Begini Skenario Rencana Belajar Tatap Muka SMP di Kendari

Sumarlin, telisik indonesia
Selasa, 03 November 2020
0 dilihat
Begini Skenario Rencana Belajar Tatap Muka SMP di Kendari
Kepala SMPN 9 Kendari, Milwan saat mengecek sejumlah fasilitas sekolah, sebelum dilakukan verifikasi oleh tim Dikmudora Kota Kendari. Foto: Sumarlin/Telisik

" Ini bisa terselenggara dengan baik, manakala seluruh warga sekolah, guru staf tata usaha dan orang tua bersama-sama satu komitmen untuk melaksanakan belajar tatap muka ini. "

KENDARI, TELISIK.ID - SMPN 9 dan SMPN 21 Kendari, merupakan dua dari delapan sekolah tingkat menengah pertama di Kota Kendari yang menyatakan siap melakukan belajar tatap muka di masa pandemi COVID-19.

Kepala SMPN 9 Kendari, Milwan S.Pd., M.Pd mengatakan, setelah menyatakan siap melakukan belajar tatap muka, kini pihak sekolah akan membentuk tim kerja untuk melengkapi semua kebutuhan verifikasi yang akan dilakukan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari.

Mantan kepala SMPN 17 Kendari ini mengaku, sejumlah skenario telah mereka siapkan jika sekolahnya ditunjuk menjadi pilot projek belajar tatap muka di masa pandemi.

"Ini bisa terselenggara dengan baik, manakala seluruh warga sekolah, guru staf tata usaha dan orang tua bersama-sama satu komitmen untuk melaksanakan belajar tatap muka ini," katanya, Selasa (3/11/2020).

Terkait rencana belajar tatap muka ini, pihak sekolah juga akan bersurat kepada orang tua untuk meminta izin apakah menyetujui rencana ini atau tidak. Jika rencana ini disetujui, maka semua persyaratan akan dilengkapi, sedangkan jika ditolak maka belajar dari rumah tetap berlangsung.

Menurutnya, saat ini sejumlah sarana dan prasarana menyambut pembelajaran tatap muka telah mereka siapkan seperti masker, hand sanitizer, tempat cuci tangan dan ruang desinfektan sebelum siswa masuk kelas.

"Masker kami sudah siap 3 ribu, kalau siswa tidak ada maskernya kami berikan. Hand sanitizer kami sudah siapkan beberapa jerigen, kemudian tempat cuci tangan juga sudah maksimal dan tempat masuknya siswa dipasangi kipas uap berisi desinfektan," jelasnya.

Jika hasil verifikasi dinyatakan siap dan orang tua menyetujui, maka proses belajar tatap muka akan dilakukan hanya tiga hari, sebab akan dilakukan secara bergantian mengingat jumlah siswa cukup banyak yaitu sebanyak 1.200 orang.

Baca juga: Dua Prodi di UHO Tidak Bisa Mengajukan Beasiswa KIP Kuliah

Sejumlah rutinitas siswapun seperti upacara, apel pagi, solat berjamaah ditiadakan

600 siswa akan belajar tatap muka dari hari Senin hingga Rabu,  kemudian Kamis hingga Sabtu belajar dari rumah.

Begitu juga sebaliknya, 600 siswa lainnya, hari Senin sampai Rabu belajar dari rumah dan hari Kamis sampai Sabtu belajar tatap muka di sekolah. Rencananya proses belajar mengajar akan dimulai pukul 07.15 Wita dan selesai pukul 11.30 Wita.

"Sebenarnya kami sudah buat roster pagi dan siang, ternyata ada guru yang belajar pagi dan siang. Maka kami ganti untuk menjaga kesehatan guru, sehingga hanya dilakukan pagi hari," ungkapnya.

Di SMPN 9 Kendari terdapat 33 rombongan belajar rencananya setiap rombongan belajar akan diisi 20 siswa.

Terkait tes antigen yang diwajibkan pada para guru, dari 73 guru dan tata usaha di SMPN 9 Kendari 71 diantaranya sudah dinyatakan negatif, sedangkan dua orang lainnya sedang sakit dan akan menyusul tes antigen bersama lima guru honorer lainnya.

Sebelumnya, Kepala SMPN 21 Zamli juga menjelaskan, sekolahnya siap melakukan belajar tatap muka di masa pandemi ini, karena letaknya sekolahnya berada pada zona kuning (tidak ada warga yang terjangkit) di Kelurahan Abeli Dalam, Kecamatan Puuwatu.

Baca juga: Kini Penyusunan PKG, SKP dan Dupak Mudahkan Sekolah

Selain itu, di sekolahnya tidak terdapat jaringan internet sehingga tidak memungkinkan dilakukan pembelajaran daring.

"Di sana (SMPN 21) tidak ada jaringan internet, jadi kami minta belajar tatap muka saja," ungkapnya saat berdialog dengan Wali Kota Kendari, Senin (2/11/2020).

Dia menambahkan, alasan kuat untuk pembelajaran tatap muka dia sampaikan karena jumlah siswanya yang terbatas yakni sebanyak 33 orang.

Dengan jumlah ini, lanjut dia, sangat memungkinkan dilakukan pembelajaran tatap muka sebab memenuhi standar protokol kesehatan.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran meminta sekolah yang akan ditunjuk jadi sampel untuk melengkapi semua kebutuhan terkait protokol kesehatan, agar para siswa dan guru bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan aman.

"Kita tau para siswa sudah rindu belajar di sekolah karena sudah cukup lama mereka belajar dari rumah, tapi saya minta semua protokol kesehatan dipatuhi, gunakan masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta jaga jarak," harapnya.

Selain menjaga siswa, wakil wali kota juga meminta pihak sekolah tetap memperhatikan dan menjaga guru yang mengajar agar mereka juga terhindar dari penularan COVID-19. (A)

Reporter: Sumarlin

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga