Bank Sampah Al Faizin, Dorong Warga Lebih Aktif Peduli Lingkungan

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Senin, 26 Juli 2021
0 dilihat
Bank Sampah Al Faizin, Dorong Warga Lebih Aktif Peduli Lingkungan
Ketua Bank Sampah Al Faizin, Hj. Yummi, S.Pd., M.Pd. Foto: Fitrah Nugraha/Telisik

" Kehadiran Bank Sampah Al Faizin Kelurahan Puuwatu, Kecamatan, Puuwatu, Kota Kendari yang sudah berdiri sejak 2013, mampu mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. "

KENDARI, TELISIK.ID - Kehadiran Bank Sampah Al Faizin Kelurahan Puuwatu, Kecamatan, Puuwatu, Kota Kendari yang sudah berdiri sejak 2013, mampu mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Ketua Bank Sampah Al Faizin, Hj. Yummi, S.Pd., M.Pd mengatakan, bank sampah ini sudah berjalan sejak tahun 2013 hingga sekarang. Nasabahnya pun sudah cukup banyak. Saat ini saja, sudah ada sekitar 100 lebih warga yang menjadi nasabah di Bank Sampah Al Faizin. Nasabah rata-rata masih dalam Kelurahan Puuwatu.

 

Gerbang masuk Bank Sampah Al Faizin Kelurahan Puuwatu, Kota Kendari. Foto: Fitrah Nugraha/Telisik

 

“Bank Sampah Al Faizin saat ini, jumlah anggota atau pengurusnya sekitar 15 orang. Semuanya pengurus juga merupakan bagian dari pengurus Majelis Taklim Al Faizin yang ada di Kelurahan Puuwatu,” katanya kepada Telisik.id, belum lama ini.

Lebih lanjut, Hj. Yummi mengatakan, sampah yang diperoleh dari warga dibuat menjadi produk atau karya yang bernilai ekonomis, seperti kerajinan tangan berupa tas, sandal, pot bunga, dan sebagainya.

 

Warga menabung sampah di Bank Sampah Al Faizin. Foto: Fitrah Nugraha/Telisik

 

Dimana, kata dia, sampah yang dapat diolah menjadi kerajinan tangan tersebut di antaranya, plastik, kertas, kardus, logam, dan sebagainya.

“Sampah-sampah ini kita buat menjadi kerajinan tas, sendal, dan kulit sabun dibuat celemek, namun karena kondisi pandemi ini sehingga pengurus kita batasi. Apalagi daya beli masyarakat tidak ada lagi, makanya kita batasi dulu,” katanya.

Baca juga: Pembangunan Puskesmas Kandai Ditarget Tuntas Maret 2022

Tidak hanya dari segi produksi saja, namun kendala yang dihadapi juga yakni saat memasarkan produk tersebut.

“Produk hasil daur ulang menjadi bahan kerajinan ini awalnya diminati masyarakat. Namun mungkin karena kita kurang promosi, sehingga jarang lagi orang datang beli. Bahkan selama sebulan itu, hampir tidak ada produk kita yang terjual,” keluhnya.

 

Ketua Bank Sampah Al Faizin, Hj. Yummi, S.Pd., M.Pd, saat memperlihatkan produk hasil olahan sampah. Foto: Fitrah Nugraha/Telisik

 

Ia juga mengungkapkan, kepedulian terhadap lingkungan ini merupakan target yang harus dilakukan oleh masyarakat, minimal dengan memilah sampah sejak dari rumah.

“Jadi yang jelas untuk kepedulian sampah merupakan satu target yang harus kita lakukan dengan pemilahan sampah.  Kalaupun kita tidak bisa daur ulang, minimal di rumah kita sudah bisa memilah sampah. Mana sampah yang bisa dibawa ke tempat sampah, dan mana sampah yang bisa dimanfaatkan kembali,” katanya.

“Dari sampah yang sudah kita kumpulkan itu, kalaupun kita tidak mau jual dan bawa ke bank sampah, minimal bisa dimanfaatkan di rumah. Jadi itu sebenarnya sehingga penting mengolah sampah ini,” sambungnya.

Senada dengan itu, pengurus Bank Sampah Al Faizin, Andi Munahida mengungkapkan, salah satu kesulitan yang juga dihadapi dalam mengelola bank sampah ini yakni, mengajak warga untuk berpartisipasi menabung sampah.

Baca juga: Warga Diharap Mau Memilah Sampah Kering dan Basah

“Mengajak atau membangun kesadaran masyarakat untuk membawa sampahnya ke bank sampah ini yang sering jadi kendala kita. Mungkin mereka belum terpanggil untuk berpartisipasi,” ujarnya.

Olehnya itu, ia berharap, pihak pemerintah khususnya di tingkat RT dan RW bisa terlibat dalam mendorong masyarakat setempat untuk mau tergerak menabung atau membawa sampahnya ke bank sampah.

“Kami harap RT RW ada komitmen untuk mendorong warganya terlibat aktif dalam menabung sampah. Bisa dengan membuat jadwal setiap warga, namun harus komitmen dalam menjalankan jadwal itu, dimana jadwal penimbangan itu pada hari Sabtu. Jadi biar seberapa saja yang dibawa, yang jelas konsisten bawa sampahnya,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pengurangan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kendari, Sainul Latief mengatakan, sampah yang kebanyakan dinilai sebagai hal yang tak bermanfaat, ternyata juga dapat diolah menjadi barang yang bernilai ekonomis.

“Jadi tidak selamanya sampah itu jadi masalah, tapi juga dapat diolah menjadi barang yang menghasilkan keuntungan,” pungkasnya.

Kepala Seksi (Kasi) Pengurangan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kendari, Sainul Latief mengatakan, Bank Sampah Al Faizin ini merupakan salah satu bank sampah yang aktif sampai saat ini. Bahkan sudah banyak produk yang dihasilkan dari pengelolaan sampahnya, yakni berupa kerajinan tangan.

“Jadi bank sampah ini tempat warga setempat mengumpulkan sampah-sampahnya, khususnya sampah yang dibutuhkan untuk diolah kembali menjadi barang yang bernilai ekonomis,” pungkasnya. (A-Adv)

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga