Benarkah Seks saat Hamil Sebabkan Kontraksi? Ini Faktanya
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Kamis, 27 Juli 2023
0 dilihat
Seks saat hamil sering disebut dapat memicu kontraksi hingga persalinan, faktanya belum ada penelitian yang dapat membuktikan hal tersebut. Foto: Repro Herstory.id
" Banyak mitos bertebaran tentang kehamilan, salah satu yang sering didengar adalah seks saat hamil dapat menyebabkan kontraksi hingga persalinan "
KENDARI, TELISIK.ID - Banyak mitos bertebaran tentang kehamilan, salah satu yang sering didengar adalah seks saat hamil dapat menyebabkan kontraksi hingga persalinan.
Dilansir dari Kompas.com, saat usia kandungan mencapai 40 Minggu namun belum ada tanda-tanpa persalinan, dokter biasanya bersiap melakukan induksi.
Namun, adapula yang percaya bahwa induksi bisa dilakukan secara alami, yakni lewat seks. Bahkan saat usia kandungan mendekati hari persalinan, wanita disarankan untuk melakukan seks agar memicu kontraksi.
Apakah Seks Benar-Benar Memicu Persalinan?
Seorang ginekolog dari Chicago, Jessica Shepherd, mengatakan bahwa belum ada bukti bahwa seks bisa membantu induksi persalinan.
Baca Juga: Saipul Jamil Bongkar Masa Lalu, Sebut Depe Punya Nafsu Seks Tinggi
“Sudah banyak penelitian tentang hal tersebut. Dan sebagian besar penelitian belum dapat menemukan bahwa peran hubungan seksual dapat digunakan sebagai metode induksi persalinan," ucapnya.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2022 di American Family Physician, meskipun olahraga dan stimulasi puting dapat meningkatkan kemungkinan persalinan spontan, hubungan seksual mungkin tidak efektif.
Dan sebuah meta-analisis yang diterbitkan pada tahun 2019 di The Journal of Sexual Medicine membuktikan bahwa hubungan seksual selama kehamilan umumnya diyakini sebagai pemicu timbulnya kontraksi dan persalinan. Namun, pada kehamilan berisiko rendah, seks tidak berkaitan dengan kelahiran prematur, ketuban pecah dini, atau persalinan spontan.
Mitos mengenai seks dapat memicu persalinan terjadi karena adanya fakta bahwa seks bisa menyebabkan iritasi mekanis pada serviks.
“Saat berhubungan seks, gesekan fisik dan sentuhan serviks oleh penis berpotensi memengaruhi lendir serviks dan merangsang pelepasan zat perangsang persalinan pada orang dengan riwayat persalinan dini atau serviks yang lemah,” kata Shepherd.
Seks juga melibatkan dua hormon yang penting untuk persalinan, yakni prostaglandin dan oksitosin. Cairan semen pria mengandung konsentrasi prostaglandin tertinggi.
Jika Anda melakukan seks tanpa kondom, hormon prostaglandin tersebut bisa menyentuh serviks. Pada akhirnya, serviks menjadi lemas dan membuka, sehingga memicu timbulnya kontraksi.
"Sementara itu, orgasme memicu lonjakan pelepasan oksitosin, yang merupakan kunci produksi kontraksi persalinan," tambah Dr. Gersh.
Penelitian juga menemukan bahwa tubuh melepaskan oksitosin saat orgasme. Hormon tersebut mirip dengan pitocin, obat yang digunakan penyedia layanan kesehatan untuk memulai atau mempercepat persalinan karena menyebabkan kontraksi rahim. Jika seorang mengalami kontraksi pasca-klimaks, hal itu bisa menyebabkan tubuh seolah berpikir sudah waktunya kontraksi persalinan.
Baca Juga: Coba Seks Tantra, Metode Baru Bikin Pasutri Makin Lengket
Tak Disarankan Hubungan Seks untuk Cepat Melahirkan
Dikutip dari Haibunda.com, sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Obstetrics and Gynaecology tahun 2012 menunjukkan bahwa ada peningkatan persalinan pada ibu hamil atau bumil yang berhubungan seksual.
Kondisi ini memperkuat gagasan bahwa berhubungan seksual aman dilakukan selama masa kehamilan. Meski begitu, berhubungan seksual tidak disarankan bagi Bunda yang ingin cepat melahirkan ya. Hal ini disampaikan profesor obgyn di Ohio State University College of Medicine, Dr Jonathan Schaffir.
"Tidak disarankan pasien untuk berhubungan seksual dengan tujuan ingin cepat melahirkan. Meski pada penelitian tersebut tidak ditemukan bahayanya," ujar Schaffir. (C)
Penulis: Adinda Septia Putri
Esitor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS