti banjir, longsor dan banjir bandang.

"Hujan dengan intesitas tinggi dan berdurasi lama bisa menjadi salah satu indikator dalam menyikapi kesiap siagaan masyarakat," tutupnya.

Reporter: Marwan Azis

Editor: Kardin

Baca Juga