Berapa Nilai Asam Urat Normal ? Begini Penyebab, Obat dan Perawatannya

Muhammad Israjab, telisik indonesia
Kamis, 12 November 2020
0 dilihat
Berapa Nilai Asam Urat Normal ? Begini Penyebab, Obat dan Perawatannya
Mengenal Penyakit Asam Urat dan Cara Pengobatannya. Foto: lifepack.id

" Sedangkan, kadar asam urat normal pada wanita adalah 5,7 mg/dL. Di atas angka tersebut, seseorang bisa dikatakan mengalami hiperurisemia. "

KENDARI, TELISIK.ID - Asam urat merupakan penyakit yang umum diderita masyarakat. Untuk deteksi dini, Anda sebaiknya mengetahui nilai kadar asam urat normal dalam tubuh.  

Asam urat merupakan senyawa alami sisa hasil metabolisme zat purin. Purin sendiri adalah molekul yang diproduksi secara alami oleh tubuh dan bisa bersumber dari sejumlah bahan makanan.

Dalam kondisi normal, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan melalui urine. Asam urat baru akan menjadi masalah ketika menumpuk dalam darah dan tidak dapat dikeluarkan.

Selain itu, penyakit asam urat (gout) adalah merupakan peradangan pada sendi yang terjadi karena kadar asam urat (uric acid) di dalam tubuh yang terlalu tinggi (hiperurisemia).

Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit arthritis atau radang sendi yang umum terjadi.

Kondisi ini secara tiba-tiba bisa menyebabkan persendian terasa sakit, bengkak, dan kemerahan.

Adapun kondisi tersebut bisa memengaruhi satu sendi atau beberapa sendi pada satu waktu.

Persendian yang terkena umumnya di jempol kaki, tetapi sendi lainnya juga bisa terpengaruh, seperti di pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan tangan. Tulang belakang juga bisa terkena meski jarang.

Bila dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan gout kronis pada penderitanya. Bahkan, seiring waktu, penyakit ini bisa merusak persendian Anda secara keseluruhan.

Melansir Buku Asam Urat (2011) oleh Dr. dr. Joewono Soeroso, Sp.PD-KR, M.Sc dan Hafid Alhristian, S.Ked, kadar asam urat normal pada setiap orang dapat berbeda, yakni tergantung usia, jenis kelamin, pola makan, dan kondisi kesehatan masing-masing.

Namun, pada umumnya, kadar asam urat normal pada pria, yakni 7,0 mg/dL.

Sedangkan, kadar asam urat normal pada wanita adalah 5,7 mg/dL. Di atas angka tersebut, seseorang bisa dikatakan mengalami hiperurisemia.

Baca juga: 7 Gangguan Kesuburan pada Pria dan 10 Cara Mengatasinya

Berikut ini insiden tahunan dari artritis (radang sendi) penyakit asam urat pada kadar asam urat tertentu:

1. Kadar asam urat < 7>

2. Kadar asam urat 7,0-8,9 mg/dL memiliki insiden gout 0,5 persen -1,2 persen

3. Kadar asam urat ? 9 mg/dL memiliki insiden gout 4,9 persen -5,7 persen

Dari penjelasan itu, bisa dilihat angka kejadian penyakit asam urat meningkat pada keadaan asam urat tinggi atau hiperurisemia, yaitu lebih dari 9 mg/dL.

Jadi, tentu saja seseorang akan mudah mengalami penyakit asam urat apabila mengalami kondisi hiperurisemia.

Namun, dengan kadar asam urat dalam batas normal, yakni kurang dari 7 mg/dL, seseorang masih bisa mengalami penyakit asam urat.

Peningkatan kadar asam urat yang melebihi batas normal menjadi penyebab penyakit asam urat atau gout.

Dalam istilah medis, kadar asam urat yang tinggi dalam darah dapat disebut sebagai hiperurisemia.

Dalam Buku Resep Mudah Tetap Sehat (2009) oleh Dr. Handrawan Nadesul, juga dijelaskan bahwa kadar asam urat dalam darah normalnya kurang dari 7 mg/dL pada pria, dan kurang dari 6 mg/dL pada wanita.

Di atas nilai tersebut, kadar asam urat seseorang terbilang abnormal.

Tes asam urat juga bisa dilakukan dengan pemeriksaan urine.

Kadar asam urat pada urine yang menurun dapat menyebabkan seseorang mengidap gangguan ginjal karena organ tersebut sulit untuk membuang asam urat secara normal.

Selain itu, kadar asam urat yang tinggi pada urine dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal.

Maka dari itu, salah satu untuk mengetahui apakah seseorang mengidap batu ginjal atau tidak adalah dengan melakukan tes urine.

Tes asam urat pada urine, air seni akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.

Kadar asam urat normal pada urine yang dihasilkan selama 24 jam adalah 250-750 miligram atau 1,48-4,43 milimoles (mmol). Jika kadar kamu lebih tinggi dari itu, artinya kadar asam urat dalam tubuh kamu berlebihan.

Pada akhirnya, asam urat yang berlebih akan mengendap menjadi kristal urat dan masuk ke organ tubuh, khususnya ke dalam sendi.

Kristal urat ini kemudian dianggap sebagai benda asing oleh tubuh.

Hal ini memicu sel-sel kekebalan (immune cells) untuk memusnahkannya. Munculnya sel-sel kekebalan akan menimbulkan reaksi radang atau inflamasi yang menyebabkan nyeri dan bengkak kemerahan.

Baca juga: Dr. Zaidul Akbar Anjurkan Bahan Rimpangan Jadi Minuman Tiap Hari

Dilansir dari Mayo Clinic, tanda dan gejala penyakit ini hampir selalu terjadi secara tiba-tiba, dan seringkali pada malam hari. Berikut ini beberapa gejala yang akan kamu rasakan:

1. Nyeri sendi yang intens

Penyakit ini biasanya memengaruhi sendi besar jempol kaki Anda, tetapi bisa juga terjadi pada sendi mana pun.

Sendi lain yang sering terkena termasuk pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan dan jari. Rasa sakitnya mungkin paling parah dalam empat hingga 12 jam pertama setelah dimulai.

2. Ketidaknyamanan yang berkepanjangan

Setelah rasa sakit yang paling parah mereda, beberapa ketidaknyamanan sendi dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Serangan selanjutnya cenderung bertahan lebih lama dan mempengaruhi lebih banyak sendi.

3. Peradangan dan kemerahan

Sendi atau persendian yang terkena menjadi bengkak, lunak, hangat dan merah. Rentang gerak terbatas.

Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi akibat asam urat?

Bagi kamu yang menderita penyakit ini sebaiknya berhati-hati adanya komplikasi seperti batu ginjal yang disebabkan karena adanya penumpukan kristal di bagian kandung kemih.

Tak hanya itu, penyakit lain yang harus kamu waspadai adalah munculnya benjolan keras. Hal ini disebabkan karena penumpukan kristal di bawah kulit dan bisa muncul di beberapa bagian tubuh.

Salah satu cara untuk mengobati dan menurunkan asam urat adalah dengan obat-obatan.

Obat yang diberikan umumnya disesuaikan dengan tingkat keparahan dan kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan.

Baca juga: Kenali Kandungan dan Manfaat Daun Kelor

Berikut adalah obat asam urat yang umumnya diberikan dokter:

a. Obat antiinflamasi nonsteorid (NSAID), seperti ibuprofen, naproxen, atau celecoxib, untuk mengobati serangan atau gejala mendadak.

b. Obat kortikosteroid, seperti prednisone, untuk mengurangi peradangan dan rasa nyeri.

c. Obat colchicine untuk membantu mengurangi rasa nyeri dan risiko kekambuhan.

d. Obat yang mengontrol tingkat asam urat dalam darah, seperti allopurinol dan febuxostat.

Sayangnya, penderita asam urat tidak bisa sembuh total dari penyakitnya.

Namun, penyakit ini bisa dikontrol dengan obat-obatan dan menjalani gaya hidup sehat untuk mencegah risiko kekambuhan serta perkembangan penyakit yang semakin parah.

Tidak hanya minum obat dengan teratur, Anda juga harus mematuhi berbagai pantangan asam urat untuk mencegah kekambuhan pada kemudian hari.

Selain itu, Anda pun perlu menerapkan gaya hidup sehat untuk membantu mengatasi penyakit ini.

Berikut adalah perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat Anda lakukan:

a. Membatasi makanan tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut (seafood).

b. Membatasi konsumsi alkohol dan minuman atau makanan mengandung fruktosa.

c. Mengonsumsi makanan untuk asam urat yang dapat membantu menurunkan kadar uric acid, seperti buah ceri.

d. Memperbanyak minum air.

e. Melakukan olahraga dengan rutin dan menurunkan berat badan.

f. Menghentikan kebiasaan merokok.

Jika Anda mengalami serangan asam urat atau terjadi kekambuhan, selain minum obat dari dokter, Anda dapat melakukan cara rumahan berikut untuk membantu mengatasinya, istirahat.

Angkat anggota tubuh yang terasa nyeri untuk mengurangi pembengkakan, berikan kompres es pada sendi yang meradang selama sekitar 20 menit dan ulangi kompres sesering yang diperlukan. (C)

Reporter: Muhammad Israjab

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga