Begini Kronologi Siti Fadilah Ungkap Pandemi COVID-19 Ada Kejanggalan

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Selasa, 26 Mei 2020
0 dilihat
Begini Kronologi Siti Fadilah Ungkap Pandemi COVID-19 Ada Kejanggalan
Mantan Kemenkes RI, Siti Fadilah. Foto: liputan6.com

" Dan saya membuktikan virus saya (virus di Indonesia) tidak menular, ini gambar virus saya, ini bentuk virus saya, itu kemudian saya protes juga ke PBB sehingga kemudian stop lah itu. "

JAKARTA, TELISIK.ID - Baru-baru ini nama mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari menjadi perbincangan publik. Pasalnya dalam siaran podcast milik Deddy Corbuzier ia mengungkapkan banyak hal, termasuk ada keganjilan terkait pandemi COVID-19.

Dilansir Merdeka.com, Siti Fadilah merupakan Menteri Kesehatan era Kabinet Indonesia Bersatu yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada 2017, Siti Fadilah divonis empat tahun penjara. Ia diduga melakukan penyalahgunaan wewenang dalam pengadaan alat kesehatan guna mengantisipasi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada tahun 2005. Selain itu, Ia juga diwajibkan membayar denda Rp 200 juta.

Kepada Deddy Corbuzier, Ia menceritakan keluh kesahnya atas tuduhan korupsi hingga penanganan virus.

Hal ini diungkap dalam unggahan channel Youtube Deddy Corbuzier yang berjudul Siti Fadilah, Sebuah Konspirasi-Saya Dikorbankan. Video tersebut tayang pada, Kamis (21/5/2020).

Deddy bertemu dengan Sifi Fadilah ketika di rumah sakit. Siti Fadilah jatuh sakit dan dipindahkan dari penjara ke rumah sakit.

Deddy Corbuzier menegaskan, kalau wawancara ini adalah permintaan dari Siti Fadilah sendiri.

Baca juga: Eks Pasien COVID-19 Kluster GPIB Serahkan APD di RS Raha

Namun menurut Deddy Corbuzier, banyak hal yang tidak berani disampaikan oleh mantan Menkes itu.

"Saya menatapnya. Mendengarnya bercerita. Dan Saya menangis. Banyak yang beliau tak berani sampaikan. Perjuangannya, siksaan batinnya. Hidupnya," kata Deddy Corbuzier, seperti yang dikutip dari Suara.com.

Dalam wawancara tersebut, Siti Fadilah mengurai bahwa, pandemi COVID-19 saat ini sama seperti kasus virus Flu Burung yang juga pernah menggemparkan sebagian masyarakat dunia.

Pada saat kasus Flu Burung, kata Siti Fadilah, WHO menyatakan bahwa penularan virus flu burung bisa terjadi dari manusia antar manusia. Namun ia menolak pernyataan tersebut, sebab menurutnya flu burung tidak menular antar manusia.

"Saya membuktikan bahwa itu tidak butuh vaksin. Saya membuktikan bahwa virus flu burung tidak menular, pada waktu itu WHO sudah berkoar-koar mengatakan flu burung itu menular human to human transmission, tapi saya enggak mau dulu, jangan ngomong human to human saya akan buktikan. Dan saya membuktikan virus saya (virus di Indonesia) tidak menular," kata Siti Fadliah.

Baca juga: Dua Bulan Berjuang Melawan COVID-19 Perempuan di Kendari Sembuh di Hari Lebaran

Selain itu, Siti Fadilah juga mengatakan bahwa WHO pada saat itu tidak bersikap adil terhadap negara-negara berkembang. Ia pun berontak dengan melakukan reformasi WHO.

Ia berjuang bahwa, flu burung tidak menular dan tidak perlu menggunakan vaksin. Hasilnya, Siti menang dan kondisi tersebut berhasil dihentikan.

"Dan saya membuktikan virus saya (virus di Indonesia) tidak menular, ini gambar virus saya, ini bentuk virus saya, itu kemudian saya protes juga ke PBB sehingga kemudian stop lah itu," ucap Siti Fadilah.

Sementara itu, Mantan Menteri Kesehatan ini juga mengaku, apa yang terjadi saat ini hampir mirip dengan kondisi saat terjadi flu burung. Siti Fadilah mengungkapkan ada hal aneh dengan keterlibatan Bill Gates.

Sebab, jauh sebelum pandemi Corona  terjadi, Bill Gates sudah berbicara tentang pandemi. Selain itu, sudah ada klaim beberapa pihak adanya vaksin mampu menangani virus.

"It's something like that, hampir sama setiap pandemik munculnya adalah vaksin dan obat apalagi saat ini ramai banget kayak pasar malam. Kalau orang itu tidak siap pandemik. Semua orang pasti bingung, ini malah ada sekelompok orang malah siap vaksinnya," jelas Siti Fadilah.

Baca juga: 17 Anak di Bombana Sembuh dari Corona

Siti juga mengungkapkan hal yang harus dilakukan oleh Indonesia ketika menghadapi pandemi Corona COVID-19. Dimana, ia menyarankan bahwa Indonesia harus bisa mandiri dengan menciptakan vaksin sendiri.

"Indonesia harus mandiri, kalau perlu vaksin bikin sendiri. Kita mampu bikin vaksin sendiri, lembaga penelitian di Indonesia saya rasa mampu. Tak perlu bergantung dengan mereka yang jual," jelas Siti Fadilah terkait pandemi Corona di Indonesia.

"Tidak cocok jika beli vaksin dari luar, beda inang," tambahnya.

Sebelumnya, Politisi Fahri Hamzah pernah membahas dalam Twitternya mengenai jasa Siti Fadilah mengurusi masalah kesehatan Indonesia.

Sebagaimana yang dilansir Suara.com, Fahri Hamza menganggap, Siti Fadilah telah berpengalaman menghadapi masalah kesehatan di Indonesia. Terlebih, lanjut Fahri, Siti Fadilah berani mengkritik tindakan WHO saat menghadapi wabah virus flu burung.

Menurut Fahri, Siti Fadilah menjadi korban karena membongkar konspirasi WHO dan Amerika Serikat melalui sebuah buku.

Baca juga: Indonesia Menuju New Normal, PPP Minta Masjid Ikut Dibuka

"Pada tanggal 6 Januari 2008, Siti Fadilah merilis buku 'Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung' yang berisi mengenai konspirasi Amerika Serikat dan WHO dalam mengembangkan 'senjata biologis' dengan menggunakan virus flu burung," tulis pimpinan Partai Gelora Indonesia itu.

Dalam buku yang diterbitkan pada 2008, Siti Fadilah mengkritik pembuatan vaksin yang dilakukan negara-negara maju yang tidak memiliki kasus flu burung, lalu dijual ke negara yang memiliki kasus flu burung.

Buku tersebut menuai protes dari petinggi-petinggi WHO dan Amerika Serikat.

Siti Fadilah Supari juga disebut telah mengakhiri pengiriman virus flu burung ke laboratorium WHO pada November 2006.

"Karena ketakutan akan pengembangan vaksin yang lalu dijual ke negara-negara berkembang, menimbulkan ketegangan," tulis Fahri Hamzah.

Atas pemberhentian itu, Indonesia dan WHO sepakat untuk melakukan cara baru dalam pengiriman virus dan akses vaksin ke negara berkembang.

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Sumarlin

Baca Juga