Bapak Asuh Anak Stunting Wujud Nyata Penanganan di Sulawesi Tenggara
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Sabtu, 09 Desember 2023
0 dilihat
BKKBN Sulawesi Tenggara menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terkait dalam penanganan stunting. Foto: Facebook BKKBN Sultra
" Bapak Asuh ini telah menjadi salah satu program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di berbagai daerah, termasuk di Sulawesi Tenggara dalam upaya mencegah stunting "
KENDARI, TELISIK.ID - Stunting masih menjadi masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia. Salah satu faktor anak mengalami stunting ini adalah kekurangan gizi. Untuk memenuhi gizi ini, banyak cara yang dilakukan, termasuk mencanangkan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
Bapak Asuh ini telah menjadi salah satu program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di berbagai daerah, termasuk di Sulawesi Tenggara dalam upaya mencegah stunting.
Menurut Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar, program "Bapak Asuh Anak Stunting" telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam membantu anak-anak yang terdeteksi mengalami stunting untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Asmar menegaskan, kekurangan gizi seringkali menjadi faktor utama terjadinya stunting pada anak, baik selama masa kehamilan maupun setelah kelahiran. Dengan implementasi program ini, BKKBN Sulawesi Tenggara berupaya aktif untuk menanggulangi masalah tersebut dengan memberikan dukungan menyeluruh kepada anak-anak yang berisiko stunting.
Konsep program ini serupa dengan program orang tua asuh pada umumnya, di mana para donatur memberikan bantuan kepada anak asuh mereka. Namun, program ini secara khusus difokuskan untuk memberikan dukungan kepada anak-anak yang mengalami stunting dan berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Untuk wilayah Sulawesi Tenggara, program bapak asuh anak stunting sudah berjalan dengan partisipasi donatur dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan.
“Kalau di Sulawesi Tenggara ini ada beberapa yang sudah bersedia jadi ayah asuh untuk anak stunting, di antaranya Komandan Korem, bupati, wakil bupati. Jadi ini program nasional yang diteruskan hingga ke daerah,” ujar Asmar, belum lama ini.
Melalui program ini, sudah banyak para pejabat pemerintah yang menjadi bapak asuh anak stunting di berbagai derah pemerintahan Sulawesi Tenggara. Salah satunya adalah Kepala Dinas Kominfo Konawe Selatan, Hidayatullah.
Hidayatullah menyatakan komitmennya untuk terus menjadi Bapak Asuh, tidak hanya karena perintah pimpinan, tetapi juga karena tergerak melihat kondisi anak-anak yang terkena stunting.
Sebagai anggota dinas yang terlibat dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting, dia siap untuk secara intensif mensosialisasikan kegiatan yang terkait dengan program "Bapak Asuh Anak Stunting.
“Insya Allah, ke depan semuanya bisa dicegah dan ditangani,“ harap Hidayatullah, belum lama ini.
Sebelumnya, dikutip dari bkkbn.go.id, Kepala BKKBN DR (H.C) dr Hasto Wardoyo, SpOG (K) mengatakan program Bapak Asuh Anak Stunting signifikan menurunkan kasus stunting.
“Pengalaman beberapa daerah memang Bapak Asuh Anak Stunting signifikan menurunkan kasus stunting. Ini menunjukan bahwa yang paling penting bagaimana asupan makan bergizi sampai ke mulut ibu hamil dan bayi. Seperti Karawang banyak sekali bapak asuhnya kalau kita liat datanya, kalau kita cuplik ini turun paling banyak, di Sumatera Selatan banyak bapak asuhnya juga turun signifikan kasus stuntingnya," kata Hasto. (A-Adv)